29 Alasan Kenapa Sulit Bersedekah

 Kira-kira beginikah kondisi yang sulit bersedekah?

1. Ngerasa maklum sama diri sendiri kalau belum bisa memberi (Allah tahu gue miskin _katanya_)
2. Menempatkan sedekah bukan bagian ibadah yang penting
3. Nggak merasa yakin kalau memberi lebih baik daripada menerima
4. Merasa paling sengsara, jangankan mau ngasih hidup sendiri aja ngerasa perlu dikasih
5. Ngerasa kerja keras itu dinikmati diri sendiri, masa yang kerja keras kamu yang nikmati orang lain
6. Nyalahin yang miskin, "salah sendiri nggak mau usaha lebih keras"
7. Merasa takut kekurangan ketika mengeluarkan harta untuk bersedekah
8. Merasa ada orang lain yang lebih pantas bersedekah
9. Suka menumpuk dan menghitung harta sehingga takut mengeluarkannya untuk sedekah
10. Merasa masih banyak keperluan hidup yang harus dipenuhi daripada bersedekah
11. Kurang empati terhadap kesulitan yang dihadapi orang lain
12. Takut dibilang riya atau sombong kalau ketahuan
13. Takut didatangi lebih banyak orang yang minta sedekah atau bantuan
14. Menunda-nunda sedekah karena ingin punya harta lebih banyak dulu baru bersedekah
15. Belum paham bahwa bersedekah tidak selalu harus dengan harta
16. Merasa malu kalo sedekahnya sedikit
17. Menunggu orang lain dulu yang bersedekah baru mau mengikuti
18. Lah memang kikir sih hehhee
19. Katanya lebih baik nabung daripada sedekah.
20. Ngerasa masih banyak utang yang harus dibayar maka sedekahnya ditunda dulu.
21. Khawatir butuh uang tiba-tiba setelah menyedekahkan harta.
22. Tidak percaya pada mereka yang menyalurkan sedekah.
23. Takut dianggap menghina orang yang mau dibantu.
24. Ngerasa nggak perlu sedekah karena udah banyak yang bantu sedekah pada orang yang sama.
25. Khawatir dibandingkan jumlah sedekahnya dengan orang lain.
26. Ngerasa sudah cukup bersedekah.
27. Menunda bersedekah pada orang yang sama ekh keduluan ama yang lain.
28. Dinanti-nanti sedekahnya lalu kelupaan.
29. Khawatir nanti yang dikasih sedekah malah minta lagi dan lagi (manja katanya)
Adakah poin di atas yang mungkin terasa di hatimu lalu membuatmu begitu sulit bersedekah?
Gambar mungkin berisi: luar ruangan

29 Kenapa Bisnismu Gagal Terus dan Terus Gagal!

 Memang sih namanya bisnis tak selalu mulus, pasti menghadapi kegagalan juga, tapi kalau gagal terus menerus selama berbisnis maka bisa jadi karena hal ini:

