Kenapa Saya Jatuh Cinta Kepada Dunia Kepenulisan?

Menulis itu keren.  Saya bangga menjadi penulis.


Pada tahun 2007 saya memutuskan berhenti bekerja.  Saya meyakini bahwa menulis adalah jalan hidup saya.

Kenapa saya jatuh cinta kepada dunia kepenulisan?
Menulis memberikan kepuasan lahir dan batin.
Menulis memang tidak langsung membuat saya berkelimpahan materi, ada proses yang panjang untuk menjadikan menulis sebagai ladang berpenghasilan.
Tapi saya nikmati dan cintai prosesnya.

Rasa cinta akan profesi atau pekerjaan Anda akan menstabilkan semangat Anda dalam berbagai kondisi.  Disaat Anda belum sukses menjadi Penulis tidak membuat Anda down.  Dan sebaliknya, disaat Anda berhasil menjadi penulis yang hebat, tidak akan membuat Anda lupa diri.

Sesungguhnya tak pernah ada halangan untuk menulis, kalaupun ada, halangan tersebut diciptakan oleh diri sendiri.  Menulis itu adalah proses keterbukaan, kebebasan untuk berekspresi.

Berkomitmen dan berdisiplin hingga tulisan selesai sampai akhir  itulah kuncinya.  Semakin sering Anda menulis, Anda akan semakin mahir.

Saya telah menghasilkan berpuluh-puluh judul buku sejak 2004 dan saya tidak akan pernah berhenti  karena penulis itu proses yang tidak akan berakhir.  Karir sebagai penulis akan berakhir begitu kita berhenti menulis.

Hingga sekarang saya belum berpuas diri, saya tetap tak berhenti mengafirmasikan kesuksesan saya sebagai Penulis. Saya masih punya banyak mimpi dan saya akan terus berusaha menjaga sikap mental saya untuk menghargai mimpi-mimpi saya.  Meyakini bahwa semua mimpi itu bisa dicapai.  Manfaatnya?  Melecut semangat saya untuk terus menulis.  Apa yang saya capai sekarang, jauh lebih cepat dari target yang saya canangkan.

Begitu cintanya saya kepada dunia kepenulisan, membuat saya tak bosan-bosannya mengajak semua perempuan menulis.  Tak melihat apakah perempuan itu full time mom atau working mom sekalipun.
Menulis tidak harus dijadikan profesi.  Jadikan menulis nafas kita, bagian dari ibadah kita, sarana kita mengungkapkan perasaan dan pikiran, berbagi ilmu, pengalaman dan inspirasi.  Menulis itu sarana perempuan untuk berbagi.


Jika masih merasa belum jago menulis, jangan patah semangat.  Kemampuan menulis hanya bisa Anda peroleh jika anda Menulis, Menulis, dan Menulis.

No comments:

Post a Comment