Menggunakan Daily Moms Activities untuk Membangun Disiplin Seorang Ibu



Masih ingat metrik pencapaian yang pernah saya tulis sebelumnya?  Banyak perempuan pebisnis memesan metrik ini untuk membantu mengatur dan mengevaluasi pencapaian target mereka secara konsisten.  Baik itu target harian, bulanan, hingga tahun ini.
Metrik pencapaian berperan sebagai alat yang mendorong pencapaian target yang mudah digunakan. Metrik Pencapaian dapat digunakan oleh pemimpin bisnis hingga karyawan, sekaligus berbentuk papan yang dapat dipajang di berbagai tempat. Metrik Pencapaian tersebut sudah melalui uji coba selama satu tahun dan terbukti sukses meraih target bisnis.
Bagaimana dengan ibu rumah tangga?
Sosok ibu adalah perempuan yang terkenal dengan kemampuan multitasking. Dalam satu waktu, perempuan dapat mengerjakan beberapa hal secara sekaligus. Selain itu, memiliki tanggung jawab yang berjibun. Sebenarnya, apa saja tugas seorang Ibu?
Satu, mempersiapkan kebutuhan suami dan anak. Mulai dari makanan, sekolah, pakaian, alat dan perlengkapan mandi, dan yang lainnya. Belum lagi jika anak sakit, maka Ibu menjelma sebagai suster dadakan.
Dua, memastikan kebutuhan domestik berjalan aman dan terkendali. Seperti memilih menu masakan, persediaan sembako, peralatan dapur harus masih layak pakai, dan masih banyak lagi. 
Tiga, beberapa ibu juga memiliki aktivitas lain seputar pengembangan potensi. Baik itu dilakukan di kantor maupun di dalam rumah. Sebagai contoh karyawan kantor, penulis lepas, pebisnis online, hingga aktivitas hobi seperti berkebun.
Dan masih banyak lagi tugas seorang Ibu. Namun, tidak jarang para ibu juga pernah melewatkan satu tugas kesehariannya secara tidak sengaja. Untuk itu, Anda dapat menuliskan daftar to do list setiap hari pada papan yang ditempel di dinding.
Salah satunya dengan menggunakan Daily Moms Activities, sebagai modul mencatat aktivitas harian untuk ibu. Bahkan dapat membangun disiplin pada ibu sejak dini. Papan Daily Moms Activities memiliki empat bagian yaitu keluarga, bisnis atau mengembangkan potensi diri, ibadah, dan me time.
Mmm…ternyata ada tool yang bisa membantu seorang ibu membangun komitmen dan disiplin bagi dirinya.  Bagaimana, apakah Anda tertarik menggunakannya?

