Sekolah Perempuan Indonesia Dampingi Perempuan di Rumah Ruth: Menguatkan, Menginspirasi, dan Menumbuhkan Harapan Baru



Sekolah Perempuan Indonesia (SPI)  mengunjungi Rumah Ruth, sebuah rumah singgah yang menaungi belasan perempuan dengan kehamilan yang tak diinginkan. 

Kondisi mereka tidaklah mudah—penuh dengan luka, air mata, dan pergulatan batin. Namun, di tengah kerapuhan itu, SPI hadir untuk menjadi sahabat, telinga yang mendengar, tangan yang merangkul, dan hati yang menguatkan.

Pada kesempatan ini, SPI tidak hanya membawa buku-buku inspiratif, tetapi juga berbagi pengalaman nyata dalam mendampingi perempuan yang sedang berada di masa sulit. Pesan utama yang dibawa adalah: setiap perempuan bisa bangkit, asalkan ia mau memperbaiki diri dan mengubah kebiasaan.

Metode pendampingan dilakukan dengan empat langkah sederhana namun berdampak:
1. Menyadari apa yang dirasakan saat ini.

2. Menentukan langkah yang harus dilakukan untuk menjadi lebih baik.

3. Menyusun tindakan nyata menuju perubahan positif.

4. Menumbuhkan rasa syukur dalam keseharian.


Dari langkah sederhana itu lahirlah kebiasaan baru: jurnaling syukur setiap pagi dan malam, membuat agenda harian, berolahraga, menjaga shalat dan bacaan Al-Qur’an, serta meniupkan afirmasi positif kepada janin yang dikandung.

Momen paling menggetarkan terjadi ketika para ibu diajak berbicara kepada janin mereka—meniupkan doa, cinta, dan afirmasi positif. Air mata pun berjatuhan, menghadirkan suasana penuh haru sekaligus penuh harapan.

“Masya Allah, luar biasa. Kami percaya, setiap perempuan berhak menjadi lebih kuat, lebih hebat, lebih baik, dan lebih taat,” ujar tim Sekolah Perempuan Indonesia.

SPI berkomitmen untuk terus hadir, menjadi bagian dari perjalanan perempuan-perempuan Indonesia agar mereka mampu bangkit dan menapaki masa depan dengan penuh keyakinan kepada Allah.

No comments:

Post a Comment