KOMUNITAS Untuk BERBAGI dan SINERGI




Jujur saya tidak pernah berpikir bahwa komunitas yang saya dirikan pada tahun 2010 (Ibu-ibu Doyan Nulis) dan tahun 2011 (Ibu-ibu Doyan Bisnis) akan memberikan efek signifikan pada bisnis.
Tahun itu saya hanya berpikir komunitas saya dirikan untuk BERBAGI pengalaman saya di dunia bisnis dan kepenulisan sehingga banyak perempuan yang kemudian terinspirasi untuk membangun bisnis dari rumah.
Apa yang saya share di komunitas adalah tips dan pengalaman saya berbisnis dan menulis. Saya share hampir menyerupai minum obat yaitu di pagi hari, siang, dan sore hari.
Berbagi, ya hanya berbagi, hingga kemudian tanpa saya sadari komunitas berkembang dengan pesat. Anggotanya terus bertumbuh setiap hari. Setiap hari ada saja pertanyaan yang diajukan anggota terkait tips yang saya share.
Satu per satu komunitas kami menelurkan penulis dan pebisnis dari kalangan Ibu Rumah Tangga. Satu per satu, sesama anggota saling memengaruhi satu sama lain untuk bertumbuh di dunia bisnis dan penulisan.
Sekali lagi tidak pernah ada yang namanya tujuan bahwa komunitas akan menjadi salah satu cara memperpanjang tangan bisnis yang saya jalankan, hingga saya merasakan beberapa hal:
1. Jika perusahaan kami mencari penulis, alangkah mudah mendapatkannya
2. Jika perusahaan kami meluncurkan produk, alangkah larisnya pembeli dari kalangan anggota kami
3. Jika perusahaan mencari inovasi, alangkah cepatnya ide itu muncul setelah diskusi dengan anggota komunitas
Aha, akhirnya saya tahu bahwa YA komunitas memang sebuah langkah untuk BERBAGI tapi tak jarang akan menghasilkan SINERGI jika komunitas dibangun dengan langkah yang TEPAT.
Langkah tepat seperti apa yang dimaksud? ini TIPS bagi Anda yang ingin membangun komunitas:
1. Tetapkan bahwa komunitas Anda berhasil menarik orang dengan visi dan misi yang sama.
Contoh:
Komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis menarik perempuan yang ingin menulis, hobi menulis, dan mau belajar nulis.
Komunitas Ibu-ibu Doyan Bisnis perempuan orang yang ingin membangun bisnis dari rumah, mau belajar bisnis, dan ingin menambah penghasilan melalui bisnis.
2. Berikan, berikan, dan berikan. Upayakan secara KOMITMEN dan KONSISTEN memberikan ilmu yang ingin didapatkan oleh anggota.
Contoh:
Komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis, tips yang dishare ya dunia penulisan
Komunitas Ibu-ibu Doyan Bisnis, tips yang dishare ya dunia bisnis
3. Jadilah founder berkepala dingin.
Tidak jarang di dalam sebuah komunitas dengan sejumlah kepala akan mengalami hambatan menyatukan pendapat atau adanya perselisihan. Sebagai founder komunitas diharapkan kita selalu berkepala dingin untuk menyelesaikan beragam persoalan alias jangan ikut panas jika ada debat panas, bahkan sebaiknya founder tak perlu ikut berdebat.
4. Tetapkan aturan yang jelas dalam komunitas. Misalnya: Komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis tidak boleh ada IKLAN apapun selain iklan buku dari penulis dalam manajemen kami, Indscript Copywriting.
5. Sesekali lakukan kegiatan KOPDAR. Biasanya kegiatan ini membuat member semakin paham siapa founder dan untuk alasan apa komunitas dibuat. selain itu shilaturahmi mempererat hubungan antara founder dan member.
6. Tidak bisa mengurus komunitas sendirian, karena itulah saya membentuk kordinator wilayah di tiap kota dan pengurus pusat (kini pengurus pusat dipegang oleh team IndscriptCorp) dengan adanya pengurus semakin bagus pergerakan komunitas.
7. Jangan jadikan komunitas sebagai lahan PROFIT atau POLITIK karena itu akan membuat komunitas bisa terbelah. Komunitas adalah wadah kesamaan hobi dan interaksi yang asyik, kalau sudah ada sinyal profit oriented atau politik bisa memecah keasyikan :)
Jika, ya jika, kemudian komunitas berkembang dengan hebat dan bisa menjadi salah satu jalan perusahaan menumbuhkan PELANGGAN atau KONSUMEN, itu adalah BONUS!
Oh ya, komunitas kami sekarang dinaungi oleh media online Indscript bernama emakpintar.asia dengan total member antara IIDN, IIDB, emakpintar berjumlah 40ribu member.

Nah, sudah siap membangun komunitas? Komunitas apa yang akan Anda bangun?

No comments:

Post a Comment