Perempuan Berbisnis Bukan Berarti Setiap Detik Mantengin Handphone

Berbisnis online banyak dilirik oleh para ibu karena tak terikat oleh waktu dan dapat
dilakukan tanpa harus meninggalkan rumah.  Namun terkadang muncul keluhan dari para pebisnis online bahwa berbisnis online justru sering menyita waktu.  Pebisnis online harus selalu siap melayani customer yang belum tentu serius membeli produknya.

Perempuan pebisnis bukan berarti setiap detik mantengin handphone.  Jangan sampai kegiatan berbisnis membuat Anda mengabaikan keluarga dan tidak punya waktu untuk diri sendiri.

Kuncinya adalah manajemen waktu.  Tanpa manajemen waktu Anda akan dihantui satu penyakit yang hampir menyerang banyak orang, baik itu ibu rumah tangga, profesional, bahkan mereka yang tidak memiliki aktivitas sekalipun yaitu stress karena merasa tidak punya waktu untuk diri sendiri dan keluarga.

Berikut saya berika tips berbisnis yang tidak akan membuat Anda setiap detik mantengin handphone :

Pertama, Benahi lagi manajemen waktu anda.  Manakah yang PALING PRIORITAS. Buatlah 3-5 kegiatan Anda yang paling prioritas. Mungkin di awal Anda merasa semua aktivitas Anda adalah aktivitas prioritas. Namun, sebetulnya TIDAK semua harus Anda kerjakan di urutan AWAL. Pilihlah. Setelah paling prioritas, di urutan kedua Anda memasukkan kegiatan prioritas. lengkapi juga dengan berapa lama waktu Anda mengerjakan aktivitas ini. Buang kegiatan yang TIDAK PENTING. setelah melist aktivitas paling prioritas dan prioritas, apakah Anda merasa ada kegiatan yang tidak penting namun Anda masukan dalam keseharian? CORET SAJA! Aktivitas tidak penting ini adalah aktivitas yang Anda lakukan namun tidak BERMANFAAT, misalnya mantengin timeline orang lain, ngobrol ngalor ngidul di WA dan lain sebagainya.

Kedua, Posting foto produk lengkap dengan keterangan yang sedetail mungkin.  Foto produk adalah hal yang sangat penting untuk memperkenalkan produk Anda.  Namun selain foto yang Anda posting harus menarik, juga sertai dengan keterangan yang jelas.  Misalnya untuk pakaian, Anda harus mencantumkan detail ukuran, warna, jenis bahan dan juga harga.  Keterangan yang lengkap akan menghindari pertanyaan-pertanyaan berulang dari customer.

Ketiga, Buat konten yang menarik.  Memiliki konten yang menarik sangat penting untuk bisnis online.  Anda bisa membuat satu iklan perhari dalam bentuk storytelling untuk mempromosikan produk Anda.   Konten iklan yang menarik akan mengundang banyak like, share dan comment. Cara ini jauh lebih efektif menarik pelanggan tanpa menyita waktu Anda dibandingkan dengan promosi secara hardselling yang Anda lakukan berkali-kali belum tentu dilirik oleh pelanggan Anda.

Keempat, Rekrut Reseller.  Kehadiran reseller patut menjadi perhitungan bagi pebisnis.  Dengan reseller informasi mengenai produk Anda dan penjualan kian tersebar luas di berbagai kalangan tanpa harus Anda sendiri yang melakukannya. Setelah berhasil mendapatkan banyak reseller yang harus Anda lakukan adalah membina dan menjaga hubungan baik dengan para reseller.   Untuk lebih mengefisienkan waktu Anda dalam berinteraksi dengan mereka, buatlah grup khusus baik itu di BBM, WA atau facebook.  Anda bisa memantau, mentraining, mengupdate, serta memotivasi  mereka  secara sekaligus bersama-sama.

Kelima, Membuat program diskon dengan syarat pembelian bundling.  Dengan cara ini Anda bisa menjual beberapa produk sekaligus dalam satu waktu.