1. Tidak menyertakan Allah dalam setiap langkah sehingga setiap masalah selalu jadi stress, kalau sudah stress ya nggak bisa mikir.
2.Tidak memiliki motivasi yang kuat dalam bisnis, sehingga kalau gagal ya langsung mager namun nggak belajar.
3. Tidak memiliki target yang jelas, katanya sih ngalir aja kayak air padahal airnya udah keruh tuh kudu diganti yang lebih jernih. Artinya karena ngalir aja ya jadi nggak mikir.
4. Bisnis cuman ngisi waktu luang, nggak meluangkan waktu, sehingga selalu saja tidak punya waktu (maklum emak-emak mah kebanyakan sibuk ini itu jadi suka ngerasa nggak punya waktu luang heheh).
5. Nggak berkomunitas sama sesama pebisnis, malahan komunitasnya bukan pebisnis makanya banyak virus nggak bener masuk ke otak akhirnya ya pasrah sama kegagalan.
6. Mager banget sama hal yang kudu dilakukan dalam bisnis misaln ya baca buku atau belajar di training online dengan alasan nggak punya waktu atau duit abis buat modal beli bahan produksi (padahal udah produksi ekh nggak bisa jualnya hoho).
7. Baca buku sih, ikut training juga tapi nggak praktekkin, ibaratnya jadi kolektor ilmu tapi giliran action ngadat di tengah jalan dengan alasan macam-macam.
8. Terlalu takut untuk melakukan hal baru, katanya sih takut gagal dengan ide atau hal barunya, padahal dengan tidak melakukan sesuatu yang baru lebih deket sama kegagalan.
9. Suka ngelabelin diri lebih rendah dari pebisnis lain sehingga ya pencapaian bisnisnya jadi rendah. Misalnya pantas aja dia mah laris, da dia mah artis. Lah emang dirimu kudu jadi artis dulu kalau mau laris?
10. Nggak pedean terus buat nambah networking dengan alasan "gue mah siapa atuh" ya udahlah kalau gitu bersiap gagal terus jualannya, gagal terus bisnisnya.
11. Suka julidan sama orang sukses dan kasih alasan macam-macam kenapa dia sukses, bukannya belajar dari cara dia sukses.
12. Suka nyalahin pasar kalau nggak laku, bukannya ngulik kenapa nggak laku jualannya. Pokoknya seneng nyari kambing hitam.
13. Ngerasa udah ngelakuin semua lalu nggak introspeksi diri kesalahan ada dimana, akhirnya dikasih saran orang mental terus karena mental block banget.
14. Takut ngambil resiko dalam bisnis, maunya main aman aja, padahal makin menantang makin bagus untuk pengalaman bisnis. Akibatnya ya, pengalaman bisnisnya gitu-gitu doang padahal orang udah kemana gitu.
15. Nggak dinamis sama kondisi, misalnya lagi pandemi kayak gini, orang pada berlomba memenangkan pasar dengan jualan online, ekh kamu masih aja bilang, "aku mah gaptek"
16. Nggak terbuka kalau ada masalah di bisnis, nggak nyari mentor buat konsultasi, pecahin sendiri dengan ilmu seadanya, (baca dan belajar aja males) akhirnya kejogrok sendiri bisnisnya.
