Disela-sela perjalanan saya ke Padangsidimpuan seorang blogger inbox bahwa beliau ingin mengulas pola didik anak yang diterapkan oleh saya dalam Asian Parent. Saya mengatakan bahwa mendidik anak sebetulnya semudah kita melakukan aktivitas sehari-hari. Kebiasaan ibu akan menular pada anaknya dan itu terjadi secara alami. Barangkali itulah yang membuat Nanit berbisnis, sebab setiap hari melihat ibunya mengawal bisnis.
Kebiasaan saya__apapun itu memang menular pada Nanit maupun Ammar. Bukan hanya yang positif, bahkan yang negatif. Misalnya saja, Nanit sulit untuk berbicara lebih lembut, dia sering berbicara dengan volume lantang dan itu adalah kebiasaan saya wink emoticon. Untuk membuat pengubahan ke arah yang lebih halus, tentu bukan saya meminta Nanit berubah, tapi yang pertama kali harus berubah adalah saya :)
Kembali ke Padangsidimpuan, kebiasaan yang juga menular pada Nanit adalah ekspresinya dia dalam memperlihatkan rasa sayangnya pada banyak orang. Bahkan sewaktu pembagian raport, sang guru mengatakan, Nanit tak sungkan memberi cubitan sayang pada temannya. Dalam aktivitas mengajar di Padangsidimpuan seorang peserta berkata, "teteh, tadi teman saya bilang, kalau dia merasa seperti sedang bersama ibunya saat teteh memeluk dia ketika sedang berfoto dengannya. Dia sudah yatim piatu teh dan dia sangat terharu teteh memeluknya..."
Rupanya memang saya paling tidak bisa membendung rasa sayang, terutama pada mereka yang jauh lebih muda. Akankah Nanit akan meniru hal ini juga?
#perjalanan kembali menuju Bandung
No comments:
Post a Comment