Jadwal Nanit yang Terjadwal

To Do List Nanit
Menurut saya, sulitnya mendidik anak adalah untuk anak pertama. Setelah anak pertama sudah bisa jadi role model, maka anak selanjutnya akan meniru kakaknya.
Kesulitan pertama mendidik anak TERNYATA kita menginginkan anak melakukan hal yang tidak kita lakukan. Misalnya, meminta anak membaca, tapi ibunya tak suka baca. Ini pasti sulit!
Maka, saya berusaha untuk memperbaiki diri terlebih dahulu setiap saat sehingga tak perlu sulit meminta anak melakukan hal yang sama.

Misalnya, jadwal harian yang saya miliki, rutinitas harian saya telah membuat inspirasi tersendiri untuk si sulung Nanit.
Nanit sudah memiliki jadwal harian, meski namanya anak-anak ada saja yang terlanggar. Kemarin, dia membuat jadwalnya menjadi lebih simple dengan membuat TO DO LIST harian di white board mengajinya.
Ah Nanit...selalu ada inspirasi darimu!

Nanit kok jualannya macem-macem?

Daftar Menu Warung Nanit
Kemarin sepulang mengajar private public speaking, di depan pagar adalagi tulisan jualan Nanit.
Pagar menjadi saksi, kalau setiap Nanit jualan akan ditempeli kertas olehnya. Duuuh Nanit ;)
 
Lalu, saya masuk, "Nanit jualan apalagi?" Tanya saya
"Ya jualan bun. Lumayan laku satu." Ujar dia
Saya tersenyum, lalu berkata, "jualannya meni macem-macem, kadang es, kadang kue, kadang coklat, kadang apa gitu." Ujar saya
"Kan belum ketahuan yang paling laku yang mana, bun? Coba aja terus." Sahutnya
"Teteh jualan, dede pembeli, bun." Seloroh adiknya.


Oooh oke deeeeh xixiix

Nanit Bergerak Lebih Cepat


Sore itu, Nanit sedang serius membaca, saya bermain dengan adiknya
Nanit: Bun...
Saya: Ya, teh
Nanit: Maukah mentraining Nanit membuat buku?
Saya: senyum, "mau bikin buku apa?"
Nanit: Lihat nanti setelah bunda training, buku yang cocok ditulis Nanit apa
Saya: *terkesan

Rupanya, Nanit tumbuh lebih cepat dibandingkan saya kecil. Saya membuat jadwal harian kelas 3 SD, Nanit kelas 1 sudah bikin. Lalu, di kelas 4SD saya bercita-cita jadi penulis, namun di usia 7 tahun Nanit sudah berpikir ke arah sana....

Siap-siap training Nanit deh...:)

Over Target!


Ketika saya mulai mengajarkan konsep mengejar target, tentu tidaklah mudah bagi mereka yang terbiasa mengerjakan semua "mengalir seperti air"

Bagi saya, mengejar target adalah keharusan. Kita semua harus berusaha mengejar target apapun. Target hafalan Quran, target bisnis, target menulis, target mendidik anak, target memprospek, dan target apapun. Tanpa target, memang hidup akan mengalir seperti air, tapi kalau airnya kering gimana, ya nggak ngalir dong
Seperti halnya, dua mahasiswa Monash Australia yang sedang ditarget menulis setiap hari untuk menyelesaikan buku dalam 2 minggu, Maulida Latifa Dinar dan Muhammad Fakhryrozi, sepertinya di hari pertama menyelesaikan 12 halaman mengerikan.


Tapi, mimpi menulis buku dan akhirnya ditarget penyelesaikannya plus didampingi sang metrik membuat mereka hari ketiga langsung over target!
"Awalnya sulit teh, tapi jadi biasa sekarang." Ujar Maulida.

Ya, kebiasaan baru yang dipaksakan akan menjadi pembiasaan yang menyenangkan.

Sudah siap pasang target?

Berbagi Inspirasi


Acara NGAFE BISNIS hari ini luar biasa, kami kedatangan tamu perempuan energik Tantia Dian Permata Indah.
Beliau menceritakan betapa pentingnya personal branding hingga bagaimana caranya membangun kekuatan brand di social media.
Kekuatan brand beliau sudah terbangun dengan baik, setelah banyak media cetak elektronik mengupas kisah inspiratifnya.

Terima kasih sudah berbagi ya....


Tanyakan Kenapa Tidak ada Waktu?

Dalam beberapa interaksi dengan ibu pebisnis, kesulitan yang paling vital adalah waktu.

Kenapa tidak konsisten menyetatus? Karena nggak punya waktu!
Kenapa tidak konsisten promosi produk? Karena ada anak balita, jadi tak punya waktu!
Kenapa tidak juga menulis? Waktunya nggak ada!
Kenapa nggak olahraga? Mana sempeeet!
Kenapa nggak bisa ini dan itu? Semua karena waktu!