Keenam, Masukan "ME TIME". Meski Anda punya seabreg kegiatan di rumah atau di luar rumah sebagai pebisnis, Anda tetap harus memasukkan jadwal ME TIME dalam keseharian Anda. Tidak perlu lama-lama, cukup 10 menit misalnya hanya untuk minum teh sambil baca buku, creambath di rumah, atau misalnya melakukan me time yang bisa mengupgrade wawasan Anda: membaca dan menulis.

Nah, jika Anda sudah melakukan manajemen waktu dengan baik, saya yakin Anda bisa melesatkan PRODUKTIVITAS Anda dengan cepat tanpa harus mantengin handphone setiap saat. Setuju?

Bisnis Suami Istri, Bagaimana?

Bisnis suami istri itu artinya merumuskan impian-impian, produktif dan berkontribusi
dalam banyak hal dengan segala potensi yang dimiliki secara bersama-sama.
Keterlibatan pasangan dalam bisnis adalah hal yang menyenangkan, dari mulai mendukung modal bisnis, membantu promosi, maupun terlibat langsung dalam manajemen bisnis.

Namun, bisnis yang dijalankan oleh suami istri bukan berarti bisa dijalankan semaunya.  Anda tetap harus memiliki manajemen yang baik.  Tanpa manajemen waktu pembagian waktu untuk bisnis dan rumah tangga bisa kacau balau.

Bagaimana caranya?

Pertama, Jalani satu persatu pekerjaan sesuai jadwal dan peran yang sudah Anda sepakati dengan pasangan. Bikin pembagian tugas yang jelas dengan pasangan atau anggota rumah yang lain.   Kedisiplinan yang tinggi dalam penyelesaiannya dan bersedia melakukan sesuatu dengan tepat waktu akan memudahkan segalanya.

Kedua, Jangan pernah menunda pekerjaan.  Mentang-mentang bekerja bukan dengan orang lain pekerjaan bisnis yang seharusnya bisa diselesaikan hari ini, Anda tunda ke minggu depan.  Padahal minggu depan bisa jadi Anda akan mendapatkan pekerjaan baru yang menuntut deadline tinggi.  Akibatnya tidak hanya pekerjaan bisnis yang tidak terselesaikan dengan baik namun bisa merembet ke tugas-tugas rumah tangga Anda.
Ketiga, Jangan baperan dan anti kritik.  Anda harus tetap bisa bekerja dengan professional.  Jangan ragu untuk saling mengkritik atau memberi masukan untuk kebaikan bersama.

Keempat, Merasa lelah? Keluarlah sejenak dari rutinitas.  Walaupun bekerja dengan pasangan, Anda harus tetap memiliki ME TIME.  Kalau perlu rubahlah jadwal harian dengan sesuatu yang lebih fresh, walau tidak mengubah esensi di dalamnya.  Hiburlah diri dengan melakukan kegiatan yang sudah lama tidak Anda lakukan.  Karena jadwal pekerjaan yang mendadak  lebih padat, Anda jadi lupa melakukan hobi lama.  Setelah ber-me time, kembali selesaikan segala sesuatu sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Jadikan bisnis yang dijalankan bersama pasangan, membuat hubungan antara suami dan istri semakin harmonis, serta hubungan dengan Sang Pencipta semakin dekat, maka bisnis tersebut akan bermanfaat. Alangkah nikmatnya hidup berbisnis bersama pasangan!

Reseller, Hartanya Perusahaan, Jagalah!

Melesatkan omzet adalah impian besar semua pebisnis.  Selain skill berjualan, keahlian dalam merekrut dan mengelola reseller sangatlah penting.  Reseller, hartanya perusahaan, jagalah!

Mengapa?  Karena dengan merekalah pelanggan kita berkomunikasi, di tangan mereka terjadinya transaksi pejualan dan di pundak mereka citra bisnis kita dibebankan.  Fakta menunjukkan bahwa sebuah bisnis dengan omzet yang besar biasanya ditunjang oleh jaringan reseller yang solid dan penuh skill.

Teh, sulit menjaga reseller.  Reseller yang sudah saya rekrut dan bina dalam sebulan pasti ada saja yang gugur.

