"Ya Allah, aku mohon kemenangan dalam hukum, dan tempatnya orang-orang syahid, dan penghidupannya orang-orang yang bahagia, dan kemenangan mengatasi musuh."
Akibat gempa dan tsunami pada 26 desember 2004 lalu, ratusan ribu manusia meninggal dunia, puluhan ribu kehilangan tempat tinggal sekaligus terluka, dan triliunan rupiah asset yang hilang. Belum lagi ditambah anak yatim piatu yang sampai saat ini jumlahnya belum bisa dipastikan.
Gempa berkekuatan 8.5 skala richter disusul gelombang air laut dasyat tsunami membuat Propinsi nanggroe Aceh Darussalam dalam sekejap berubah total. Banda Aceh dan daerah pinggir pantai lainnya, tak berbekas lagi, rata dengan tanah karena datangnya gelombang tsunami dan gempa susulan berskala tinggi. Lapangan Blang Padang, temapat yang menjadi pusat kegiatan masyarakat banda Aceh dan selalu ramai setiap hari minggu, paling banyak menelan korban. Diperkirakan ribuan orang di sana tertimbun Lumpur dan reruntuhan bangunan.
Namun, perhatian dunia terhadap bencana gempa dan tsunami di Aceh begitu besar. Bantuan kemanusiaan segera berdatangan. Dan hari ini meskipun kondisi Aceh sudah mulai hidup dengan ditandai adanya aktifitas harian dan pembangunan di segala penjuru, bantuan kemanusiaan tetap berjalan dengan lancar. Dan itulah kebesaran tangan Allah. Allah menurunkan bantuan melalui tangan mahluk-Nya.
"Boleh minta apa saja dengan pengertian, bahwa jawaban Tuhan berasal dari pandangan Tuhan. Dan pandangan itu tidak selalu harmoni dengan harapan kita kjarena hanya Dialah yang tahu keseluruhan cerita." (Anonim)
Doaku dan doamu, “ Allahku, untuk segala kekurangan dalam hidupku, aku menginginkan bantuanMu untuk menyempurnakannya. Namun, jika memang Engkau tidak berkehendak untuk membantuku secara langsung, aku ingin Engkau biarkan mahlukMu membantuku untuk menyempurnakannya. Biarkan aku merasakan nikmat-nikmat memperoleh bantuan dari mereka dan biarkan aku memperoleh nikmat-nikmat itu ketika membantu mereka”
Bandung, 25 Februari 2006
Allah mengirimkan BANTUAN melalui ORANG LAIN
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment