Hijrah Berkala (3)

Saya juga merasakan pernah jadi orang kaya baru
Jadi pebisnis di usia muda (usia 27 tahun) dengan pencapaian yang luar biasa membuat saya kampungan
Pengen keliatan ada
Pengen keliatan kaya
Makan pengennya restoran
Ketika melahirkan anak kedua mintanya ganti mobil yang paling kekinian
Kalau bukan Allah yang menegur saya membangkrutkan bisnis, saya nggak akan ada di sini
Sekarang saya merasa lebih tenang meski memilih hidup biasa saja
Kalau nggak ada kecelakaan itu mungkin saya masih seperti itu
Karena kecelakaan saya baru ingat mati
Memangnya apa yang akan saya bawa saat mati?
uang?
mobil?
rumah?
tabungan?
Nggak ada yang dibawa selain amal sholeh
Itulah yang membuat saya dan suami memilih jalan hidup dan gaya hidup yang 180 persen berubah
Suami saya memilih bercingkrang dan saya berhijab syari, gaya pakaian kami tidak menunjukkan kalau kami lebih baik dari siapapun, kami hanya lebih menyempurnakan ikhtiar kami untuk lebih baik di mataNya
Kami memilih hidup di bawah standar yang sebelumnya
Suami saya mengatakan, "Naiknya pendapatan tak lagi harus mengubah gaya hidup"
Saya hanya bertekad untuk terus menaikkan prestasi sebagai identitas seorang muslimah berhijab syari
Pernah saat pertama berhijab syari saya harus presentasi di depan beberapa orang luar untuk mendapatkan project copywriting, hal pertama yang mereka lihat mungkin adalah apa yang saya pakai "serba hitam" dan "serba panjang"
Tekad saya menunjukkan bahwa muslimah berhijab syari itu harus keren mempush semangat pede saya
Saya presentasi dan akhirnya project itu kami dapatkan dengan mulus
Hidup kami sekarang bukan untuk diri kami sendiri, kami ingin menginfakkan sebagian besar hidup dan tenaga hingga penghasilan kami kepada lebih banyak orang
Bismillah....
Meraih prestasi demi prestasi untuk umat...
#saya pernah seperti ini, masyaAllah
betapa hijrah itu butuh proses

No comments:

Post a Comment