Hmm..rasanya hampir semua pebisnis mengalami masalah seperti ini. Tenaga penjual maupun reseller selalu datang dan pergi dengan mudahnya. Apa yang harus seorang pebisnis lakukan?

Binalah reseller Anda.

PR Anda dalam membina reseller adalah mengajari mereka untuk memperkecil angka penolakan dengan meningkatkan kualitas penawaran, mencari cara yang tepat agar mudah diterima, meningkatkan kemampuan menangkap keinginan konsumen, mencari cara yang bisa meningkatkan kualitas penawaran, baik secara proses maupun konten dan namun jangan lupa perkuat mental reseller Anda.

Kekuatan mental memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh seorang reseller. Banyak sekali dari kita yang hampir tidak mau menjadi seorang tenaga penjual, image yang terbentuk adalah betapa sulitnya menjual suatu produk, belum lagi menemui banyak pelecehan oleh orang-orang yang tidak menghargai profesi seperti mengusir, mencaci, menolak dengan sinis, dan lain-lain.  Reseller yang tidak kuat mental biasanya langsung memilih mundur di awal.

Nah, sebelum memperkuat mental reseller Anda, tentu saja Anda harus memperkuat mental Anda sendiri.  Tularkan semangat Anda berbisnis pada reseller-reseller Anda.  Anda tidak boleh bosan memotivasi reseller-reseller Anda.  Dalam berbisnis semua orang pasti akan membutuhkan motivasi untuk lebih percaya diri, tekun dan pantang menyerah.

Berikan apresiasi atas hasil kerja para reseller agar mereka lebih bersemangat dalam bekerja.  Strategi ini menjadi salah satu cara bagi Anda untuk meningkatkan semangat kerja para reseller dan membangun loyalitas mereka untuk ikut serta mengembangkan bisnis Anda.

Jangan lupa, dukunglah mereka dengan alat pemasaran yang efektif untuk mempermudah para reseller dalam menjalankan tugasnya, misalnya saja, siapkan untuk mereka konten artikel yang menarik, ebook gratis, konten video yang menggambarkan kelebihan produk Anda serta email marketing yang menjual.  Dengan memberikan dukungan alat pemasaran maka promosi yang mereka lakukan bisa berjalan lancar.  Saya sendiri mengajari para reseller saya untuk bisa menulis sendiri konten-konten artikel menarik.  Bagi saya, seorang reseller itu harus memiliki keterampilan komunikasi baik melalui public speaking maupun melalui tulisan.  Dua keterampilan ini tidak hanya bermanfaat pada saat berjualan, namun akan sangat berguna di berbagai aspek kehidupan mereka nantinya.

Bagaimana? Sudahkah Anda menjaga reseller-reseller Anda dengan menerapkan cara-cara diatas?

Mentor Tugasnya “Menegur”

Lagi-lagi saya akan membahas tentang modal memulai bisnis.
Bagaimana nggak, modal berbisnis selalu menjadi topik yang banyak ditanyakan para perempuan yang ingin memulai bisnis.

Teh, apa sih modal terpenting dalam memulai bisnis?

Memulai bisnis bukan berarti siap modal berupa materi atau uang saja.  Salah satu yang tak kalah penting adalah siap mental dan memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.

Kemampuan yang nggak gampang.  Kemampuan ini  memerlukan proses yang panjang.
Anda dituntut untuk menjadi pemberi inspirasi, pemberi motivasi, pemilik perspektif jangka panjang, dan pembaharu.

Anda dituntut menjadi seorang pemimpin visioner yang memiliki pandangan jauh ke depan.

Level kreativitas Anda akan menentukan sejauh apa bisnis Anda dapat berinovasi.
Menjadi pebisnis memang berarti siap menjadi pemimpin.  Memimpin orang lain dan memimpin diri sendiri.

Nah, inilah yang paling sulit dilakukan: memimpin diri sendiri.

