Teh, ajarin saya nulis, dooong!

 Ayoook, kuncinya cuma 1:

NULIS.
Iyalah.
Terlalu banyak tanya cara dan koleksi berbagai teori, kalo nggak dipraktikkan yaaa gimana? Hihi
Jangan lupa, perkuat dengan NIAT. Ada motif yang menggerakkan.
Dan miliki tujuan.
Penting, lhooo.
Biar belajar nulisnya nggak angin-anginan.
Supaya tetap survive meski banyak tantangan.
Lagipula, penulis tuh udah buanyaaak. So, petanda ada persaingan juga di sana.
Kalau kita nggak sungguh-sungguh berusaha ... terbayang ya, akan tertinggal sejauh apa.
Well, bisa banget belajar nulis bareng saya.
Mari kita berkarya. 🙂
~ Salam sayang, Indari Mastuti ❤️
Mungkin gambar 1 orang, kerudung dan buku

KELAS nulis PRIVATE

 Ini sih soal pilihan.

Kesempatan.
Dan, sejauh mana Anda mengeksplorasi diri.
Tak hanya tentang mengenali keunggulan Anda secara pribadi, namun juga mengetahui cara belajar yang paling efektif.
Apakah kelas private belum sempat Anda jajaki?
Siapa tahu, justru kelas ini paling passs, metode yang selama ini Anda cari.
Kelas yang hanya ada Anda dan saya sebagai mentornya.
Tentu saja, diskusi pun akan lebih intensif jadinya.
Aah, saya tak sabar ingin berbagi ilmu dengan Anda.
Calon penulis yang kelak menghasilkan mahakarya.
Insya Allah... ❤️
Mungkin gambar teks

PERFEKSIONIS

 Salah satu pengalaman berkesan bagi saya dalam mengampu kelas private adalah, bertemu dengan klien yang superrr perfectionist.

Masya Allah...
Banyak request-nya, banyak pula koreksiannya. Haha
Its okay!
Bagi saya, ini sih seru-seruan aja.
Anggap itu semua adalah feedback semata.
Kadang malah terkagum-kagum akan ketelitiannya.
Semua ini tentang seni berkomunikasi, berinteraksi.
Bagaimana menghadapi kondisi yang mungkin bisa jadi pemicu emosi, namun di-handle dengan santai dan not take it personally.
Bahkan, saya pun tetap berani menegur bila frekuensi dalam merevisi naskah sudah melebihi ketentuan.
Prinsip saya, memiliki klien = menjalin silaturahmi. Bertambah saudara.
Jadiii, hubungan yang baik harus selalu dibangun dan terjaga....
Mungkin gambar 1 orang dan buku

Pernah merasa stuck di bisnis?

 Pernahkah merasa bisnis jalan di tempat?

Bukan hanya jalan di tempat tapi malah menukik tajam ke bawah alias down?
Apa yang dilakukan jika merasa seperti itu?
Jangan sampai pikiran dan semangat ikut down ya
Jika saya sedang merasa down beberapa hal yang saya lakukan adalah:
✅ Memperbaiki kembali niat berbisnis semata-mata karena ridho Allah
✅ Introspeksi diri karena bisa jadi saya yang mungkin banyak salah lalu mulai memperbaiki kesalahan
✅ Berguru agar saya memiliki tambahan ilmu untuk memperbaiki kesalahan dan menyempurnakan langkah
Saya yakin apapun yang terjadi dalam hidup kita bukan salah siapa-siapa (jadi nggak perlu menyalahkan orang lain) melainkan kurangnya ilmu yang dimiliki
Dan yang jelas saat berguru haruslah OPTIMIS bahwa segala kemudahan yang terjadi bisa dilewati
Percayalah ilmu akan memudahkan
Insya Allah saya akan menemanimu melangkah
Mungkin gambar teks yang menyatakan '06:56 Private 06:57 menjadi lebih tertata dalam melangkah Sejak saya ikut kelas private tehh Indari, awalnya serasa tidak mudah. Tapi YAQIN BISA., padahal sudah diberi step2 nya tapi setelah konsul langsung dg teteh, saya jadinya lebih bersemangat lagi, kerjakan usaha ini dengan lebih Profesional. karena melihat setiap hari step2/ tahapan2 langkah2 yang harus dikerjakan. dan Seneeng aja jadinya lebiiih bersemangat dan serasa semua mitra hayyuuk privaate 07:01'

Networking dulu closing kemudian

 Jangan dulu memiliki target closing sebelum dimulai dengan proses memiliki target networking

Yaps, sebab ada proses yang tepat dalam penetapan target yang tepat
Saat networkingmu berkembang maka usahamu berkembang
Networking adalah shilaturahmi, dan shilaturahmi membentuk pintu rezeki
Rezeki awalnya berupa datangnya sahabat yang banyak
Lalu ilmu akan didapatkan dari persahabatan sebab masing-masing orang akan saling sharing
Lalu dari ilmu akan memudahkan langkahmu
Dan bonusnya bisa jadi bertambahnya closingan
Ini yang juga saya ajarkan di kelas private
NETWORKING DULU
BERBAGI DULU
CLOSING KEMUDIAN
Saya mengajarkan apa yang saya lakukan seperti misalnya kemarin saya bernetworking dengan banyak orang baru kemarin
Lalu saya diberikan kesempatan presentasi
Hasilnya networking baru menjadi teman baru dan bertanya tentang jasa yang saya tawarkan
so amazing!
Kok bisa saya masuk ke lingkungan kelas kakap ini? karena saya direferensikan oleh klien saya ini
Beliau sudah 4 kali repeate order jasa pembuatan biografi
Dan kini saya masuk dalam lingkungannya karena mudah-mudahan networking kami terbilang asyik, kami saling percaya, kami saling menjaga, dan saya bertumbuh bersamanya
So yang sedang belajar private dengan saya
Hayuk naik kelas bisnis dengan mengikuti step by step yang saya ajarkan
Jadi...mau resellermu gila-gilaan banyaknya dan aktif jualannya?
Mungkin gambar teks yang menyatakan 'ikut private bikin rekrut reseller jadi mudah 04:13 Alhamdilillah teh dengan sukarela mereka mau langsung gabung jualan di Tim aku masyaAlloh sepertinya bakal ketagihan isi Ûh”ing2 16:46 ・ 00:34 17:17 Message'

