MAAF, PELAKOR BUKAN SAINGAN!

-
-
Kehidupan rumah tangga sangat kompleks. Maka tidak heran jika pembahasan mengenai rumah tangga tidak akan pernah ada habisnya. Selalu saja ada sisi yang menarik untuk diperbincangkan. Misalnya tentang issue yang sedang menjadi viral saat ini yaitu tentang pelakor. Dimana sebuah situasi dan kondisi perempuan lain mencoba mengalihkan perhatian suami dari sisi Anda sebagai istri sah-nya pria yang mengawini Anda.

Lalu apa sekiranya yang akan Anda lakukan bila musibah ini terjadi pada perkawinan Anda? Menangis kejer di pojokan sambil terus menyalahkan suami yang mata keranjang atau malah mendatangi si pelakor dan melabraknya di depan umum? Dengan kata lain, Anda menganggap mereka si pelakor tersebut saingan dalam merebut perhatian dan kasih sayang suami sah kita. Big No, sahabat...

Sebagai perempuan yang elegan, memiliki etika bagus bisa saja tindakan tersebut malah membuat muru’ah Anda menjadi buruk. Bukan seperti itu caranya.

Mari lihat kembali tentang bagaimana hubungan dalam rumah tangga sehingga aroma perselingkuhan bisa terjadi. Terkadang kesibukan yang sangat tinggi membuat hubungan di dalam rumah tangga menjadi kurang harmonis. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh beberapa faktor seperti lamanya usia perkawinan, komitmen yang mulai renggang dan komunikasi yang mulai diabaikan. 

Kemudian muncullah pertengkaran karena kesibukan-kesibukan tersebut yang sebenarnya lebih mengarah kepada minimnya intensitas untuk berkomunikasi secara langsung. Karena membangun komunikasi antara pasutri satu-satunya landasan kuat menjaga keharmonisan keluarga serta mampu menghindari hadirnya orang  ketiga atau pelakor dalam rumah tangga.

Berikut beberapa hal penting yang mungkin dapat meningkatkan nilai diri sebagai pasangan dan Anda tidak perlu bersaing dengan perempuan perebut suami orang/pelakor tersebut:

1. SALING JUJUR DAN TERBUKA. Mungkin bagi sebagian pasangan menganggap tidak perlu membahas kejadian yang sudah terjadi. Dengan kata lain dibiarkan berlalu begitu saja tanpa dipecahkan bersama. Tapi sebenarnya ada baiknya sesama pasangan saling mengetahui satu sama lainnya tentang apa yang terjadi di lingkungan kerja dan apa yang terjadi terhadap dirinya sendiri. Biasakan selalu jujur dan terbuka terhadap pasangan mengenai apapun. Sehingga tidak akan timbul kecurigaan dan salah pengertian di kemudian hari.

2. SALING PERCAYA. Rasa saling percaya antara pasangan suami istri akan mengantarkan Anda kepada perasaan nyaman dan aman. Kuncinya, jangan sia-siakan kepercayaan yang diberikan pasangan kepada kita. Membangun rasa saling percaya juga merupakan perwujudan cinta yang dewasa.

3. SALING SETIA PADA KOMITMEN. Membangun sebuah hubungan yang langgeng dalam lembaga pernikahan tidak cukup hanya dengan modal cinta, tapi lebih kepada komitmen. Sebab saling setia pada komitmen yang diucapkan atas nama Tuhan akan mampu membuat kita melalui masa-masa sulit dalam perkawinan. Rasa cinta seringkali mengalami pasang surut seiring berjalannya waktu, maka dibutuhkan komitmen baja untuk bertahan dari berbagai godaan. Tanamkan sejak awal sugesti positif bahwa keputusan Anda menikah adalah yang paling penting dan paling tepat. Sehingga divorce is not an option.

4. SALING MENYEDIAKAN WAKTU LUANG UNTUK SALING MENIKMATI MOMEN BERDUAAN. Seringkali orang ketiga muncul karena kesibukan yang sangat tinggi dalam menjalani aktivitas pekerjaan. Sehingga intensitas pertemuan berdua dengan pasangan sangat minim. Tak heran para pelakor memanfaatkan peluang ini menjerat pasangan Anda. Namun bila pasutri saling menyadari untuk menyediakan waktu luang bersama disela-sela kesibukan tersebut maka kecil kemungkinan akan hadirnya orang ketiga sebagai perusak rumah tangga. Intinya dengan menghabiskan waktu luang bersama pasangan, Anda akan dapat lebih memahami pasangan lebih mendalam. Jika sudah saling memahami antara pasangan, tentunya keharmonisan rumah tangga akan semakin terjalin serta terhindar dari bencana orang ketiga.

Membangun keluarga bahagia yang terjauh dari marabahaya perselingkuhan bukanlah pekerjaan satu pihak saja, harus ada KEMAUAN KERAS KEDUA BELAH PIHAK ANTARA SUAMI DAN ISTRI.

Disamping kiat-kiat diatas, sebagai perempuan yang diberi Allah SWT kelebihan multitasking ada baiknya mengasah diri sebagai PRIBADI YANG MANDIRI. Mandiri secara mental dan finansial.  

Bekali dirimu wahai Sahabat Perempuanku dengan ilmu-ilmu yang disukai, yang sekiranya kelak dapat bermanfaat secara finansial. Sebab, hari esok tidak ada yang mengetahui seperti apa jalan hidup kita. Membekali diri dengan ilmu sangatlah dianjurkan.

Sebab, ilmu adalah investasi.








No comments:

Post a Comment