Karena bukan sekedar memimpin diri, tapi memimpin diri menuju perkembangan yang lebih baik.  Nah, bagaimana cara memastikan bahwa kita sudah berhasil menjadi pemimpin yang sebenarnya dalam bisnis kita?

Kan sulit untuk menilai diri sendiri.

Disinilah perlunya memiliki seorang mentor.  Sebab pebisnis  itu selalu berada di antara dua  suara, yakni suara kebaikan dan suara kejahatan. Jangan salah, suara itulah yang akan menjadi penentu tindakan Anda, akan menuju ke arah mana bisnis Anda dibawa.  Mau memilih memimpin bisnis ke arah kebaikan atau malah ke arah kejahatan.  Disaat menuju ke arah kejahatan, mentor tugasnya menegur.

Si suara jahat takkan pernah lelah mencoba untuk membelokkan jalan.  Akhirnya pengelolaan diri juga menjadi satu hal yang sangat penting. Mentor akan mengawal Anda dalam mengelola diri agar segala sesuatu yang Anda pimpin dapat berjalan secara konsisten.

Dalam bisnis, Anda akan menjadi pemimpin tim sekaligus pengelola tim supaya tim Anda menjadi tim yang solid dan memberikan manfaat yang besar bagi banyak orang.

Pebisnis yang baik bukan hanya memikirkan bisnis untuk kepentingan bisnisnya, tetapi bagaimana bisnis bisa dijadikan alat untuk membantu kesejahteraan orang lain.  Pada dasarnya tujuan berbisnis adalah berbagi dan memberikan solusi bagi masalah orang lain.

Mentor akan sering menegur untuk memastikan Anda menjadi pebisnis yang tidak sekedar asal berbisnis, namun menjadi pebisnis yang memiliki mental selalu diatas garis, memegang teguh etika bisnis, selalu bertanggung jawab dan selalu pegang kendali.
Disaat Anda mendapat teguran dari mentor tetaplah berpikir positif.  Sediakan lebih banyak ruang di hati untuk selalu terbuka terhadap evaluasi dan kritik tentang apa yang baik dalam bisnis kita. Jangan jadi baperan ya.  Setuju?

7 Hal Penting Harus Dijaga Oleh Perempuan Pebisnis



Sebagai pebisnis, Anda menjaga banyak hal agar usaha Anda berkembang pesat. Apa saja sih yang harus dijaga?  Berikut ini saya akan memberikan 7 hal penting yang harus dijaga oleh perempuan pebisnis.
Pertama, Etika berbisnis.  Terutama dalam masalah promosi, yaitu dengan memberi informasi berdasarkan fakta mengenai produk atau jasa. Sebagai contoh, Anda menuliskan bahan produk tanpa ada yang dikurangi atau ditambahi. Bila Anda bergerak di bidang jasa, harus menuliskan fasilitas yang memang akan diterima oleh pengguna.  Peganglah komitmen Anda.  Besar kecilnya konsumen Anda jangan pernah membuat Anda membeda-bedakan jasa yang Anda berikan pada mereka.
Kedua, Catatan keuangan yang rapi.  Catatan keuangan sangat penting untuk mengetahui likuiditas keuangan perusahaan Anda.  Apakah plus atau malah minus.  Jangan pernah mencampur adukkan keuangan bisnis dan rumah tangga
Ketiga, Supplier.  Kenalilah karakter supplier-suplier Anda. Diantara supplier-supplier Anda, mungkin saja ada diantaranya yang tidak cekatan dalam mengirimkan produk.  Ada yang responsive, namun ada juga yang lamban.  Ada yang sangat menjaga hubungan dengan reseller namun tak jarang pula yang bersikap acuh. Jika supplier langganan Anda mulai kurang bersahabat, baiknya stop membeli produknya, cari supplier lain yang lebih kooperatif dan responsive.  Bagaimanapun supplier adalah salah satu kunci kelancaran Anda berbisnis.
Keempat, Ilmu bisnis yang terkini. Ilmu bisnis selalu berkembang dari waktu ke waktu.  Hanya terus belajar seorang pebisnis dapat menghindari melakukan kesalahan-kesalahan bisnis. Belajar bisnis bisa dari mana saja, yang terpenting Anda selalu siap mengosongkan gelas Anda setiap saat!
Kelima, Menggunakan target setiap bulan dan meracik program baru, memacu kreatifitas dan inovasi secara terus menerus sehingga tidak pernah kehabisan pasar.  Ketika saya mulai mengajarkan konsep mengejar target, tentulah tidak mudah bagi mereka yang terbiasa mengerjakan semua mengalir seperti air.  Bagi saya, mengejar target adalah keharusan.  Kita semua harus berusaha mengejar target apapun.
Keenam, Reseller.  Kembangkan reseller agar produk lebih luas menjangkau pasar.  Buatlah program yang menarik untuk menjaring lebih banyak reseller.
Ketujuh, Stok produk.  Seorang pebisnis harus mengetahui kapan saatnya berhenti melakukan stok produk. Saat kualitas produk yang Anda jual kian menurun, jangan menambah stok barang dari suplier langganan.  Bisa jadi, produk tersebut sudah sepi peminat. Anda harus rajin menghitung stok produk, sehingga bisa membeli atau menggantikannya dengan produk keluaran terbaru.
Sebenarnya masih banyak hal yang harus dijaga oleh seorang perempuan pebisnis.  Nah,yang mana saja yang sudah Anda jaga?

Krisis Hidup Dimulai dari Krisis Hati



Hiduplah semurah mungkin, kata-kata yang tepat untuk mengatasi masalah penduduk Indonesia yang menjadi sangat konsumtif dalam berbagai hal.
Semakin banyak orang yang kerapkali hidup di atas standar penghasilan, padahal jika penghasilannya besar tidak berarti biaya hidup harus besar.
Jika hanya mampu membeli nasi goreng di pinggir jalan, kenapa harus memaksakan makan di cafe?
Malu Teh!
Jika hanya mampu menggunakan motor, kenapa harus memaksakan mengkredit mobil?
Gengsi Teh!
Jika hanya mampu mencukupi kebutuhan makan setiap bulan, kenapa memaksakan membeli baju harganya mahal?
Kan biar tambah percaya diri Teh!
Hmm, semua berawal dari rasa malu dan gengsi yang kerap muncul di hati.
Krisis hidup memang dimulai dari krisis hati.
Terjebak dalam gaya hidup hedonisme, konsumerisme dan kemewahan yang memanjakan kenikmatan hati semata.
Banyak orang yang masih sangat memuja materi dan kemewahan yang semu
Hidup adalah pilihan.  Apapun pilihan yang Anda pilih sepenuhnya merupakan hak Anda.  Banyak orang yang mengharapkan untuk bisa menjadi orang kaya.  Tapi hanya sedikit yang benar-benar menjadi orang kaya.
Tapi saya kan ingin selalu lebih Teh.  Masa saya harus puas dengan keadaan saya sekarang?
Mungkin itu yang ada di benak Anda.
Merasa puas terkesan berhenti dan tidak mau mengupayakan yang lebih besar lagi.  Sebenarnya tidaklah demikian adanya.  Bagaimanapun kita harus selalu bersyukur dan menerima hasil yang diperoleh dari Sang Maha Pemberi.  Namun tetap semangat bekerja dan tak berhenti berjuang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi agar bisa berbagi dengan sesama.
Iya, untuk berbagi dengan sesama.
Bukan untuk terus menerus mencapai standar hidup yang meninggi hingga tak berbatas
Standar hidup yang tinggi pada akhirnya akan mencekik diri.
Bahkan jika Anda bisa membeli makanan di cafe mahal, bisa membeli mobil, bisa membeli baju yang mahal, haruskah melakukannya?
Jangan membeli sesuatu karena INGIN tapi karena BUTUH
Lebih baik kita  perbanyak berbagi dengan sesama. Karena sesungguhnya dalam rejeki kita ada hak untuk orang-orang tak mampu disekitar kita.
Buatlah standar hidup sederhana, meskipun penghasilan luar biasa, sebab hidup sederhana akan menyelamatkan kita di masa yang akan datang.

Menjadi Penulis yang Dicari dan Mendapatkan Penghasilan Besar Setiap Bulannya, Ada Caranya!

Kita semua harus belajar untuk berkarir lebih baik, termasuk dalam karir sebagai penulis.
Menjadi penulis yang menulis buku, menjadi penulis yang bisa melakukan banyak hal karena bukunya, menjadi penulis yang dicari dan mendapatkan penghasilan besar setiap bulannya.

Campaign Indscript Corp adalah mendorong penulis buku menjadi penulis PLUS.
Bagaimana menjadi penulis PLUS?  Ada caranya.  Yuk, kita simak.

Pertama, Menulislah dengan tujuan memberi nilai tambah pada para pembaca.  Tulisan yang dihasilkan dari hati dan pikiran yang jernih dan bertanggung jawab akan terasa berbeda dengan tulisan yang dibuat hanya sekedar untuk mencari penghasilan dan popularitas.

Kedua, Milikilah cara penulisan yang berbeda dari penulis-penulis yang lain.  Milikilah keunikan dalam setiap karya kita.  Misalnya, biarkan para pembaca Anda menggunakan imajinasi mereka saat membaca karya Anda. Sediakan detail dengan berbagai “pilihan” dan biarkan pembaca-pembaca itu “mengisi” sisanya dengan “warna” mereka sendiri.  Selain itu berempatilah pada pembaca. Gunakan kata-kata deskriptif yang menghubungkan antara rasa, sentuhan, dan “bau” dari pembaca.  Keunikan-keunikan seperti ini akan membuat tulisan kita gampang dikenali sekaligus memiliki penggemar-penggemar tersendiri.

Ketiga, Penulis yang dicari banyak orang harus konsisten terus berkarya.  Banyak penulis yang ingin produktif menerbitkan buku tetapi mengaku tidak sempat menulis. Padahal banyak juga penulis produktif yang juga berprofesi sebagai pebisnis, karyawan, hingga ibu rumah tangga. Yang perlu Anda lakukan adalah membuat manajemen waktu secara tepat agar menulis setiap harinya, seperti berikut ini.

Langkah pertama adalah membuat daftar to di list Anda dalam satu hari. Contohnya, Anda seorang karyawan yang kos di kota perantauan, maka dapat membuat daftar mulai bekerja, mengurus kamar kos, menulis, jalan-jalan, membaca buku, dan lainnya. Anda bisa memisahkan daftar tersebut berdasarkan hari, yaitu di hari kerja dan weekend.
Selanjutnya, Anda harus memahami kapan mampu mengurus satu hal, dan kapan tepatnya mengerjakan hal yang lain. Sebagai contoh, Anda adalah karyawan lalu membuat jadwal dari pagi sampai sore adalah waktunya bekerja di kantor, malam khusus menulis selama setengah jam. Sedangkan di hari Sabtu atau Minggu lebih banyak waktu untuk menulis.

Berikutnya, menaati setiap jadwal kegiatan yang sudah dibuat. Anda dapat membuat aturan jika melanggar akan mendapatkan hukuman. Hukuman bisa berupa mengerjakan kegiatan yang tertinggal sebanyak dua kali, atau membayar denda dan masuk di tabungan, dan yang lainnya. Hukuman tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi Anda untuk terus bersikap konsisten.

Hingga bermuara pada meningkatnya peran Anda sebagai penulis yang produktif dan tentu saja akan mendapatkan penghasilan besar setiap bulannya.

Betapa menyenangkan ya apabila kita bisa menjadi penulis yang tidak hanya sekedar menulis, tapi karya kita senantiasa dibaca banyak orang, bisa mempengaruhi cara pandang serta selalu dicari banyak orang serta mendapatkan penghasilan besar setiap bulannya.  Bisa? Pasti bisa!

Modal Penulis yang Paling Besar Adalah PERCAYA DIRI

Jika saya menyerah ketika karya-karya saya ditolak tahun 1996, saat ini saya tidak ada dalam posisi saat ini.

