NANIT SI MENTOR CILIK


Sedih saat anak tak menurut?
Kesal saat merasa anak tak bisa diatur?
Jangan sedih dan kesal, begitulah anak-anak
Mereka tak paham apa yang dilakukannya membuat kesal
Mereka tak paham apa yang diinginkan ibunya
InsyaAllah, saya dan Nanit akan hadir dalam kelas Ibu dan Anak
Ibunya belajar dengan saya
Anaknya belajar dengan Nanit
Bismillah... April in love

Siapakah Nanit? Dia adalah anak yang sewaktu usianya 6 tahun mendirikan Sekolah Gratis dan meminta Bundanya jadi Kepala Sekolah aja jangan minta jadi co foundernya. Wkwkwk

"Bun, cita-citaku ingin jadi Dokter dan Guru," ujarnya.
Cita-cita ini dilontarkan sejak Nanit masih TK dan tak berubah hingga sekarang di kelas 5
Hingga suatu hari saat saya sedang sakit dan dia melihat saya mengajar di whatsapp dia mengatakan: “Sini biar Nanit yang ngajar, Bunda istirahat saja!”
“Emang Nanit bisa ngajar online?” 
tanya saya
“Bisa dong, kan sering perhatiin cara Bunda ngajar,”
 sahutnya.


Baiklah Nit, sekarang saatnya kamu mengajar bareng Bunda

Membahas soal ngajar, jadi senyum sendiri mendengar komentar Nanit saat saya mengajaknya ngajar bareng.

“Nit, Bunda mau ngeluarin produk baru buat anak-anak, mau nggak Nanit ngajar sama Bunda? soalnya Bunda pengen anak-anak ikut belajar sama Nanit kalau Bunda yang ngajar kan nggak nyambung ntar.”



Dia tersenyum dan berkata, “Bener nih ngajak Nanit? aku mau doooong tapi Bunda jangan kelupaan kalau Nanit ikut ngajar, waktu itu juga Bunda aja yang ngomong.”
Hahaha….

Kenapa Nanit saya ajak mengajar? Sebab ANAK-ANAK akan terinspirasi dari ANAK-ANAK lainnya

Banyak pengalaman lucu dan menarik bersama sulungku ini.

Nanit hanyalah anak biasa seperti yang lain, masih suka musik dan dance, meski Ayahnya sudah mulai meminimalisirnya. 
Maka sebuah perjuangan bagi Nanit saat suatu hari coba meminta izin untuk dapat mengikuti modern dance, dengan
syarat yang diberikan Ayahnya:

1. Tidak boleh berantem dengan Ammar 
2. Baca Qur'an sehari satu halaman

Dia menyanggupi, dan akhirnya dia mengikuti modern dance. She is so happy!
Tak apa, ekspresikan gayamu, SMP udah makin semangat lebih syari. Insyaallah

Nanit juga seorang pebisnis cilik.
Setiap siang pulang sekolah dia jualan, kalau sore dia mulai baca atau gambar atau nulis
Malam? Main sama Aisyah
Nanit itu main keluar rumah? Maiiin dooong, dia punya BFF katanya dan suka menghabiskan waktu bersama mereka 
Tapi paling disukai Nanit dan adiknya Ammar adalah FAMILY TIME
Pernah pada suatu sore…
Bunda, Aku Ada IDE!
Demikian bisik Nanit ke telinga saya saat saya sedang ngASI Aisyah
Apa itu? tanya saya dengan mata berbinar
JUJUR Nanit banyak memberikan saya inspirasi di setiap idenya, jadi saya selalu bersemangat mendengarkan setiap ucapannya
Aku ada ide, aku akan membuat peminjaman mainanku, satu jam 2 ribu 
#ujarnya
Alamaaaaaak! wkwkwkwk
Minta izin sama Ayah 
#pinta saya
Dan ternyata Ayahnya tidak mengizinkan, "Nanit, tidak semua hal harus kamu uangkan, bermain dengan teman-teman akan semakin menyenangkan tanpa sewa-sewaan"
hihihihi 
#saya ngikik
Hari itu Nanit jualan Oreo Goreng dan lumayan laku, lalu ide bikin penyewaan mainan terbersit juga olehnya meski tak diizinkan
Dan malam ini saya menemani Nanit mengisi PAPAN KEBAIKANnya, meski cita-citanya adalah DOKTER dan GURU, tapi semangat dagangnya tak pernah surut

Nanit memang punya koleksi mainan yang cukup banyak, saya pernah dapat pertanyaan
“Anak cewek 10 tahun emangnya masih suka mainan, teh?”

“Anak saya 10 tahun bingung mau kasih mainan apa nih teh, ada ide?”
Pada dasarnya anak-anak suka mainan, termasuk anak usia 10 tahun yang mau masuk remaja awal
Nanit berhasil mengganti main gadget setiap hari minggu dengan mengoleksi mainan dan mengisi waktu liburnya dengan mengajak teman-temannya bermain
Nggak usah orangtua yang memilihkan mainan, ajak saja mereka ke toko mainan, tentukan budgetnya, dan mereka akan memilih sendiri
Selamat menukar gadget dengan mainan  :)
Oh ya, rak mainannya dibikinkan sang Ayah sebagai hadiah

Maka ketika saya bawa Aisyah ke belakang, dan tetangga bilang, “Kayaknya Aisyah bakal jadi pebisnis juga, Neng.” 
Yaaaa kayaknya bukan niru saya sih, menurut saya niru Nanit yang udah jelas jadi pengusaha kecil dengan aneka produk jualan
Kadang bikin kaget, tiba-tiba ada pengumuman-pengumuman jualan baru di depan pintu hahahha

Beginilah kami, keluarga pebisnis yang memulai semuanya dari nol, dan Nanit memahami tentang itu
Suatu hari dengan bangganya Nanit bercerita pada temannya.
"Ayahku dulu tukang bakso loh, jualannya di situ. Bundaku dulu jualan apa aja biar dapat uang."
Temennya nyaut, "Oh jadi kamu bukan orang kaya ya? Perjuangan sekali ya orangtua kamu masukin kamu sekolah disini."

"Aku mah emang bukan orang kaya, kami mah orang yang cukup," sahut Nanit.

Nanit juga anak memiliki kepekaan yang sudah cukup tinggi
Bun, Aku Minta Maaf
4 kata ini selalu diucapkan Nanit saat dia merasa bersalah pada Bundanya
Nanit ingin dirinya tumbuh jadi pribadi penuh empati sehingga lebih peka pada sekitar, barangkali itulah awalnya kenapa dia bisa merasa kalau Bundanya tak suka meski tak perlu bicara  :)


Nit...kita akan jadi partner di bulan April, share hal baik yang kamu lakukan pada anak-anak lainnya ya, jadilah inspirator cilik


No comments:

Post a Comment