17. Mudah banget lemah dan nyerah, otot pejuangnya udah ilang karena ditelan masalah. Padahal namanya bisnis ya masalah kan selalu ada.
18. Nggak jadiin kegagalan di masa lalu sebagai pembelajaran, jadi gagal lagi di kesalahan yang sama #aduuuuuuh
19. Ngapain aja buru-buru tanpa perhitungan dan tanpa ilmu akhirnya nyungsep deh.
20. Otaknya penuh sama pikiran negatif sehingga ya ngaruh banget sama langkahnya yang jadi lebih menyurut karena pikiran dan matanya negatif mulu, Ubah deh!
21. Tergantung banget bisnisnya sama orang luar. Misalnya kebijakan pemerintah atau orang lain. Dikit-dikit nyalahin deh. #Doooh
22. Sok gaya jadi pebisnis, lebih besar pasak daripada tiang. Gaya-gayaan padahal duit bisnis udah di titik kehabisan bahkan minusan.
23. Nggak bisa memimpin dirinya sendiri sehingga sulit memimpin orang lain, akibatnya punya team pun selalu berantakan.
24. Nggak ngeriset pasar, main hajar aja ke pasar, main hajar aja keluarin produk. Untung-untungan mulu, akhirnya jebooool modal.
25. Ngandelin orang buat jualan karena ngerasa nggak bisa jualan terus nggak mau belajar jualan. Lah, otot bisnis itu kan kudu bisa jualan!
26. Nggak ada pencatatan keuangan sehingga nggak bisa evaluasi keuangan bisnis. Apa bisnis rugi atau untung, ya entahlah, yang jelas masukin modal teruuus ampe bisnisnya mampus.
27. Nggak misahin duit bisnis dan duit pribadi. Sehingga suka mata ijo mulu kalau liat rekening, duit bisnis dianggap duit pribadi, dibelanjain sesuka hati, akhirnya bisnis modar deh.
28. Sungkanan muluk sama orang akibatnya disetir mulu ama orang. Pemimpin bisnis kok lemah gitu kayak kerupuk disiram air. Yo wis, relain aja kalau bisnismu ikutan lemah. La bisnis itu kan gimana ownernya.
29. Usaha sih, ikhtiar sih, tapi lupa berdo'a, padahal do'a senjatanya manusia dalam berbagai lini kehidupannya.
Kira-kira dirimu melakukan kesalahan yang mana, ciiiin? Ayolah insyaf biar bisnis nggak gagal terus dan terus gagal malah makin berkah dan berlimpah manfaat bagi siapapun, bukan cuman dirimu yang merasakan manfaat bisnis sebagai sang pemilik bisnis, tapi semua orang merasakan manfaatnya.
Let's goooo berubaaaaah lebih baik.
Dari sahabatmu,
Indari Mastuti
Mamak-mamak yang suka ngomel di facebook (ngomel positif dooong)
Founder Indscript Creative
Founder Indscript Businesswomen University (IBU)
Founder BUKUIN aja!
Co Founder Kunikita
Mentor Sebu
Mentor Beenpink
Mentor INI Juslem
#boleh dishare jika bermanfaat
Gambar mungkin berisi: Indari Mastuti, tersenyum, lensa kaca mata dan dekat, teks yang menyatakan 'haaaaaaa gagal lagi bisnisnya? o'

29 Alasan Kenapa Keuanganmu Ancur-ancuran

 Ternyata persoalan uang bukan masalah punya uang sedikit atau banyak tapi persoalan kelola uang. Ini saya share 29 alasan kenapa keuangan bisa ancur-ancuran banget.

1. Bisa jadi uang kurang berkah sehingga angus terus. Tanda uang yang berkah adalah selalu merasa dicukupkan.
2. Fokus pada uangnya bukan pengelolaannya.
3. Tidak memiliki budgeting keuangan, sehingga kapanpun bisa membeli sesuatu tanpa perhitungan.
4. Belum bisa memisahkan antara kebutuhan dan keinginan, merasa semua prioritas.
5. Standar hidup dan gaya lebih dari penghasilan.
6. Merasa uang hasil jerih payah sendiri lalu memanjakan diri secara berlebihan.
7. Melihat uang adalah dewa segalanya, ada uang apapun dibeli lupa ada masa depan yang kudu diurus.
8. Nggak ada pencatatan dan nggak bisa koreksi uang jebol di sebelah mana.
9. Saat pendapatan lancar lalu bebas mengeluarkan uang karena merasa uang akan masuk lagi.
10. Tidak paham soal omzet dan HPP sehingga alokasi HPP tergerus untuk pengeluaran akibatnya kesulitan dana ketika mau produksi atau restock produk.
11. Uang hasil usaha tersedot untuk beban masa lalu baik itu utang bisnis atau utang pribadi.
12. Melakukan pembelian peralatan atau mesin yang mahal padahal masih bisa makloon atau sewa.
13. Tidak berani memangkas biaya pengeluaran karena berada di zona nyaman.
14. Tidak berani menolak pengajuan pengeluaran bisnis padahal masih bisa ditunda atau bahkan masih tidak perlu.
15. Berutang tanpa perhitungan matang dari mana alokasi untuk membayarnya.
16. Melakukan ekspansi atau perluasan pasar dengan set up cabang disaat cadangan kas belum siap.
17. Mengganti inventaris dengan yang baru padahal yang ada juga masih bisa digunakan.
18. Menambah karyawan baru padahal tim yang ada masih mampu handle pekerjaan jika dilakukan efektivitas bekerja.
19. Pengen keliatan ada padahal nggak ada.
20. Utang kartu kredit bayar minimal ekh tagihan jadi gila-gilaan (mending tutup kartu kredit).
21. Minim ilmu kelola uang tapi nggak mau belajar.
22. Pendapatan dihabiskan di masa kini nggak ada persiapan besok dan nanti di masa yang akan datang apalagi ditambah banyak cicilan.
23. Nabung dari sisa uang (malah kadang nggak bersisa) akibatnya ketika pendapatan jeblok, tak tahu duit mana yang akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan, akhirnya berutang meski bingung bayarnya darimana kan duitnya jeblok.
24. Sudah mah keuangan ancur, ancur juga kesadaran sedekahnya, menganggap paling nggak punya uang dan paling miskin bahkan untuk kasih pengemis di jalan sekadar 2.000 juga tak mau.
25. Udah tahu pendapatan nggak cukup untuk handle pengeluaran, ekh males pula update skill agar bisa nambah pemasukan alasannya nggak ada waktu!
26. Dikasih peluang penghasilan (padahal gratis) nggak dimanfaatkan maunya dikasih duit doang. Ah!
27. Kalau ada diskonan kalap dan akhirnya nyesel yang dibeli cuman jadi koleksi mata doang.
28. Ngerasa sayang ngeluarin uang buat nambah ilmu keuangan padahal jelas kelola uang berantakan.
29. Selalu mengulangi kesalahan yang sama: membeli keinginan bukan kebutuhan bahkan meski menyadari kondisi keuangan berantakan bahkan nekad ambil utangan.
Sereeem ah kalau kelola uang seperti itu
Tapi, tapi, apakah ada kesalahan yang dikau lakukan disana?
Dari sahabatmu,
Indari Mastuti
Mamak-mamak yang suka ngomel di facebook (ngomel positif dooong)
Founder Indscript Creative
Founder Indscript Businesswomen University (IBU)
Founder BUKUIN aja!
Co Founder Kunikita
Mentor Sebu
Mentor Beenpink
Mentor INI Juslem
Gambar mungkin berisi: 1 orang, teks yang menyatakan 'å’– Edisi Revisi Financial Workbook for Mompr eneur MASTUTI AKBAS SON Catat keuangan Biar bisa nber dievaluasi TN Okto Dese'


KENAPA BANYAK ORANG KAYA JATUH MISKIN?

 Poin penting yang saya tangkap dari bacaan saya semalam dan selesai pagi ini adalah

✓ Mereka tak mengelola uang dengan ilmu
✓ Mereka tidak berinvestasi untuk pengetahuan dan wawasan tentang uang
✓ Mereka membuat standar hidup tinggi karena merasa kaya dan tidak memperhitungkan kondisi ke depan
Ah tapi, silakan baca coretan saya ini, semoga makin memberikan inspirasi bahwa ILMU DAN KESEDERHANAAN adalah poin penting di masa kini





JADILAH PEMILIK MINDSET YANG TERUS BERTUMBUH

 JADILAH PEMILIK MINDSET YANG TERUS BERTUMBUH

Tentu lebih baik
Tentu lebih positif
Memiliki mindset yang terus bertumbuh sangat penting di era DISRUPTION saat ini
Makin yakin sikap selalu belajar dan berinovasi didukung growth mindset
Untuk Anda yang ingin memenangkan era disruption ini semoga bermanfaat petikan tulisan saat saya membaca buku karya Prof Rhenald Kasali berjudul Disruption








PANGKAS BIROKRASI

 PANGKAS BIROKRASI

BUAT SETIAP ORANG DALAM PERUSAHAAN MEMILIKI KONTRIBUSI
Ini poin penting yang saya baca dari The GEWay sebuah buku tentang strategi Jack Welch untuk revolusi perusahaan yang ditulis oleh Robert Slater
Poin lainnya adalah pentingnya keberanian melakukan strategi bagi seorang CEO
Ahhh simak saja petikan poin penting yang saya tulis di buku
Saya emang paling suka menulis ulang poin penting jika sedang membaca dan mau saya biasakan share di wall facebook, semoga bermanfaat





INI BUKAN UTANG?

 Ini pertanyaan nenek penjual kerupuk mih

Tentu saja bukan!
Saya tidak mau berutang dan mengutangkan, saya ingin memberi modal usaha bagi yang rajin jualannya
Mudah-mudahan bisa berkembang meski ya modal usahanya tidak besar tapi Insya Allah cukup bagi penjual keliling seperti nenek ini
Saya senang dengan bahagia yang memancar dari matanya
Aaaah terima kasih sama Allah yang sudah kasih saya banyak dan saya siap berbagi lebih banyak
Modal usaha pedagang keliling hari ini
Gambar mungkin berisi: 1 orang, luar ruangan

A N A K

 Saat sedang sharing di kegiatan kumpul kemarin di Yogyakarta saya terjeda untuk menyusui dan memangku Aisyah

Setiap melihat saya di depan, Aisyah menangis minta gendong
Baiklah saya gendong sambil megang mic
Akhirnya mic pun dimainin dia
Baiklah mulut saya yang ngikutin mic yang dipegang dia
Seru masyaAllah perjalanan pertama Aisyah dan saya ke Yogya bertemu dengan para emak hebat
-
-
-
Berbicara anak
Sesungguhnya bagaimana pun kondisi anak kita merekalah penyemangat kita berkarya tanpa jeda
Jangan marah jika mereka dianggap mengganggu kerjaan kita, justru ajak anak terlibat dalam dalam setiap aktivitas ibunya
Ibu adalah madrasah mereka
Ibu adalah sekolah pertama anak-anak
Ibu adalah teladan bagi anak
Ibu adalah idola anak
Ibu adalah tempat mereka meniru apa saja, baik hal buruk maupun hal baik
-
-
-
Kenapa ada anak gadget addict? Mungkinkah ibunya yang megang gadget tiap hari? Bisa jadi!
Kenapa ada anak pemarah? Mungkinkah ibunya yang sering marah-marah? Bisa jadi!
Kenapa ada anak yang prestatif? Mungkinkah ibunya pun sangat berprestasi? Bisa jadi!
Kenapa ada anak yang aktif? Mungkinkah ibunya memang aktif? Bisa jadi!
-
-
-
Jika ada sesuatu pada anak kita, bukan mereka yang pertama harus disalahkan
Mari kita tunjuk diri sendiri dulu
Mungkinkah mereka meniru kita?
Bisa jadi!
-
-
-
-
Kilas kemarin 13 tahun Indscript dan kami masih terus fokus mengajak perempuan BERKARYA dari rumah agar tak lengah untuk tetap atau sambil mendidik anak-anak
Gambar mungkin berisi: 2 orang, orang berdiri, teks yang menyatakan 'Selain Facebook Personal, kami juga memainkan FANPAGE! 2P 2P Ngikiant'

G A G A L J U A L

 Jualan saya nggak selalu rame

Jualan saya nggak selalu laris
Jualan saya nggak selalu menguntungkan
Tapi....
Meski saya jualannya nggak selalu rame, laris, dan menguntungkan nggak harus bikin merasa diri gagal
Apalagi down
Apalagi kecewa
Apalagi langsung tutup bisnis
Kalau lagi nggak rame, saya cari tahu salahnya dimana
Kalau lagi nggak laris, saya cari tahu solusinya apa
Kalau nggak menguntungkan, saya cari tahu bocornya dimana
Tapi teh, kalau down dan kecewa wajar kan? Wajaaar banget! Asal nggak keterusan aja karena bisa bakar ide dan action jadi abu hehhee
Semoga 2020 hingga 2021 gagal jualnya makin sedikit dan sukses jualnya makin banyaaak, aamiin
Gambar mungkin berisi: Indari Mastuti, telepon, lensa kaca mata dan dekat, teks yang menyatakan 'Gagal jual tinggal dicari tahu kenapanya dan ilmunya biar jadi sukses jual SEBU'