KARENA SEMUA PEREMPUAN BERHAK BAHAGIA

-
(TIPS MENJADI PEREMPUAN HEBAT DAN BAHAGIA TANPA MELUPAKAN KODRAT ALAMINYA)

Pada tanggal 8 Maret diperingati sebagai HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL. Seluruh perempuan di muka bumi, pada hari itu merayakannya dengan berbagai cara. Ada yang merayakannya dengan saling mengucapkan selamat  kepada sesama perempuan sebagai bentuk dukungan, empati dan rasa kasih sayang antara perempuan.

Mesin pencari raksasa, Google pun turut merayakan HARI PEREMPUAN SE-DUNIA. Terlihat dari tema Google Doodle yang menampilkan 12 sosok perempuan seniman yang datang dari latar belakang berbeda. Namun memiliki misi dan visi yang sama, yakni supaya sesama perempuan saling mendukung agar kaum perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam kehidupan sosial politik.
Sahabat perempuanku, zaman sekarang sudah memasuki era milenial yang menuntut kita para perempuan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Dengan kata lain, ada AKSI NYATA yang dilakukan.

Bagaimana caranya menjadi seorang perempuan hebat namun tetap BAHAGIA tanpa melupakan kodrat alami kita?

Mungkin diluar sana sudah banyak artikel yang menceritakan tentang tips menjadi perempuan hebat, bahagia lahir batin serta tetap berada pada kodratnya.
Itulah perempuan, yang diciptakan Tuhan sebagai makhluk paling kepo, selalu mau tahu banyak hal. Buktinya media pembelajaran perempuan lebih banyak, majalah perempuan lebih berlipat banyak jenisnya dari pada majalah pria.

Baiklah, saya akan mengambil intisarinya saja ya bagaimana tipsnya agar kita para perempuan senantiasa BAHAGIA.

SATU. Cintailah dirimu sendiri terlebih dahulu. Isi penuh persediaan rasa bahagia pada dirimu. Karena seorang perempuan bahagia akan mampu memberikan aura dan pancaran bahagia kepada orang di sekitarnya. Dan hal ini memberikan dampak secara langsung, baik kepada diri kita sendiri dan orang lain. Dampak pada diri sendiri, membuat RASA PERCAYA DIRI MENINGKAT. Biasanya kondisi seperti ini memberikan booster dalam aktivitas sehari-hari. Ibarat suntikan semangat yang mengaliri aliran darah. Sehingga willingness to do more, dimana seluruh organ tubuh bergerak melakukan hal yang positif. Sehingga seberat apapun pekerjaan Anda, semua akan terasa lebih ‘enteng’ karena melakukannya dengan penuh sukacita, rasa cinta dan full happy. Bisa tidak dibayangkan bila Anda saja tidak menghargai diri sendiri, tidak mencintai diri sendiri? Lalu bagaimana akan mampu memberikan cinta pada orang lain?

DUA. Jangan lupakan dukungan pasangan. Sebagai ibu rumah tangga yang sibuk berkarir baik di kantoran ataupun dari rumah JANGAN PERNAH SEPELEKAN RIDHO PASANGAN. Terkesan patriarki sekali ya.
Tapi, jujurlah pada hati nurani, bahwa suami ada untuk membimbing para perempuan menjadi jauh lebih hebat dari yang Anda bayangkan. Sebab, ketika berumahtangga, kata-kata ‘aku’ dan ‘kamu’ akan bertukar menjadi ‘KITA’.
Pahamkah Anda, bahwa ada pertautan emosi antara kita dan suami. Saat prosesi ijab qabul sudah ada akad serah terima bahwa kita sebagai perempuan sudah menyatakan tunduk pada ‘kekuasaan’ suami.
Nah, ketika suami memberikan dukungan penuh pada apapun aktivitas yang tengah Anda jalani, maka yakin-lah sesungguhnya Anda SUDAH BAHAGIA. Tidak lagi lagi merasa khawatir akan ada pertengkaran, perselisihan sekitar kegiatan yang dilakukan. Dengan demikian, hati tenang, pikiran luas berkelana mencari inovasi. Lihat, bagaimana progress Anda ketika melakukan aktivitas penuh rasa BAHAGIA?

Setidaknya dua poin diatas adalah langkah-langkah yang sudah sangat sering saya bagikan kepada Anda. Walaupun demikian, sampai hari ini saya masih meyakini bahwa ridho seorang suami akan menjadikan istrinya jauh lebih hebat dan bahagia dari apa yang ia bayangkan. Percayalah. Sebab, bila rumah tangga anteng, harmonis, sakinah maka Insyaallah rezeki akan berdatangan bagaikan magnet yang menarik benda apa saja di dekatnya.

