Tadi malam terdengar bel rumah
menjerit.
Ternyata kami kedatangan tamu,
dua orang pengelola bisnis "pensiun" kami di kampung, sambil membawa
beras hasil panen di sawah, "Sawah kurang bagus hasilnya, A. Sedang ada
hama." ujar mereka
Bagi
saya dan suami, apa yang kami mulai di kampung saat ini memang bukan langsung
bisa menghasilkan saat ini juga, jadi apapun hasilnya kami tetap tersenyum, toh
kami sedang belajar bagaimana berbisnis dengan alam
"Apa
saja yang sudah ditanam disana?" tanya saya pada mereka. Mereka
menceritakan sedang menanam waluh dan pohon keras, "meski resikonya juga
ada, ayam-ayam ikut girang matukin bibit hahaha" ujarnya
Lalu,
mulailah mereka bercerita tentang ayam-ayam kami dan apa yang akan mereka
lakukan agar ayam bisa berkembang biak dengan cepat, saya dan suami
mengangguk-angguk saja
Kami
juga membicarakan salah satu domba yang kami potong saat lebaran, "eta
domba meni abot pisan, dagingna seeurrrr" (*itu domba berat banget,
dagingnya banyaaak) dan kami tertawa berbarengan
Domba-domba
yang hamil, ayam-ayam yang bertelur, tanaman yang bertumbuh, hingga sawah yang
panen adalah obrolan yang segar dan membuat saya kangen kampung.
PALING
MENARIK adalah ketika mereka berkata, "Teh dan Aa, gimana kalau mulai
tahun depan peternakan dijadikan bisnis saja. Kita bisa mulai mengikuti jual
beli saat Idul Adha tahun depan" usul mereka
"Daripada
teteh dan Aa cuman invest gitu saja, kami berpikir udah bisa kok jadi
penghasilan yang lumayan besar." ujar salahsatunya
"Terus
siapa yang akan jualan? Teteh dan Aa yang jualan gitu? Belum bisa
kayaknya.Makanya teteh dan Aa kan berpikir peternakan ini menjadi ajang belajar
hingga kami siap terjun langsung di usia 40 tahun" jawab saya
"Kami
yang akan menjalankan teh, kami akan mulai kontakan bandar-bandar atau bahkan
jualan sendiri domba-dombanya. Domba kita mah besar-besar dan sehat, bisa
dijual lumayan mahal." jawab mereka
Saya
tertegun, "Memangnya udah biasa jualan gitu?" tanya saya memastikan
"Tiasa atuh, Teh, Saya juga jualan domba sering, kenal bandar, makanya sayang kalau peternakan teteh dan Aa mesti nunggu lama jadi uang hehehe" sahutnya
Saya
dan suami berpandangan, "Aaaaah kami suka ini!"
Lalu,
kami merencanakan bahwa mulai tahun depan akan terlibat dalam penjualan domba
untuk Qurban, bismillah
Saya
semakin yakin, SEMAKIN TEPAT ORANG YANG KITA REKRUT DALAM MEMEGANG PERUSAHAAN
semakin mudah langkah perusahaan. Perusahaan akan bisa dituai dalam waktu lebih
cepat dibandingkan waktu yang ditargetkan.
REKRUTLAH
yang paham bisnis yang dijalankan, kita invest, mereka yang akan menghasilkan.
Mudah-mudahan kita semua semakin tepat menempatkan orang tepat di dalam bisnis
yang kita jalankan.
No comments:
Post a Comment