"Ya Allah, Engkau kami jadikan ada di leher-leher mereka dan kami mohon perlindungan-mu dari keburukan mereka."
Ketika kita ditawarkan dua pilihan antara kesulitan dan kemudahan. Maka, semua orang akan memilih kemudahan. Kita begitu takut menerima kesulitan. Kita akan berusaha semaksimal mungkin menghindari kesulitan.
Wajar sih, sebab fitrah manusia memang diciptakan untuk memiliki kecenderungan seperti itu. Walau, dalam hidup manusia itu selalu ada dua sisi, di satu sisi cinta kesenangan, di sisi lain benci kesusahan. Yup, kita selalu saja benci pada gelombang kesusahan dan begitu ketakutan ketika akhirnya gelombang itu datang.
Sosok individu yang sedang dalam puncak produktivitas kerja pun memiliki kemungkinan terkena depresi. Entah itu karena beban pekerjaan yang tidak tertanggungkan, tekanan ekonomi, masalah keluarga, hingga pergaulan. Namun, melarikan diri dari masalah dengan harapan dapat melupakannya adalah ide yang buruk. Mungkin beberapa waktu kamu bisa lupa tapi suatu saat kamu akan dikejutkan dengan tumpukan masalah yang mengendap dan membuncah keluar. Kita harus menghadapi masalah dengan berani. Jangan takut, Allah selalu ada bersama kita!
Penting bagi kamu untuk menitikberatkan pada masalah-masalah yang kamu hadapi. Teruslah berpikir dan bermimpi tentang peristiwa dan pengalaman tersebut, berdoalah selalu agar apa yang kamu alami bisa terpecahkan. Hadapi ketakutanmu!
Doaku dan doamu, “Ya Allah, aku sebenarnya takut tapi jangan biarkan ketakutan itu membuatku lumpuh. Aku percaya dan sangat yakin denganMu ketakutan itu akan sirna dan aku akan tetap melangkah dengan pasti menuju arah yang Engkau ridhoi. Maka sempurnakanlah keberanianku.”
Bandung, 25 Februari 2006
Hadapi KETAKUTAN
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment