Mengelola Hati...

Yang namanya mengelola perusahaan tidak gampang walau juga tidak bisa dibilang susah

kadang-kadang begitu sukacitanya ketika begitu banyak nilai rupiah datang

Tapi, nggak jarang juga begitu dukanya menghadapi berbagai persoalan. Entah itu masalah SDM hingga menghadapi klien yang super rewel

Dirasa-rasakan selama 1 tahun lebih mengelola perusahaan sendiri

Ada satu hal yang penting yang harus dimiliki seorang pemimpin

Kepintaran dalam mengelola hati

Pemimpin tidak perlu jenius, tapi pemimpin membutuhkan kecerdasan dalam menganalisa berbagai situasi

Situasi bahagia, tidak perlu bahagia berlebihan

Situasi Kecewa, tidak perlu kecewa berlebihan

Situasi tegang, tak perlu tegang berlebihan

Pemimpin bersama team di bawahnya bisa menyelesaikan berbagai persoalan dengan kecerdasan mengelola hati

Dengan mengelola hati, suasana berantakan akan tetap terkendali :)

Semoga, pengelolaan hati ini akan semakin terasah....

Salam untuk seluruh tim INDSCRIPT CREATIVE,

Terima kasih atas segala effort yang kalian berikan untuk pertumbuhan perusahaan

Berlaku Adil....

Ini baru menurut saya....berlaku adil kepada karyawan adalah ketika kita sebagai pimpinan selalu mengjak diskusi langkah apa yang akan diambil pada setiap persoalan kemarin, masa kini, dan mendatang. Hal ini pula yang saya lakukan pada karyawan di perusahaan saya. Kenapa saya lakukan? padahal katanya seorang pemimpin boleh melakukan apapun yang diinginkan, bahkan ada sebuah peribahasa yang nggak adil, "Bos nggak pernah salah!" Siapa bilang bos nggak pernah salah? hanya saja kadang kalau bos salah karena powernya lebih tinggi daripada karyawan, ya, sah-sah aja mengatakan bahwa dia nggak salah...heeem..

Akhirnya, saya menggunakan pola diskusi untuk memimpin mereka dengan cara yang adil. Ketika mereka menghadapi kesulitan, mereka bisa bertanya. mereka stuck? mereka boleh bekerja di luar. apapun yang mereka alami dan rasakan, semestinya saya mengarahkan mereka. 

Lantas, saya pikir semuanya sudah adil. Sampai sore itu....seorang editor mengajak saya untuk diskusi bersama karyawan lainnya. Mereka mempermasalahkan kontrak kerja yang saya buat. ada klausul-klausul yang memberatkan mereka.

Pertanyaan demi pertanyaan mengalir deras. Dan, sayapun menjawabnya.

1. Ketika mereka bertanya; Haruskah mereka bekerja di luar jam kerja yang telah ditetapkan? Jawabannya?IYA. Sebab kami bekerja dengan deadline padat sehingga pada waktu-waktu tertentu mereka akan bekerja cukup keras dan cerdas. Tapi, ada solusi daripada sekadar bekerja di luar jam kerja.

Pertama, efektifkan jam kerja

Kedua, mulai mengatur prioritas

Ketiga, berbagilah dengan tim mengatasi hal-hal yang sulit

2. Ketika mereka bertanya; Haruskah dipotong gaji ketika mereka tidak masuk tanpa izin? Jawabannya? TENTU! Klausul ini muncul karena keteledoran mereka juga. kemana saja saat mereka tidak masuk tanpa izin? kenapa setiap hari datang terlambat? apakah ada hal-hal yang lebih penting dari itu tanpa mengabari perusahaan?

dan ada beberapa pertanyaan lain yang kadang saya sebagai pemimpin menggelengkan kepala. Kesalahan demi kesalahan telah dilakukan, namun introspeksi begitu sangat minim. Terlepas daripada apakah saya masih kurang adil memimpin mereka, atau mungkin mereka menuntut lebih dari haknya. Saya yakin, team ini akan terus bermetamorfosis lebih baik karena saya tahu mereka adalah anak-anak yang multitalenta. Mereka hanya perlu lebih banyak diskusi untuk memandang persoalan dalam kacamata yang positif....dan saya rasa, ini adil bagi kita semua. Kita tahu hak dan kewajiban kita dengan sejelas-jelasnya. Amin

Setiap hari jangan terlewat untuk berdiskusi