29 Alasan Kenapa Kamu Julidan Ama Orang

 Siapa yang jarinya masih nggak bisa di-rem? Yang asal ngetik, yang asal komentar apa aja, tapi sebenarnya lebih banyak ngomong nyinyir ke orang lain. Coba kamu sendiri, mau nggak kalau dinyinyirin? So, cek dulu jangan-jangan kamu sering merasa atau melakukan ini jadi hobi banget julidin orang lain?

1. Nggak pernah bersyukur sama Allah SWT
2. Selalu merasa lebih baik
3. Suka ktirik orang lain
4. Tapi nggak pernah mau dikritik
5. Kalau dikritik langsung ngegas
6. Tidak mau belajar untuk memperbaiki diri
7. Nggak suka lihat orang lain lebih bahagia
8. Nggak suka lihat orang lain lebih sukses
9. Nggak suka lihat postingan orang lain yang menarik
10. Nggak suka lihat orang lain punya barang lebih mahal darimuh
11. Nggak suka lihat orang lain punya pasangan yang lebih cakep dari pasanganmuh
12. Nggak suka lihat orang lain punya rumah yang lebih besar dari rumahmu
13. Suka melihat orang lain sedih
14. Suka melihat orang lain lagi kena musibah
15. Suka melihat orang lain lagi kesusahan
16. Suka melihat orang lain ada masalah
17. Suka melihat orang lain dihujat
18. Sukanya baca kata-kata nyinyir, jadinya kamu ikut hobi nyinyirin orang lain juga
19. Sukanya deket sama orang yang nyinyir, ya kamu malah ikutan nyinyir
20. Nggak ada kerjaan jadinya nyinyirin orang lain
21. Nggak produktif jadinya nyinyirin orang lain
22. Sukanya HPnan aja akhirnya bingung mau ngapain ya nyinyirin
23. Suka mengajak orang lain ikut nyinyirin orang yang kamu benci biar merasa benar
24. Melihat segala sesuatu itu karena kesalahan orang lain, padahal kamu juga harus evaluasi
25. Lupa kalau tidak ada orang yang sempurna, jika ada yang tidak suka ya sampaikan dengan santun
26. Medsosmu isinya nyinyir? Percayalah, lama-lama temanmu akan berkurang
27. Tidak tahu cara menuangkan rasa kesal, maka belajarlah mengendalikan emosi
28. Sering julidin orang lain bikin sakit hati dan sakit fisik lho
29. Percayalah, nyinyirin orang lain itu tanda kamu iri kepada dia, tanda kamu nggak bisa seperti dia, ya kan? so, ngapain nyinyir dong?
Dari sahabatmu,
Indari Mastuti
Mamak-mamak yang suka ngomel di facebook (ngomel positif dooong)
Founder Indscript Creative
Founder Indscript Businesswomen University (IBU)
Founder BUKUIN aja!
Co Founder Kunikita
Mentor Sebu
Mentor Beenpink
Mentor INI Juslem
Gambar mungkin berisi: 2 orang, termasuk Indari Mastuti, topi dan dekat, teks yang menyatakan 'daripada ada julidan mending kolal kolaborasi borasi jualan n'

29 Alasan Kenapa Mimpimu Nggak Tercapai Terus

 Melihat orang lain kok kayaknya mudah ya mencapai impiannya. Melihat orang lain berhasil mendapatkan impian, eh malah dibilang paling aji mumpung. Nah, coba deh cek 29 alasan ini dulu ya:

1. Nggak pernah berdoa kepada Allah SWT apa impianmu
2. Jangan-jangan nggak punya impian? Jadinya bingung
3. Jangan-jangan nggak pernah menentukan impianmu apa, karena mengira hidup itu mengalir aja
4. Kamu nggak cari ilmu gimana mencapai impian. Iya, itu ada ilmunya lho
5. Kamu melihat keberhasilan orang lain aja
6. Tidak pernah mau tahu proses bagaimana orang lain bisa berhasil
7. Maunya sukses aja, tapi nggak mau berproses
8. Kamu nggak tahu apa itu target harian
9. Nggak tahu kalau target harian itu bisa macam-macam, nggak hanya target omzet. Misalnya pengen jadi penulis maka harus punya target harian menulis.
10. Nggak belajar apa itu breadown impian
11. Nggak berlajar apa itu pemetaan mimpi
12. Nggak tahu kalau mimpi itu boleh banyak, ada impian di pekerjaan, impian di keluarga, dan lainnya
13. Merasa nggak punya kelebihan, padahal setiap orang pasti punya
14. Merasa nggak punya apa-apa, padahal punya ide itu harta karun
15. Merasa nggak punya materi, padahal ide bisa modal untuk sukses
16. Merasa nggak mungkin, ya harus ubah mindsetnya
17. Merasa impiannya terlalu tinggi, ya buat pemetaan impian dulu
18. Inginnya cepat meraih impian, tapi nggak mau kerja keras
19. Nggak konsisten mengejar impian
20. Mood-moodan
21. Ingin mencapai impian besar? Tapi nggak mau belajar
22. Ingin mencapai impian besar? Tapi nggak mau “meniti tangga” menuju sukses
23. Ingin mencapai impian besar? Tapi nggak pede
24. Takut punya impian besar? Bisa mulai dari impian kecil dahulu
25. Nggak minta dukungan orang terdekat
26. Motivasimu kurang kuat
27. Nggak nyiapin reward biar semangat
28. Nggak nyiapin punishment biar mau konsisten juga
29. Cepat putus asa
Dari sahabatmu,
Indari Mastuti
Mamak-mamak yang suka ngomel di facebook (ngomel positif dooong)
Founder Indscript Creative
Founder Indscript Businesswomen University (IBU)
Founder BUKUIN aja!
Co Founder Kunikita
Mentor Sebu
Mentor Beenpink
Mentor INI Juslem
Keterangan foto tidak tersedia.

29 Alasan Kenapa Teammu Tak Bisa Diandalkan

 Punya team sih, tapi kok kayaknya kamu masih merasa berbisnis seorang diri?

Punya team sih, tapi kok kayaknya kamu masih mengurus hal kecil?
Gimana biar team bisa semangat terus?
1. Coba cek, kamunya semangat duluan nggak?
2. Pengennya punya team yang rajin jualan, tapi kamunya eh malah malas jualan
3. Kamunya nggak pernah kasih motivasi mereka
4. Kamunya nggak pernah ngajarin mereka
5. Kamunya nggak pernah ngajak mereka untuk terus belajar
6. Kamunya nggak mau menyapa mereka, meski sekedar tanya kabar
7. Kamu ngobrol sama team hanya soal kerjaan, ya sesekali tanya keluarganya bair hubungan hangat
8. Kamu rekrut orang yang salah kali? Kelebihannya di keuangan, eh malah ditaruh di bagian produksi
9. Kamu nggak punya catatan job description jadi team juga bingung mau ngerjain apa saja
10. Kamu nggak punya key performa indicator (KPI) jadinya nggak tahu mana team yang produktif dan tidak
11. Kamu punya team online (kerja jarak jauh) tapi nggak nyuruh mereka laporan, ya kamu nggak tahu mereka itu ngapain aja
12. Kamu rekrut team asal-asalan, ya sebelumnya cek agar benar-benar tepat
13. Kamu rekrut asal-asalan, padahal bisa minta rekomendasi dari orang terpercaya
14. Kamu rekrut asal-asalan, padahal sebelum rekrut harus tahu, team seperti apa yang kamu cari?
15. Kamu nggak pedean jadi leader, ya team-mu lama-lama kabur
16. Kamu nggak pernah menyapa mereka, setidaknya setiap hari ada meeting sebentar lah
17. Kamu nggak berdoa agar dimudahkan punya team solid
18. Kamu nggak kasih fasilitas team belajar, misalnya boleh pinjam bukumu, dll
19. Kamu nggak belajar cara merawat team, padahal penting
20. Kamu hanya kesal lihat team kok keluar masuk terus, tapi nggak evaluasi, jangan-jangan karena kamu sendiri
21. Kamu nggak tahu caranya menghadapi team dengan karakter yang berbeda, so belajar dong
22. Kamu nggak tahu kalau setiap team itu punya kelebihan dan kelemahan sendiri, padahal sebagai leader itu kamu perlu tahu
23. Kamu merasa nggak punya kelebihan, jadi team-mu ya jalan tanpa bimbinganmu
24. Sesekali tanyakan pendapat mereka mengenai dirimu sebagai bahan evaluasi
25. Kamu maunya dilayani sama team, padahal mereka adalah partner
26. Kamu hanya bisa menyuruh, tapi nggak ngajarin team
27. Kamu jaga jarak sama team, ya gimana mereka mau loyal kepadamu
28. Kamu nggak mau terima saran dari team, padahal bisa jadi sarannya kece
29. Kamu melarang team kasih kritik, padahal itu bisa jadi bahan perbaikan lho
Dari sahabatmu,
Indari Mastuti
Mamak-mamak yang suka ngomel di facebook (ngomel positif dooong)
Founder Indscript Creative
Founder Indscript Businesswomen University (IBU)
Founder BUKUIN aja!
Co Founder Kunikita
Mentor Sebu
Mentor Beenpink
Mentor INI Juslem
Gambar mungkin berisi: 8 orang, teks yang menyatakan 'Mengasuh team seperti Ibu sedang mendidik anak'

