Kenapa Harus Ibu-Ibu?






Mulai awal tahun 2010,saya konsen membuat program untuk Ibu. Program meliputi pelatihan skill para ibu mulai dari skill menulis hingga berbisnis. Banyak pertanyaan muncul dari bapak-bapak, "kenapa harus ibu-ibu?" ada juga pertanyaan dari mereka yang belum jadi ibu, "Ini artinya kami yang belum jadi ibu belum bisa ikutan y?"

Tapi, kenapa saya memilih para ibu menjadi sasaran program saya? ada beberapa alasan yaitu;
1.Kurangnya program masyarakat yang memang fokus pada pengembangan skill para ibu
2.Kurangnya lahan pemberdayaan para ibu untuk tetap eksis di masyarakat tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang ibu dan istri
3.Kurangnya informasi untuk para ibu untuk pengembangan karirnya di dunia sosial ekonomi tanpa perlu keluar rumah
4.Merasa bahwa setiap ibu punya potensi untuk lebih maju dan berkarya walau semua dilakukan di rumah

Tentu yang paling membuat saya sangat konsen di program ini adalah karena saya juga seorang ibu yang tidak mau keluar rumah lama-lama meninggalkan anak, bosen bekerja 8 jam sehari padahal bisa saja waktu itu dihabiskan bermain dengan si kecil, ingin selalu mengurus rumah beserta isinya dengan senang hari, tapi disamping itu ingin juga tetap berkarir dan eksis. Nah, program itulah yang mendasari bahwa semua ibu bisa tetap eksis di dunia karir tanpa meninggalkan rumah.

Satu karir yang sangat menjanjikan saat ini adalah MENULIS. Dan, saya tidak menyangka program ini dinilai cukup berhasil, banyak ibu tertarik untuk mengikuti pelatihan dan menggebu menjadi seorang penulis. Antusias mereka saya gabung dalam sebuah grup IBU-IBU DOYAN NULIS yang dalam waktu kurang dari dua bulan sudah menembus 1500 anggota. Luar biasa!

Terakhir, saya ingin menyampaikan bahwa program ini harus tetap berjalan, bukan hanya dengan program yang saya buat tapi juga program lain yang digagas oleh semua yang peduli pada kaum ibu.

Yuk rame-rame memberdayakan kaum ibu...

No comments:

Post a Comment