"Akan muncul dalam umat ini suatu kaum yang melampaui batas kewajaran dalam berthaharah dan berdoa." (HR. Ahmad dan Abu Dawud.)
Gara-gara gengsi yang kegedean kita bisa tertekan lho. Karena gengsi kita jadi melakukan apa yang sesungguhnya jauh di luar kemampuan kita. Semua karena kita ingin dianggap lebih oleh orang lain. Humm, rugi ah! Kenapa sih mesti gila pujian kayak gitu. Coba apa lagi yang diharapkan dari sebuah gengsi selain pujian?
Kita akan tertekan menghadapi tuntutan hati yang selalu saja menginginkan sesuatu yang lebih dari yang kita miliki. Lelah! Ya kelelahan yang pasti akan kita dapatkan. Kelelahan batin!
Misalnya saja, seperti kasus Deta, cewek manis itu emang dilahirkan dengan bakat 'gaul' karena pergaulannya yang luas akhirnya Deta terdampar dalam pergaulan high class. Bagi Deta untuk memasuki lingkup itu adalah suatu kebanggan oleh karena itu wajib baginya untuk mempertahankan pergaulannya itu dengan cara mengikuti trend yang berkembang di dalam lkingkungan itu. Deta mulai menuntut orang tuanya yang cuman pegawa negeri biasa untuk membelikan barang-barang mahal yang dianggapnya bisa mengangkat gengsi. Awalnya karena sayang, orangtuanya berusaha membelikannya tapi lama-lama jebol juga mereka. Akhirnya mereka marah dan Deta merasa tertekan karena sudah terlanjur mengatakan bahwa dirinya sejajar dengan teman-temannya. Kasihan banget Deta!
Ruginya kegedean gengsi :
Batin yang tertekan karena kita terus menerus harus melakukan apa yang sebenarnya di luar kemampuan kita.
Batin yang menderita karena seringkali harus menyembunyikan identitas yang sebenarnya
Terbatasnya pergaulan karena kamu menjadi orang yang sombong dan 'sok'
Kalau akhirnya semua orang tahu bahwa kita melakukan semuanya karena gengsi kita bisa dicap 'nggak tau diri'
GENGSI? Emang musim?!
Nama saya, Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, TAPI nama sepanjang ini sukar banget diingat, jadi nama pena yang saya gunakan dalam berbagai buku yang saya tulis adalah Indari Mastuti. Beberapa buku diantaranya menggunakan nama pena Bunda Nanit.
Hobi MENULIS sudah saya lakukan sejak SD, kelas 4 SD saya bercita-cita jadi PENULIS BUKU. Barangkali semangat inilah yang membuat saya akhirnya berjuang untuk mewujudkan mimpi ini.
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 saya merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative ini, alhamdulillah, perusahaan itu mampu bertahan hingga kini. Bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Saat ini saya sudah menulis 61 judul buku serta 10 biografi tokoh di Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment