Tanpa sengaja aku membeli limpahan akurium dari anak kost di rumah yang lengkap dengan penghuninya seekor ikan Louhan yang cantik…panjangnya sekitar 25cm dengan sirip merah muda sedikit sentuhan warna hitam.
Aku dan suamiku menamakan ikan itu –mang Ohan- J
Menyenangkan memiliki mang Ohan, kerapkali dia membuat kami kangen jika berlama-lama meninggalkannya.
Namun, ada satu hal yang aku perhatikan dari ikan Lohan ini. Dia begitu labil …
Selama kami pelihara beberapa kali dia stress, salah satu bukti stressnya adalah warna siripnya yang indah berubah gelap, cenderung tidak bereaksi pada lingkungan sekitar, tidak mengindahkan ikan-ikan kecil yang seharusnya menjadi santapan lezatnya, serta perubahan yang selalu membuat kami gusar. Kenapa mang Ohan selalu stress oleh hal-hal kecil ?
Stressnya mang Ohan bisa karena macam-macam..
Awalnya karena perpindahan pemilik barangkali
Kedua, perpindahan tempat
Ketiga, ketika dikuras akuariumnya
Keempat, air yang digunakan
Kelima, hal-hal yang kadang tidak kami pahami
Yang jelas, mang Ohan sering membuat kami was-was jika dia tidak sehat. Dan kerapkali kami bertanya-tanya, apa yang harus kami lakukan agar emosi mang Ohan stabil?
Beberapa kebiasaan baru yang akhirnya positif kami bangun adalah :
Jika dia stress kami menutup akuarium hingga tak ada celah cahaya masuk dan eit, satu minggu kemudian ketika kami buka kembali, mang Ohan tampak begitu segar
Rajin menyapanya
Memainkan tangan seolah menyentuhnya
Menguras akuarium minimal seminggu sekali
But, well, biarpun mang Ohan masih labil kami tetap menyanyanginya.
Ada yang punya ikan Lohan dan berbagi tips merawatnya?
Bandung, 2 September 2007
Labilnya Mang Ohan
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment