Tahun 2015, saya mendapat amanah untuk menuliskan biografi seorang tokoh besar di Bandung. Dari sana, hubungan itu berlanjut: setelah biografi sang ayah, saya diminta menuliskan biografi sang ibu, lalu berturut-turut dua biografi lainnya dari keluarga tersebut.
Masya Allah, saya jadi belajar bahwa hubungan antara penulis dan klien bukan sekadar pertukaran jasa dan uang. Ada yang lebih besar dari itu: ikatan persahabatan dan kolaborasi yang Allah perjalankan.
Hingga kini, saya beberapa kali dilibatkan dalam kegiatan keluarga tersebut. Salah satunya bersama seorang anggota keluarga yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan gerakan sosial pengelolaan https://www.instagram.com/banksampahbersinar.id?igsh=ZmIzZzZuejJrNTU.
Dalam pertemuan tersebut beliau mempresentasikan karya sosialnya “Bank Sampah Bersinar” yang sudah mendapatkan penghargaan tingkat nasional maupun internasional serta rencana ke depan yang akan dilakukan.
Dari sanalah saya menyampaikan ide: bagaimana kalau perjalanan ini dituliskan dalam sebuah “Ensiklopedia tentang sampah”—bukan sekadar dokumentasi, tapi juga sarana dakwah dan branding untuk gerakan tata kelola sampah yang penuh manfaat.
Pertemuan terasa sangat hangat dengan konsep berbagi ide ini. Dan cerita ini saya berikan sebagai pelajaran yang ingin saya sampaikan kepada para penulis:
📖 Jangan pernah melihat klien hanya sebagai pengguna jasa.
📖 Bangun hubungan jangka panjang, bukan sekadar proyek jangka pendek.
📖 Jadikan setiap amanah menulis sebagai jalan silaturahmi, persahabatan, dan bahkan ladang amal jariyah.
Karena menulis bukan hanya soal kata, tapi juga soal hati yang Allah satukan.
@tehindari
No comments:
Post a Comment