Berbahagialah walau kamu GAGAL

Orang yang mencoba melakukan sesuatu dan gagal jauh lebih baik ketimbang mereka yang nggak berbuat apa-apa, tapi sukses.

Sebaik apapun yang kamu lakukan, ada kemungkinan kamu akan gagal. Tapi bukan berarti dengan itu kamu akan berhenti untuk bertindak. Kalau kegagalan menghampiri, sadarilah bahwa kegagalan bukanlah akhir dari usahamu. Nikmati proses pencapaian, bukan hasil akhir pencapaiannya! Karma sesungguhnya pembelajaran yang paling baik adalah proses yang kamu lakukan. Hasil akhir hanya merupaka efek yang akan kamu dapatkan. Kegagalan bisa terjadi ketika kamu bnggar punya prasarana yang diprlukan untuk menggapai sasaranmu. Mungkin karena kamu kurang hati-hati menentukan sikap dan bertindak. Mungkin karena kamu memilih tujuan yang salah. Tapi, itu bukan alasan untuk menyebut dirimu kalah. Kalau gagal, cepet bangkit dan belajarlah menerimanya. Berbahagia kan tidak harus ketika kamu menerima kemenangan, kenapa kamu tidak coba bahagia ketika kamu gagal?
Begitu banyak orang kehilangan kesempatan emas karena mereka berhenti melangkah setelah mendapatkan kegagalan, ada juga yang melewatkan kesempatan karena takut gagal. Mereka adalah orang-orang yang nggak bakalan pernah mampu memanfaatkan potensi luar biasa yang diberikan Allah pada manusia. Kamu tahu nggak, sebenarnya manusia yang memiliki potensi yang jauh lebih besar di bandingkan apa yang dia bayangkan. Bahkan ada yang mengatakan manusia hanya memanfaatkan potensi 1% saja. Haaah..99%nya mubazir dong? Enggak juga, ketika kita mulai dapat mencari cara terbaik dalam mengantisispasi kegegalan maka kamu sudah memanfaatkan potensi yang lainnya. Jadi kamu punya 99% potensi yang bisa kamu gunakan untuk meraih harapan. Berbahagialah!
Berbahagialah walau kamu tak merasa CANTIK (secara fisik)
Kisah Alin
Alin adalah seorang anak yang dianugerahi fisik menurutnya tak cantik. Kulitnya hitam, rambutnya keriting, bobotnya selalu di atas rata-rata dan bagian-bagian yang lain yang membuatnya semakin merasa tak menarik. Apalagi, teman-temannya memanggilnya dengan sebutan 'gendut" dan selalu menggodanya tanpa perasaan. Awalnya Alin merasa tersiksa dengan kondisi ini bahkan sempat putus asa untuk merubah dirinya. Namun, suatu ketika dia berkenalan dengan anak baru yang kondisinya sama dengannya. Tapi, dia melihat bahwa si anak baru itu terlihat bahagia dengan dirinya, dan tidak seorangpun yang mengoloknya bahkan banyak yang ingin menjadi sahabatnya keran sikapnya yang ramah dan menyenangkan. Akhirnya Alin menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh teman-temannya tak lain karena persepsi dirinya yang rendah dalam memandang dirinya. Alin mulai belajar bahwa penampilan hanya merupakan bagian kecil dari dirinya yang sebenarnya.
Alin merubah persepsi negative atas dirinya dan mulai berpikir positif atas segalanya. Dia tidak ingin perasaan tak menarik menggerogoti dirinya, dia tidak mau melewatkan peristiwa demi peristiwa penting dalam hidup hanya karena dia terus merasa menyesal, dia tidak ingin penampilan fisiknya mempengaruhi dirinya untuk bisa bahagia.
Kamu tidak perlu merasa malu dengan kondisi fisik yang kamu miliki. Tak perlu menyesal ketika kulitmu tidak seputih temanmu, hidungmu tidak semancung kakakmu, rambutmu tidak seindah sahabatmu, betismu tidak seindah teman-temanmu, karena sekali lagi kamu dan mereka adalah manusia yang sama uniknya. Mungkin kamu tidak seputuh temanmu, tapi kamu lebih manis ketika tertawa apalagi gigimu rapih berbaris. Mungkin hidungmu tidak semancung kakakmu, tapi kamu memiliki sepasang mata yang bersinar. Mungkin rambutmu kamu tidak seindah sahabatmu, tapi rambutmu tidak memiliki kutu yang membuatmu gatal;. Mungkin betismu tidak seindah teman-temanmu, tapi otakmu jauh lebih cemerlang dibandingkan mereka. Lantas, apa alasannya kamu tidak bahagia dengan itu?
Kunci menghadapi kondisi fisik, apapun yang diberikan Tuhan adalah dengan menerimanya dan bersyukur atsnya dan memberikan kesan kepada orang lain melalui sikap. Sikap tidak percaya diri akan mempengaruhi segala aspek yang ada dalam diimu. Kalau kamu menerima penampilanmu, kamu akan mantap terhadap dirimu sendiri dalam bidang-bidang lain.
Meskipun seseorang sangat mudah memberikan saran untuk berpikir positif, tapi kadang melakukan itu bukanlah persoalan yang gampang. Kadang rasa kecewa tetap saja datang tanpa diundang, kamu sedih pada dirimu sendiri. Sayangnya, kekecewaan itu lebih menghujam ketika kita diolok-olok karena penampilan fisik. Sadarilah sesungguhnya tak ada yang salah dengan ciptaan Allah, jadi yang bermasalah adalah yang mengolok-ngolok ciptaan Allah.
Kalau ada langkah-langkah yang bisa kamu ambil untuk tampil lebih oke, lakukan dan upayakanlah. Kalau ada hal-hala yang nggak bisa kamu ubah, belajarlah untuk menerimanya, dan optimalkan saja apa yang kamu miliki. Jangan buang waktumu untuk berangan-angan memiliki penampilan yang leboh mempesona dan mencoba menjadi orang lan. Nggak ada orang lain yang mirip dengamu. Nikmati dan berbahagialah dengan keunikan yang kamu miliki!

No comments:

Post a Comment