29 Kata-kata yang Hidup Anda Berubah Lebih Baik

 Kata-kata positif sangat mempengaruhi hidup Anda, percayalah

Maka gunakan kata positif yang melihat diri dan hidup Anda, maka kenyataan akan menjadi lebih baik
1. Saya Bisa!
2. Saya Keren
3. Saya Pasti Berhasil
4. Saya Selalu Bahagia
5. Saya Boleh Gagal Tapi Saya Pasti Sukses
6. Saya Positif
7. Saya Luar Biasa
8. Saya Amazing
9. Saya Tertantang Dalam Menyelesaikan Masalah ini
10. Masih Banyak Peluang
11. Masih Banyak Alternatif Bisa Ditempuh
12. Saya Semangat
13. Hidup Saya Dasyat
14. Allah Itu Penolong Saya
15. Masa Depan Saya Akan Lebih Baik
16. Hidup Saya Sempurna
17. Anak-anak Saya Cerdas Lahir Batin
18. Saya mampu melakukannya
19. Saya siap menerima gagal dan bangkit lagi
20. Saya bukan tipe cengeng, saya kuat!
21. Saya pandai mengelola masalah bukan membuat masalah makin bermasalah
22. Saya kaya lahir batin
23. Saya cerdas!
24. Saya hebat!
25. Saya berbeda dan itulah yang membuat saya sukses
26. Saya pasti bisa melunasi utang
27. Saya yakin bisa menang
28. Saya siap menerima setiap kondisi penuh syukur
29. Saya siap belajar dan menjadi lebih keren
Dari sahabatmu,
Indari Mastuti
Mamak-mamak yang suka ngomel di facebook (ngomel positif dooong)
Founder Indscript Creative
Founder Indscript Businesswomen University (IBU)
Founder BUKUIN aja!
Co Founder Kunikita
Mentor Sebu
Mentor Beenpink
Mentor INI Juslem
Gambar mungkin berisi: ‎Indari Mastuti, ‎lensa kaca mata dan dekat, ‎teks yang menyatakan '‎സമ لامn ni6 LA AA Kata-kata BAIK akan membuat hidupmu MEMBAIK dan TERUS LEBIH BAIK‎'‎‎‎

29 Alasan Kenapa Nulis Buku Nggak Pernah Selesai

 “Teteh, saya suka nulis buku tapi kok nggak pernah selesai sih?

“Teteh, saya tuh sukanya nulis buku, belum selesai, eh tertarik nulis tema lainnya. Gitu terus sampai nggak pernah selesai.”
“Teteh, naskah saya belum kelar karena lagi nggak mood. Gimana dong?”
Okeh, mari evaluasi dulu penyebabnya ya.
1. Kamu nggak pernah belajar bagaimana membuat tulisan yang menarik, kalau minim ilmu jadinya bingung kan?
2. Kamu nggak bisa fokus. Misalnya, ketika memutuskan anak menulis tentang parenting, terus belum selesai, pengen nulis tentang pengalaman lucu, maka teruskan tulisan parenting dulu sampai usai, baru lanjut tema lainnya.
3. Kamu nggak punya mind mapping
4. Ha? Nggak tahu apa itu mind mapping? Belajar dong!
5. Kamu nggak punya motivasi kuat untuk menulis
6. Kamu maunya setengah jam mengetik bisa langsung 1 buku selesai, ya mana bisa?
7. Kamu sibuk buka medsos. Katanya mau cari inspirasi di medsos, eh malah keasyikan sampai berjam-jam
8. Katanya cari inspirasi pas lihat drakor, kok lihat drakornya maraton sampai tengah malam, jadinya nggak sempat nulis deh
9. Kamu nggak pernah riset dulu buat memudahkan tulisan
10. Kamu nggak pernah mencatat dan memajang tujuan kamoh menulis buku
11. Kamu nggak menemukan mood booster, padahal itu penting dan setiap orang berbeda-beda
12. Kamu menulis nunggu mood, padahal menulis sih nggak tergantung sama mood
13. Kamu ingin hasil naskah yang sempurna, ya terus aja revisi sampai bertahun-tahun
14. Kamu nulis 1 halaman tapi nggak pernah merasa sempurna, ya kapan naskahnya selesai?
15. Tahukah tugas penulis di draft pertama adalah menyelesaikan tulisannya dulu?
16. Tahukah jika draft pertama selesai itu pasti hasilnya kurang maksimal?
17. Itulah fungsi self editing, yaitu kamu mengedit draft pertama agar makin ciamik
18. Kamu nggak pernah pede sama tulisan sendiri, ya kapan selesainya dong?
19. Kamu nggak punya jadwal khusus menulis, jadinya lupa menulis deh
20. Kamu nggak suka baca buku, ya jadinya kurang semangat bikin bukunya juga
21. Kamu nggak pernah aktif di komunitas menulis, yah sayang banget cyn!
22. Kamu nggak pernah pedekate ke penulis di medsos, ya harus pedekate biar ketularan semangat menulisnya
23. Kamu hanya sedih pas lihat teman menerbitkan buku, jangan sedih tapi jadikan motivasi lah
24. Kamu merasa menulis itu bukan bakatmu. Padahal bisa menulis karena proses, bukan bakat
25. Kamu nggak konsisten menulis setiap hari
26. Kamu nggak siapkan reward bagi diri sendiri, padahal itu penting biar semangat
27. Kamu nggak siapkan punishment bagi diri sendiri, padahal itu penting biar terus konsisten
28. Niatnya nulis pas malam biar tenang, eh, malah seringnya tergoda tidur
29. Menulis itu setiap hari, meski sehari cuma bisa setengah halaman, jika konsisten maka dalam 200 hari, atau 7 bulan itu bisa punya 1 naskah buku
Dari sahabatmu,
Indari Mastuti
Mamak-mamak yang suka ngomel di facebook (ngomel positif dooong)
Founder Indscript Creative
Founder Indscript Businesswomen University (IBU)
Founder BUKUIN aja!
Co Founder Kunikita
Mentor Sebu
Mentor Beenpink
Mentor INI Juslem
Gambar mungkin berisi: 1 orang, teks yang menyatakan 'ROW Bou BOW saya dengan Bow. BOWy penulis cilik, Qanita. Usia 12 tahun nulis 7 buku'

29 ALASAN KONSUMEN PHP-IN KAMU

 Sering ketemu konsumen yang tanya-tanya melulu tapi nggak kunjung mutusin mau beli apaan, atau sudah bilang mau beli ini itu tapi nggak transfer-transfer, gimana dong? Capek rasanya berbisnis kalau ketemunya konsumen yang doyan PHP-in terus. Eit, coba evaluasi dulu penyebabnya, bisa jadi:

1. Yang namanya calon konsumen ya wajar lah tanya-tanya dulu, eh kamu jawabnya malah ngegas, ya kaburlah dia
2. Kamu neken dia buat beli
3. Baru tanya sekali, eh kamu sudah tanya: jadinya mau beli yang mana?
4. Kamu hobi chat mereka tapi isinya: kapan transfer? Gitu aja terus sampai bikin mereka ilfeel
5. Setiap ada yang tanya-tanya, kamu jawabnya pendek kayak nggak suka ditanyain terus gitu, ya mereka malas ah sama kamu
6. Dia nggak kenal kamu jadi santuy aja sih dia lari dari janji juga hahaha
7. Kamu nggak suka berteman sama konsumen jadinya mereka cuek lari gitu aja
8. Jangan-jangan kamu nggak ngasih batas transfer jadi dia menunda
9. Kamu nggak belajar teknik follow up biar nggak jadi korban PHP lagi
10. Kamu nggak kasih batasan keep barang. Misalnya: 2x24 jam tidak transfer maka dianggap cancel
11. Kamu nggak belajar cari ingetin transfer itu ada cara cantik, biar nggak bikin mereka bete
12. Kamu bukan orang yang banyak teman. Coba kalau banyak teman, pasti santai aja kalau Si A nggak beli, masih ada Si B sampai dengan Si Z dan yang lainnya
13. Kamu nggak asyik pas chatting jadinya konsumen malas ah beli di tempatmu
14. Kamu nggak belajar gimana secara “halus” menggiring mereka merasa bersalah nggak cepat transfer akhirnya langsung transfer deh
15. Produkmu B aja alias biasa, jadi nggak perlu ah buru-buru transfer
16. Cara jualanmu sama dengan lainnya, jadi mereka suka lupa pernah order di tempatmu, so tonjolkan value kamoh
17. Kamu pelit sama calon konsumen, misal nggak pernah bikin give away, jadinya mereka pelit mau transfer juga hahaha
18. Kamu nggak suka kasih bonus, jadinya mereka mungkin cari pedagang lain yang suka kasih bonus
19. Jangan-jangan kamu nggak nyimpen kontak mereka, jadinya nggak tahu siapa aja yang belum transfer?
20. Kamu nggak pernah menyapa mereka, meski hanya tanya kabar itu bentuk perhatian kepada konsumen lho
21. Kamu nggak pernah bagi-bagi info promo ke konsumen, padahal mereka suka promo lho
22. Kamu balas chatnya lama. Tidak apa-apa sih, asal jelas jam berapa slow respon dan jam berapa fast respon ya
23. Kamu buru-buru bilang si dia konsumen PHP, padahal baru 6 jam belum transfer, ya kasih waktu lah minimal 24 jam
24. Kamu nggak tegas, kalau maksimal harus transfer 24 jam ya tegas dianggap cancel, jangan ditanyain melulu
25. Ada konsumen yang nggak bakal mau PHP-in kamu, itu kalau kamu mau bersahabat dengan mereka karena pasti ada rasa malu mau PHP
26. Jangan buru-buru bilang mereka PHP, coba cek statusnya, jangan-jangan pas lagi sakit?
27. Mungkin pernah ketemua sama konsumen PHP, tidak apa-apa, pasti masih lebih banyak konsumen yang anti-PHP kok
28. Jangan buru-buru bilang mereka PHP karena kamu sebagai pebisnis bisa kok terhindar dari PHP kalau tahu polanya
29. So, melihat konsumen PHP ya cuek aja, mending fokus ke yang lain yaaaa
Dari sahabatmu,
Indari Mastuti
Mamak-mamak yang suka ngomel di facebook (ngomel positif dooong)
Founder Indscript Creative
Founder Indscript Businesswomen University (IBU)
Founder BUKUIN aja!
Co Founder Kunikita
Mentor Sebu
Mentor Beenpink
Mentor INI Juslem
Gambar mungkin berisi: 1 orang, teks yang menyatakan 'PHP itu jangan dimasukin ke hati, tapi jadikan introspeksi diri aja In'

32