Intensitas Komunikasi


Dalam beberapa waktu ini, manajemen Sekolah Perempuan (SP) terus intens berkomunikasi. Kami membahas bukan hanya bagaimana agar alumni SP semakin meningkat tapi bagaimana agar karya para alumni terserap penerbit.
Berbicara penerbit memang membutuhkan kesabaran dan mental yang cukup kuat sehingga satu persatu karya terpajang indah di toko buku.

Bagi penulis pemula, aktivitas mengejar deadline penulisan 1 buku dalam 3 bulan bukan juga persoalan yang mudah, meski kurikulum di SP lengkap membahas dari A-Z penerbitan buku. Jauh lebih sulit lagi menerima ketika naskah buku yang sudah susah payah dibuat tidak lolos penerbitan. Beberapa diantaranya kemudian merasa tidak berbakat menulis, tapi ada juga yang kemudian menjadikan penolakan sebagai lecutan untuk "menulis naskah selanjutnya"

Intensitas komunikasi antar mentor dan mentee di Sekolah Perempuan hendaknya menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan demi persoalan dalam berjuang menerbitkan buku. Ya, menulis buku yang membutuhkan perjuangan TAPI setelah terbit akan menjadi sejarah tak kenal zaman.

Mari perempuan, kita menulis meski memulai karir menulis bukanlah persoalan yang mudah.

Selamat kepada alumni Sekolah Perempuan yang sudah menerbitkan buku, mbak Handayani Abd Widiatmoko, mbak Dian Noviyanti, mbak Sari Agustia, mbak Arlyn Crafts, mbak Dedeh Sri Ulfah, serta penulis keren mbak Ike Nereng
Selamat kepada alumni Sekolah Perempuan yang menunggu antrian buku terbit, mbak Wury Green Kids, mbak Ida Susanti, dan Ummi Aleeya
Selamat kepada alumni yang telah menyelesaikan naskah dan menunggu ACC penerbit mbak Suci Shofia serta seluruh alumni yang tidak pernah berhenti berjuang untuk melahirkan sebuah karya hebat.

Terima kasih untuk super team SP yang selalu memberi inspirasi dan kekuatan untuk tumbuh bersama: Cikgu Anna Farida, Cikgu Julie Nava, Cikgu Ida Fauziah dan ibu Buku Directselling Kartikowatidh

No comments:

Post a Comment