Sepenting apa memiliki mentor bisnis?

Sepenting apa memiliki mentor bisnis?

Bagi saya sangat penting


Setelah bisnis saya bangkrut, saya mulai terbuka bahwa bisnis nggak bisa sendirian menjalankannya

Saya butuh teman diskusi

Saya butuh orang yang mengarahkan

Saya butuh mereka yang lebih ahli

Akhirnya saya mengikuti training, mentoring, coaching, hingga memiliki konsultan bisnis


Apa yang saya dapatkan setelah memiliki teman diskusi, yang mengarahkan, dan mendapatkan insight dari yang lebih ahli

Saya merasa kian ringan menjalankan bisnis!

Kenapa? saya semakin memiliki ilmu untuk bergerak


Setelah bisnis saya kembali berkembanglah saya baru mau memberikan pengalaman kepada perempuan lainnya bagaimana bisa BANGKIT dari BANGKRUT

Hal utamanya MAU BELAJAR

Saya kejaaar mau belajar dimana saja

Setiap ada ilmu baru yang cocok dengan bisnis saya langsung saya PRAKTEKKAN


14 tahun sudah Indscript berdiri dan kami masih mampu berdiri tegak meski dihantam pandemi, masya Allah

dan saya masih terus belajar!


Kini, baru membuka kembali kelas private, berdasarkan pengalaman bisnis yang saya jalankan, terutama bagaimana saya bisa MEREKRUT GILA-GILAAN, dan mereka yang mengikuti private sungguh antusias karena merasa semakin terbantu bergerak


Ternyata ilmu memudahkan bukan?




Mau Resellermu Banyak dan Aktif Jualannya?

Teh, biaya untuk private itu terlalu berat buat saya? #katanya

Issssh jangan bilang terlalu berat! Nanti jadi terlalu berat! Kenyataanmu berawal dari pikiranmu maka ubah kata terlalu berat menjadi "TANTANGAN UNTUK BISA MENGIKUTI KELAS PRIVATE DAN MEMBUAT BISNISKU LEBIH BAIK"

Semangaaaat yaaaaaa


Untuk biasa private bisa banget

Nabung dulu

Jualan lebih kenceng biar ada buat nabung

Bikin target nabung sebesar investasi kelas private

Tak ada yang nggak mungkin!


Saya sendiri pernah dalam kondisi bangkrut menabung khusus buat investasi belajar. Bahkan tiap minggu bolakbalik Jakarta Bandung buat coaching. Naik travel, ojeg hingga bajay buat sampe ke lokasi coaching. Bawa bekal seadanya. Cuman: BUAT BELAJAR! Ekh nggak cuman sih, inilah bentuk perjuangan.

Sekarang lebih enak kok. Belajar di rumah. Mentoring dari rumah. Brainstorming dari rumah. Nggak perlu ngongkos kemana-mana, uenaak banget!

Maka...investasinya hanya 3 juta untuk pendampingannya saja

Muraaaah sungguh, apalagi kalau hasilnya gini


Semua yang ada di kelas private sangat bahagiaaaaa

Mereka seperti menemukan polanya menuju REKRUT RESELLER GILA-GILAAN

Bismillah, saya yakin Anda akan bahagia juga kalau sudah memiliki ilmunya

Pandemi bukan masalah tapi tantangan yang harus dipecahkan!

Yaps, we can do it together!


Jadi...mau resellermu gila-gilaan banyaknya dan aktif jualannya?

Ikuti saja kelas private bareng saya, Insya Allah saya bantu temukan pola terbaik dalam merekrut


Biar Nggak Stuck Menulis

 Sering kali kita stuck dalam menulis.

Belum dimulai, pikiran sudah ramai.
Riuh dengan berbagai kecemasan atau keraguan.
"Gimana kalau tulisanku nggak ada yang baca?"
Takut nggak ada yang respons.
Khawatir kalo ternyata di-bully.
Resah kalo misalkan tulisan yang dibuat tidak menginspirasi.
Dan lain sebagainya...
Heyyy, hellooooo!
STOP!
Jangan dulu berpikir kejauhaaan...
Firsrly, menulislah untuk dirimu sendiri.
Menulis karena Anda ingin belajar menulis.
Menulis karena Anda sedang membangun konsistensi.
Menulis karena Anda ingin mengungkapkan ekspresi, memberikan opini.
Menulis karena
Menulis karena ingin melegakan hati...
So, tulisan dulu saja.
Perihal reaksi orang lain, urusan kemudian. Tak usah terlalu dipikirkan...
Sepakaaat? 🙂
~Salam sayang, Indari Mastuti ♥️
Mungkin gambar 1 orang dan kerudung