Dhian Widya, Menjalankan Bisnis Impian tanpa Stres dengan Reparasi Bisnis



“Dan suatu ketika..voila! Saya duduk bengong di kafe depan toko..terheran-heran ternyata mimpi saya menjadi kenyataan setelah 25 tahun. Padahal saya sendiri sudah lama lupa dengan mimpi itu, Subhanallah....”
Demikian cerita Dhian Widya, perempuan pemilik Cinta Cakes & Bakery asal Bojonegoro Jawa Timur.
Mmm…jadi penasaran, apa sih impian  Dhian yang jadi kenyataan?
Kita simak kisah berikut yuk.
Waktu masih duduk di bangku SD Dhian suka sekali melihat aneka makanan enak di buku-buku resep.  Untuk membeli jelas tidak mungkin karena Dhian tinggal di sebuah desa nun jauh di pegunungan.  Selain tidak tahu harus membeli dimana, juga tidak ada uang!
Berbekal bahan resep dan pengetahuan seadanya di desa, Dhian kecil mencoba aneka resep.  Keluarga dan tetangga sebelah rumah diminta Dhian untuk menjadi kritikus kue-kue buatannya.
Saat menginjak bangku SMP Dhian mulai sering sekali memimpikan mempunyai sebuah toko roti dengan kue yang enak dan lucu bentuknya.  Bahkan Dhian mendesain sketsa toko impiannya secara detail di diary.  Diimpikannya di depan tokonya nanti ada tempat nongkrong untuk menikmati roti yang hangat, secangkir teh dan kopi.
Sekian lama berlalu, mimpi itu terlupakan walaupun hobi membuat kue masih berlanjut. Setelah anak yang terkecil mulai mandiri, Dhian mulai memberanikan diri berjualan kue via online.
Suka duka berjualan online dijalani Dhian dengan senang hati sebagai pembelajaran.  Misalnya saja ada customer yang order namun ternyata tidak jadi diambil, haduh sudah susah-susah buat, akhirnya dimakan sendiri!  Namun Dhian mengambil pembelajaran dari kejadian ini,  next, no DP no produksi!
Walaupun ada satu saudara yang membantu menjalankan bisnisnya, banyak hal yang harus Dhian kerjakan sendiri, mulai belanja bahan, produksi roti, mendekor, desain, promo marketing dan lain-lain.
Capek, stress, badmood saat menghadapi customer rewel dan banyak maunya kerap kali menghiasi hari-hari perempuan ini.
Bagaimana nggak stress, sebagai ibu rumah tangga dengan 3 anak yang masih balita Dhian harus menyelesaikan semua tugas rumah dan memenuhi pesanan tepat pada waktunya. Untuk pesanan sebelum jam 9 Dhian harus bangun jam 01.30 untuk prepare!
Kalau bukan karena semangat yang menggebu rasanya tak mungkin bisnis Dhian tetap bertahan dari tahun ke tahun.  Sejak tahun 2011 rata-rata Dhian menerima orderan satu buah tart tiap 2 hari sekali.  Saat ini Dhian masih dibantu oleh seorang pegawai saja.  Hingga akhirnya di tahun 2015, Dhian memberanikan diri membuka sebuat toko dan menghire 30 orang pegawai. 
Pelanggan Dhian mulai menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke Finlandia, Hongkong, Kairo dan masih banyak lagi.
Perkembangan bisnis yang kian pesat membuat Dhian menyadari bahwa setiap saat Dhian dituntut untuk belajar.   Dhian yang tadinya kurang komunikatif sekarang harus bisa ngobrol dengan banyak karyawan, mengkoordinasi seluruh karyawan, bagaimana agar tokonya bisa menghasilkan output produk yang berkualitas, service yang memuaskan dan omset yang terus bertambah pastinya!
Waktu Dhian habis untuk toko, keluarga dan konsumen. Dhian mulai merasa masuk dalam perangkap kejenuhan.   Amat sangat capek! Dhian bertanya pada dirinya sendiri, kapan bisa lebih baik? Ada apa dengan bisnis ini?  Jelas ada yang kurang dengan sistem bisnis ini.
Ketidakpuasan akan kondisi bisnisnya membuat keinginan Dhian untuk belajar bisnis lebih banyak dan lebih serius lagi semakin menguat.  Dari sekian banyak pencarian training yang sesuai, Dhian memutuskan untuk mengikuti kelas Reparasi Bisnis. 
Di kelas Reparasi Bisnis ini Dhian menemukan akar permasalahan dalam bisnisnya, yakni berkaitan dengan manajemen karyawan.  Dhian mulai aktif berdiskusi dengan saya selama proses mentoring.  Kami berdiskusi untuk menemukan solusi permasalahan bisnis Dhian, diantaranya adalah dengan membuat SOP yang jelas di setiap divisi, menyusun appraisal karyawan, mengevaluasi kinerja karyawan, kenaikan gaji, tunjangan, bagaimana mengeluarkan SP (surat peringatan) harus fokus pada apa kesalahan karyawan, bukan berdasarkan like or dislike.
Masalah lain yang perlu pembedahan adalah marketing online yang masih ditangani Dhian seorang diri.  Bisa dibayangkan seperti apa repotnya dan yang jelas, pastilah sangat menyita waktu.
Saya mulai membuka wawasan Dhian tentang bagaimana cara mendelegasikan kegiatan marketing sosmed diawali dengan menyusun SOP yang jelas agar customer service bisa menangani pemasaran online sesuai harapan Dhian. Dengan adanya customer service, pekerjaan yang lebih penting bisa ditangani oleh Dhian.  Sebagai pemilik, tugas utama Dhian adalah mengarahkan, mengontrol, membenahi permasalahan yang muncul dan memastikan semua berjalan dengan lancar.
Alhamdulillah, sekarang bisnis Dhian jauh lebih baik, selain bisa memanajemeni bisnisnya dengan lebih sempurna, Dhian kini sudah lebih paham bagaimana memanajemeni waktunya.  Tak ada lagi stress bisnis dalam kamus seorang Dhian.
Kini Dhian bisa berbisnis dengan penuh suka cita dan kebahagiaan, sesuai impian masa kecilnya!

Terbitkan Buku Melalui BitRead



Di acara buka bersama sekaligus launching emakpintar.asia, yang dilaksanakan pada hari Jum'at, 17 Juni 2016 di Indscript para perempuan anggota Emak Pintar mendapat bocoran bagaimana sistem menerbitkan buku melalui BitRead. Selain itu mereka juga mendapat kabar bahagia, ternyata kalau sudah menerbitkan buku di BitRead dan penjualannya bagus, naskah tersebut bisa diajukan ke penerbit mayor untuk diterbitkan disana. Waah, keren banget ya.
Ingin tahu hasil selengkapnya dari sharing session Emak Pintar dengan Anita dari Bitread?
Simak yang berikut ini ya.
Apa syarat penulis buku BitRead?
Terbuka bagi semua penulis, tidak ada batasan usia, jenis kelamin, pendidikan , maupun latar belakang penulis.
Apakah buku yang diterbitkan oleh BitRead memiliki genre tertentu?
Semua buku dapat diterbitkan, namun untuk memudahkan identifikasi buku dibuat dua pengelompokkan, yakni fiksi, contohnya novel, cerita remaja, sastra, pusi, scifi, dan lain sebagainya, serta non fiksi yakni tutorial, gaya hidup, sosial, budaya, politik opini, catatan blog, komunikasi, teknologi dan lain sebagainya.
Apa saja syarat naskah yang harus dipenuhi?
Pertama, tentu saja, naskah harus hasil karya sendiri, bukan merupakan plagiasi dari penulis lain.  Kalaupun ada sumber pengutipan, penulisan dari naskah atau buku lain, harus disertakan dalam daftar pustaka atau referensi.
Kedua, naskah diketik dalam Microsoft Word dengan size A5, font Arial 12pts, 1,5 spasi.
Ketiga, panjang naskah minimal 40 halaman dan tidak ada batasan jumlah halaman maksimal.
Keempat, naskah dibagi dalam bab dan sub-bab untuk memudahkan pembaca menikmati buku tersebut.
Kelima, bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang mudah dimengerti tetapi tetap mengacu pada tata bahasa dan ejaan. Misalnya untuk segmen remaja, menggunakan bahasa remaja sehari-hari diperbolehkan selama logika dan alur cerita dapat dimengerti oleh pembaca.
Keenam, untuk keperluan komersial, BitRead bisa mengusulkan perubahan judul.
Ketujuh, karena penerbit di BitRead mengacu pada model selfpublishing dan indie publishing maka penulis bertindak sekaligus sebagai editor bagi bukunya sendiri.  Editor BitRead hanya mengecek apakah buku tersebut adalah karya original dari penulis dan telah ditulis menggunakan bahasa yang nyaman untuk pembaca di segmennya
Kedelapan, desain sampul akan dilakukan oleh BitRead sebagai fasilitas bagi penulis berdasarkan materi/naskah yang diterima dari penulis.
Mmm…bikin tambah semangat ingin segera menerbitkan buku ya?  Jika Anda ingin menerbitkan buku Anda lewat BitRead silahkan kirim via email ke naskah@bitread.co.id dengan subyek Naskah_Nama Penulis_Judul Buku.
Selamat menerbitkan buku!