Semoga bermanfaat ya...

MENJADI BAHAGIA BUKAN DENGAN MENGORBANKAN KEBAHAGIAAN YANG LAIN



(Menyikapi Maraknya Kasus Perceraian di Media dan Imbasnya pada Masyarakat)
-
-
Perceraian bukan pembuka jalan kebahagiaan atas rumitnya masalah yang terjadi di dalam rumah tangga Anda. Dan salah satu kata yang tidak boleh dipermainkan adalah adalah CERAI.

Perceraian merupakan akhir dari sebuah pernikahan Ketika suatu perkawinan sering diwarnai pertengkaran, merasa tidak bahagia, ketidaksetiaan pasangan atau masalah lainnya seringkali orang berpikir untuk segera mengakhiri pernikahan tersebut dengan pasangan hidup. Dianggap sebagai solusi terbaik bagi banyak pasangan yang menikah.

Alasan lain bercerai adalah memberi pasangan hidup PELAJARAN, sebagai jalan keluar yang baik untuk mengakhiri rasa sakit hati. Tetapi dengan bercerai tidak berarti Anda bebas dari masalah ada masalah-masalah yang dihadapi.

Menurut angka statistic, menunjukkan bahwa angka perceraian semakin lama semakin membesar. Itu seringnya terjadi pada 10 tahun pertama perkawinan. Karena perceraian ini banyak dilakukan oleh kaum selebriti yang membuat perceraian menjadi masalah pilihan gaya hidup.

Tahukah Anda akan banyak sakit hati dan ketidakbahagiaan akibat dari sebuah perceraian?

Jadi, mana mungkin bisa dikatakan perceraian itu merupakan sebuah awal KEBAHAGIAAN dari menutup sebuah sakit hati yang terjadi di dalam pernikahan.

Mari kita lihat dampak terdekat akibat dari perceraian:
Pertama, ANAK. Posisikan diri Anda ketika menjadi seorang anak dari orang tua yang bercerai. Sangat besar kemungkinan anak akan TERLUKA, TERSAKITI, KEHILANGAN KASIH SAYANG dan MENJADI TIDAK BAHAGIA hidupnya mulai sejak perceraian sampai hari-hari berikutnya.Tidak ada anak yang tidak terluka melihat orang tua bercerai. Berita perceraian itu terhadap anak yang akan tetap sedih terluka sakit hati dan mentalnya terpuruk.

Sangat sedikit sekali anak yang menjadi korban perceraian itu MAMPU BAHAGIA KEMBALI seperti layaknya ketika ia masih memiliki orang tua yang lengkap hidup dalam satu atap, saling menyayangi, kasih mengasihi dan saling mencintai dalam sebuah keluarga yang sakinah mawadah warohmah.

Itu baru dampak terhadap anak. Dapatkah Anda bayangkan bahwasanya untuk menciptakan sebuah KEBAHAGIAAN itu diawali dengan sebuah RASA SAKIT?

Sejatinya MEMBANGUN KEBAHAGIAAN itu adalah dengan fondasi CINTA, KASIH SAYANG, SALING PERCAYA dan KOMITMEN  dalam sebuah keluarga.

Jika ada yang mengatakan perceraian sebagai salah satu jalan bahagia karena sakit hati dengan sebuah pernikahan, mungkin itu adalah pilihan terkecil dari sekian orang yang belum menemukan bahagia yang sebenarnya dalam pernikahan.

Lantas bagaimana caranya pasangan untuk senantiasa berbahagia di dalam pernikahan yang sedikit banyaknya mengandung kisruh permasalahan dan pertengkaran?

Sangat banyak artikel yang menceritakan, yang menganjurkan, bagaimana selayaknya pasangan pernikahan untuk bahagia. Pasangan yang supaya tidak terjebak dalam kemelut yang berujung perceraian. Sangat banyak.

Namun menurut saya, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa ketika Anda menikah, di sana ada RIDHO ALLAH SWT, RIDHO ORANGTUA, RIDHO SANAK SAUDARA, RIDHO MASYARAKAT dan PENDUDUK LANGIT yang menyaksikan. Bagaimana dua insan berusaha berjalan menyempurnakan sebagian agamanya untuk BERDAKWAH BERSAMA  bersama di bumi Allah. Ini patut menjadi pikiran, supaya PIKIRAN BURUK untuk mengakhiri pernikahan tidak menjadi pilihan ketika ada masalah.

Semoga bermanfaat...