Konsep waktu ini sebetulnya sudah pernah saya share di berbagai pertemuan darat hingga online. Bahwa saya memiliki banyak sekali to do list setiap harinya dan saya kerjakan satu per satu dalam kurun waktu 3 jam. Bahkan saya membuatkan video dan dishare agar lebih lengkap.
Cara mengatur waktu sudah dilakukan oleh banyak orang sehingga mereka sukses menjadi ibu rumah tangga sekaligus penulis, ada sukses berbisnis namun keluarga tetap terperhatikan dengan baik, ada yang sukses berorganisasi tanpa kehilangan quality time dengan keluarga.

Semua dari kita punya waktu yang sama, 24jam! Hanya saja kita masing-masinglah yang memutuskan untuk mengolahnya menjadi produktif atau tidak.
Sudah siap mengejar mimpi Anda? Jangan bilang nggak ada waktu ya....

Shilaturahmi Peluang


Subuh ini, Siti Rosi sudah datang ke rumah. Rencananya kami akan berangkat sama-sama ke Jakarta.
Siti, merupakan salah satu alumni Premium Business Class yang menurut saya sangat cepat untuk mengaplikasikan setiap ilmu yang didapat. Hasilnya? Banyak peluang didapat!

Salah satu kecepatannya adalah jika kesempatan-kesempatan kolaborasi datang, amat cepat tanggap.
Hari ini beliau saya minta presentasi ke klien private business Coach Indscript, untuk menjebol proyek besar bersama Indah Sajidin. Owner GG Gallery ini emang TOP bingiiiits! Maka, membuat kencan shilaturahmi mereka akan bikin kekuatan bertambah hebat.


Dalam konsep bisnis saya, networking sangatlah penting! Tidak ada satu pengusaha yang bisa kuat tanpa networking, makin luas networking, makin kuat bisnis. Maka, Pola shilaturahmikan networking dan kemudian menjadi shilaturahmi peluang menjadi salah satu cara INDSCRIPT Training Center membesarkan bisnis sesama alumni.


Selamat bershilaturahmi...

Status (kok) Jadi Duit!


Dalam berbagai pertemuan dengan ibu-ibu pebisnis, saya sering memberi masukan perihal status yang digunakan oleh mereka.

"Statusnya kadang ada kadang nggak" ujar saya
"Statusnya kok galau terus?" Tanya saya
"Statusnya hard selling banget!" Saran saya


Ada beberapa masukan yang saya berikan, inti dari masukan saya adalah satu, "manfaatkan social media bukan hanya untuk merangkul shilaturahmi tapi efektif untuk berbisnis dari rumah"
Kita harus merasa beruntung, zaman segala kemudahan milik kita saat ini, mau makan tinggal telepon, mau bisnis tinggal aktifkan social media, mau cari tahu sesuatu tinggal search di google. Semua sangat memudahkan!


Maka, saya mengajarkan dalam kelas Status Jadi Duit bahwa menyetatus dengan baik plus memiliki brand yang tepat di bisnis akan membuat bisnis melaju dengan kencang tanpa perlu pergi kemana-mana.

Ubahlah status jadi sesuatu yang bisa membuat bisnis berkembang dengan hebat!

No, I am Happy






Baru landing pesawat, staff INDSCRIPT Training Center Fauziah Kurniasari mengingatkan, "Teh, Kelas Reparasi Bisnis dimulai jam berapa?"
Saya menjawab, "sekarang, teteh baru landing." Dan saya langsung masuk kelas.
Lalu dia bertanya, "Teteh nggak capek?"
Saya tersenyum, "No, i'm happy..."


Alhamdulillah, betapa setiap waktu sangat berharga dan membuat setiap waktu optimal untuk berkarya. Bismillah...

4. Mencari Bibit Penulis hingga ke Medan


Ini kunjungan kedua ke Medan, sebelum menikah dan sesudah menikah.
Perjalanan dari satu kota ke kota lain saya lakoni sewaktu masih lajang, sebab pekerjaan saya di dunia sales :)

Berkunjung keduakalinya menjadi pengajar di bidang penulisan dalam kurun waktu sekian tahun setelahnya, membuat saya terperangah sendiri. Saat perjalanan menuju bandara, saya berkata pada suami, "barangkali kuliah saya di fakultas keguruan yang dianggap nggak sesuai dengan profesi sebagai sales, marketing, dan penulis telah membuka manfaatnya, ya, kini saya memang sebagai pengajar, dimana teknik mengajar telah saya dapatkan semasa kuliah. Luar biasa ya, ayah, jalan hidup manusia?" Tanya saya pada suami. Suami tersenyum...

Tak sabar saya mengajar besok, siapakah kelak yang akan berhasil melalui prosesnya menjadi penulis buku?