Berbicara tentang menulis tidak bisa saya
abaikan dalam kegiatan sehari-hari. Mungkin saja saya tidak menulis
untuk sebuah buku namun saya menuliskan banyak hal setiap hari, mulai
dari rencana, ide, status, hingga artikel singkat yang saya kemas dalam catatan keseharian. Bagi saya, menulis menjadi sebuah nafas, yang tanpanya saya merasa lemas
Begitupun dengan bisnis, bisnis menjadi darah saya. Tidak ada keraguan
untuk selalu mengembangkan bisnis dan terus berbisnis meski dalam bisnis
tidak juga selalu manis. Sebaik-baiknya bisnis dikawal, tetap persoalan
bermunculan. Namun, setiap persoalan bukan membuat saya jera namun saya
justru semakin semangat membangun bisnis LEBIH BAIK.
Saya pernah
mengatakan di depan 200 mahasiswa mengenai kesiapan mereka menjadi
pebisnis. Mereka harus siap rugi, harus siap nggak punya duit, harus
siap mental, dan memiliki kesiapan lainnya. pada akhirnya, bisnis bukan
hanya berbicara masalah MODAL melainkan MENTAL.
Kini, nulis dan
bisnis menjadi keseharian saya, seperti halnya aktivitas saya sebagai
ibu rumah tangga yang harus mengepel, menyapu, mencuci piring, mengurus
anak, dan bermain dengan anak-anak.
Nulis dan bisnis, dua hal
yang tidak terpisahkan yang membuat saja JATUH CINTA setiap saat.
Seperti halnya saya jatuh cinta setiap saat pada pasangan hidup saya
Berbicara tentang menulis tidak bisa saya
abaikan dalam kegiatan sehari-hari. Mungkin saja saya tidak menulis
untuk sebuah buku namun saya menuliskan banyak hal setiap hari, mulai
dari rencana, ide, status, hingga artikel singkat yang saya kemas dalam catatan keseharian. Bagi saya, menulis menjadi sebuah nafas, yang tanpanya saya merasa lemas
Begitupun dengan bisnis, bisnis menjadi darah saya. Tidak ada keraguan
untuk selalu mengembangkan bisnis dan terus berbisnis meski dalam bisnis
tidak juga selalu manis. Sebaik-baiknya bisnis dikawal, tetap persoalan
bermunculan. Namun, setiap persoalan bukan membuat saya jera namun saya
justru semakin semangat membangun bisnis LEBIH BAIK.
Saya pernah
mengatakan di depan 200 mahasiswa mengenai kesiapan mereka menjadi
pebisnis. Mereka harus siap rugi, harus siap nggak punya duit, harus
siap mental, dan memiliki kesiapan lainnya. pada , bisnis bukan
hanya berbicara masalah MODAL melainkan MENTAL.
Kini, nulis dan
bisnis menjadi keseharian saya, seperti halnya aktivitas saya sebagai
ibu rumah tangga yang harus mengepel, menyapu, mencuci piring, mengurus
anak, dan bermain dengan anak-anak.
Nulis dan bisnis, dua hal
yang tidak terpisahkan yang membuat saja JATUH CINTA setiap saat.
Seperti halnya saya jatuh cinta setiap saat pada pasangan hidup saya
NULIS dan BISNIS
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Iya bu.Memang menulis itu tdk terpisah dari bisnis,bisa di bilang saling melengkapi. Oh ya kalo mau resep masakan bisa kunjuni blog saya http://buresep.Blogspot.Com insyaallah update terus resep masakan.
ReplyDelete