Kamu hanya tak akan pernah melakukan kesalahan ketika kamu memang tidak melakukan apa-apa.
Seseorang meratapi kenyataan bahwa Allah tidak mengirimkan sinyal-sinyal untuk meluruskan jalannya sehingga akhirnya dia melakukan kesalahan yang fatal dan membuatnya bersedih. Kenapa sih harus menyalahkan Allah? Padahal sebenarnya Allah selalu berkomunikasi denganmu dan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan Allah adalah melalui kesalahan yang kamu lakukan.
Kesalahan merupakan umpan balik tentang bagaimana kita melakukan sesuatu. Orang sukses telah melakukan banyak kesalahan dibandingkan pecundang. Inilah yang menjadikan merka sukses. Mereka memperoleh banyak umpan balik sementara mereka terus mencoba banyak kemungkinan. Satu-satunya masalah bagi para pecundang adalah mereka menganggap kesalahan sebagai peristiwa yang dasyat dan tidak mengetahui sisi positif kesalahan mereka.
Kita sebenarnya akan lebih banyak belajar ketika kita melakukan kesalahan dibandingkan melakukan banyak hal yang benar. Di kala kita melakukan kesalahan, kita akan merenung, menganalisa, menata kembali, dan merencanakan strategi baru. Ketika kita berhasil, kita hanya merayakannya, dan belajar sedikit sekali! Inilah salah satu alasan kita harus berbahagia walau telah melakukan kesalahan.
Kisah Thomas Alfa Edison sudah melegenda. Si penemu bola lampu itu berkali-kali melakukan kesalahan. Dengan sikap yang sehat dalam menyambut berbagai kesalahan akhirnya Edison memberi sumbangan kepada dunia, sumbangan yang tidak tertandingi oleh siapa pun sepanjang sejarah.
Werner Von Braun telah melakukan 65.121 kali kesalahan dalam menciptakan roket yang oleh jerman diharapkan bisa meluluhkan London. Ia mengatakan "Dibutuhkan 65.000 kali kesalahan agar Anda bisa memenuhi syarat sebagai pembuat sebuah roket. Rusia sudah melakukan 30.000 kesalahan sejauh ini. Amerika belum sama sekali." Maka di akhir perang dunia II, jerman menghantam musuh-musuh mereka dengan rudal balistik buatan von Braun.
Berbahagialah walau kamu melakukan KESALAHAN
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment