Novel Baru2 : Oh, Cinta...

Aku masih manggut-manggut di meja kerja. BeTe kerasa banget deh! Apalagi Andre lagi keluar ruangan, jadi gak ada yang digodain. Iseng kuputar nomor extention Enu
Toet..toet..toet
"Hai..sibuk gak?" tanyaku begitu terdengar desah nafas dari seberang
"Gak juga, taun baru kemana lu?"
"No plan. Males ah! "
"Deuh ni ceceu. Refresing dikit napa ? Kerja mulu bikin lu tua!" ujarnya
"Lha elu kmana, Nu? Punya acara sama mas Baumu nggak?"
"Oh pasti, gue mau ke Santika hotel. Katanya di sana ada tukang Ramal. Gue mau diramal peruntungan di taun depan." Haaah, Enu ke tukang ramall!
"Lu percaya begituan?"tanyaku heran
"Caya yang bagus-bagusnya doang, yang jelek sih di buang ke tong sampah." Jawabnya santai
Aku garuk-garuk kepala, ada-ada aja sohibku yang aneh ini, "kalo gitu gue mo ngedon di rumah aja lah."
"Hahaha..hari gini ngedon di rumah, kacian deh lu! Lha emangnya pacar internetmu kemana?"
"Aduuuuh, Devon, Nu. Namanya Devon."
"Whatever lha. Kemana dia?"
"Tentunya gue gak mau ngabisin waktu lagi sama dia."
"Iiiih..kok aneh! Kemana cinta lu yang ngebludak kayak gelombang Tsunami itu?"
Aku menelan ludah, ada rasa sesal mendengar komentarnya, "Gue diputusin Devon, Nu."
"WHAT!!!!" teriakan Enu di sebelah ruangan udah kedenger begitu nyaring.
"Hiks..sedih gue Nu!"
"Oke..oke..gue ke ruangan lu ya?" klik, horn telepon di tutup. Enu rupanya panik dengan kejujuranku.
Serta merta pintu ruangan terbuka lebar. Enu menghampiri mejaku dan memelukku erat
"Sabar ya, Reg." ujarnya. Aku sejenak kaget campur bingung. Ngapain nih anak? Untung Andre lagi ke lantai tiga, kalo enggak dia bisa nambahin kekisruhan yang dibuat sohibku ini.
"Emang knapa?"
"Lho..lho…elu gak sedih apa diputusin dia?!" Enu melepaskan pelukannya dan memandangku lekat-lekat.
"Hehehehe…sedih sih, gue malah udah ngecucurin bawang bombay pas dia putusin. Sekarang? Im okey, everything gonna be okey."
Enu lalu duduk di meja Gue, "Reg, lu normal?"
"Normal?"
"Iya, biasanya cewek kan suka sedih banget kalo kehilangan orang yang dicintainya. Lu kok biasa-biasa aja sih? Lu gak ngerasa kehilangan?"
"Gue normal, Gue ngerasa kehilangan, Gue juga sudah menangis gara-gara itu. Tapi, Gue gak mau terus dibayangi dia. Forget him!"
"Regina, lu seharusnya ke psikiater deh. Terus, ngisi test. Terus liat hasilnya."
"Udah, Gue udah ke psikiater."
"Hasilnya?"
"Ya, begitulah."
"Reg, lu bener-bener gak apa-apa?" Enu masih juga menanyaiku seolah aku berbohong. Ya, Aku sebenernya agak berbohong tentang sakit yang kurasakan. Devon, telah menghempaskan harapanku dengan telak. Aku sakit, tapi…
"Gue gak pa-pa, Nu. Mungkin Gue memang belum siap untuk berbagi dengan siapapun."
"Ya, mungkin seperti itu adanya. Lu terlalu mandiri untuk berbagi."
"Nu, Gue jatuh cinta pada Devon. Dan ingin sekali Gue bisa berbagi dengannya. Tapi, Gue nggak bisa. Gue tak bisa memaksa diri untuk menjadi siapa yang dia inginkan dan Gue juga tak ingin memaksa dia untuk menjadi siapapun yang bukan dirinya."
"Gue ngerti, Reg. Lalu apa yang akan lu lakukan setelah ini?"
"Menjadi Regina seperti biasanya."
"Regina yang ambisius?"
"Pasti!"
"Regina yang lincah?"
"Pasti"
"Regina doyan makan?"
aku menyeringai "Pasti."
"Regina yang doyan bikin cowok fall in love?"
"Hahaha..pasti!"
"Regina yang doyan bikin cowok patah hati?"
"Pasti juga!"
"Reg, sakit gak sih diputusin cowok?"
"Bukannya lu juga pernah putus cinta?"
"Beda kasus dong, dia kan nyeleweng!"
"Mungkin lebih sakit diputusin dengan sebab yang gak jelas kayak gue."
"Hahaha….sakit ya, Reg?"
"Lumayan."
"Lumayan apa sakit banget?"
"Lumayan sakit banget!"
"Lu kualat kali, Reg."
"Hahaha..kali ya…gue kualat bikin banyak cowok sakit hati."
"Ya udah kalo gitu, tinggal lu introspeksi."
"Udah introspeksi, dan gue gak peduli!!!"
"Reg, lu normal!?"
"Absolutely yes, darling!"
Lalu kami berangkulan dengan hangat. Sampai Andre datang dengan segepok kerjaan
"E eh, lagi ngapain? Pake pelak peluk kayak film India." Ujar Andre sembari menyerahkan gepokan arsip yang harus kutandatangani.
"Lagi merayakan sesuatu."
"Apaan? Ada yang ulang tahun ya?"
"Enggak.Kasih tau gak Reg?" Tanya Enu, aku mengangkat bahu.
"Regina sekarang single woman lagi, bho!" ujar Enu sumanget 45.
"Hahaha..udah gue duga." Andre malah tertawa lebar
"Kok?"
"Ya, aku cuman ngerasa aneh dengan Regina dan cowok itu. Memutuskan sesuatu kok keburu-buru." Ujar Andre sok tau
"Ternyata kamu udah mendoakanku macam-macam, ya?" tudingku dengan gaya sok marah
"Enggak juga, cuman heran aja dengan kamu."
"Aduuuuh…ternyata Andre, kamu cenayang juga ya?" Tanya Enu heran
"Ah, sudahlah Reg. Yang penting terus berkarya."
"Thanks, Ndre. Lalu aku tanda tangan apa lagi nih?" aku menunjuk tumpukan kertas didepanku.
"Tandatangan semua berkas yang akan membuatmu lebih lega. Minimal kerjaan beres, jadi kamu punya waktu untuk mikirin cinta"
"Cinta oh cinta…" teriak kami berbarengan.
Dan demi menghiburku, akhirnya Enu membatalkan rencana tahun baruannya dengan mas bau dan menghabiskan sepanjang malam bersamaku beserta sms-sms dari sahabat yang begitu memotivasi perjuanganku di tahun depan.
Best wishes for year 2005 Hope It will be a better for all of us filled with more success, happiness dan healt…
Karya telah kita torehkan pada masanya dan akan terus bercerita pada zamakuya. Happy new year 2005.
Welcome the new day with a new spirit, a smile on ur face, Love in ur heart dan good thoughts in ur mind. Happy NEW YEAR 2005.
Happy New Years 2005. may God lead ur steps, keep u in His love and blessing in the coming new year. Wish u all the best!
One more day, this year is ending. One more night, a new day begins. One more year, another chance begins, we start with new hopes. HAPPY NEW YEAR 2005.
Start a new year with a clean HEART free from harted no tears, No fear. Lay down to ALLAH. Happines for 2005. HAPPY NEW YEAR 2005.
Happy New year 2005. I prayer for u in 2005 later, u getting more success in all ur activity and carrier. May God bless u.
Met taon baru 2005 yah?
Ya, selamat datang tahun baru, semangat baru, dan cinta baru..ekh, cinta?! Plis dong!!!!


INI BARU SEBAGIAN KECIL DARI NOVEL BARU YANG AKAN SEGERA RAMPUNG...TUNGGUIN YA??!!

No comments:

Post a Comment