Entah berapa banyak karya ditolak di berbagai media TAPI saya tetap menulis.
Setelah ditolak, saya belajar bagaimana menyempurnakan tulisan lalu satu persatu artikel, cerpen, dan opini saya muncul.

Di Gadis, di Pikiran Rakyat, di Ummi, di Aneka, dan di semua media.

Lalu, saya sempurnakan langkah dengan percaya diri menawarkan posisi sebagai kontributor tetap di beberapa media remaja dan berhasil selama hampir 4 tahun menggelutinya hingga buku pertama saya terbit di tahun 2004 dan waktu bergulir cepat sehingga saya sampai pada titik banyak buku diterbitkan.

Seandainya saya menyerah ketika naskah buku saya ditolak…saya tidak akan ada di posisi ini.

Ketika saya kemudian berbisnis di jasa penulisan, saya menghadapi begitu banyak hambatan meski saya menemukan sejuta keceriaan. Seandainya setiap hambatan membuat saya menyerah, saya tidak akan ada di posisi saat ini.

Ketika bisnis down saya memilih menyerah, saya tidak akan berdiri hingga saat ini sebagai seorang pebisnis di jasa penulisan.

Ketika sebuah perselisihan membuat saya menyerah, saya tidak akan ada disini
Ketika dalam suasana persaingan sengit saya menyerah, saya tidak akan disini
Karena saya tidak menyerah, saya masih disini.

Masih sebagai penulis
Masih sebagai pebisnis di bidang jasa penulisan
Ya masih disini dengan semangat pantang menyerah…

Karir penulis adalah sebuah proses panjang yang harus diperjuangkan dengan penuh percaya diri.

Ya, modal penulis yang paling besar adalah percaya diri.

Percaya diri memberikan keyakinan kuat pada diri seorang penulis untuk terus menulis.  Penulis yang memiliki kepercayaan diri tentunya akan yakin akan kemampuan diri sendiri.

Mampu memandang positif dirinya, juga mampu menghargai dan memahami dirinya sendiri.  Sesungguhnya keadaan diri Anda adalah hasil dari cara pandang dan berpikir Anda sendiri.  Sehingga tak bisa dipungkiri lagi, cara pandang diri sendiri akan mempengaruhi cara pandang orang lain terhadap Anda.

Yakinlah bahwa tiap-tiap dari Anda adalah istimewa, sehingga tulisan Anda adalah bagian dari keistimewaan itu.  Oleh karena itu Anda tidak perlu khawatir untuk menyebarkan tulisan Anda.  Milikilah kepercayaan diri bahwa karya Anda akan selalu diterima oleh semua orang!

Inovasi Mentolerir Kegagalan

Salah satu prinsip berbisnis adalah menciptakan ide-ide baru yang dapat memecahkan masalah dan tantangan yang dihadapi setiap orang.  Ide terus berkembang dalam sebuah bisnis, fungsi dari ide adalah menyempurnakan bisnis terus menerus melalui inovasi tanpa batas.  Inovasi mentolerir ketidaksempurnaan dan kegagalan.
Menjadi penulis yang saya lakukan di tahun 1996 telah disempurnakan ketika saya mendirikan bisnis penulisan di tahun 2007.

Tapi bisnis ini tidaklah sempurna, saya terus menyempurnakan dengan membangun CSR perusahaan melalui komunitas perempuan penulis dan calon penulis dalam komunitas IIDN yang kini jumlahnya belasan ribu orang. Inipun belum sempurna!

Saya lalu melengkapi pendidikan penulisan dengan membangun Sekolah Perempuan. Oke, makin lengkap tapi belum juga sempurna!

Beberapa bulan sebelumnya saya mulai membangun toko buku online dan offline sederhana dan kini makin berkembang. Inipun belum sempurna!  Berulang kali bisnis saya mengalami up and down.

Bisnis dari hulu ke hilir harus terus dilakukan. Inovasi bisnis haruslah terus ditetaskan. Namun, bisnis terus berkembang dan harus terus disempurnakan dengan beragam ide berkaca pada zamannya.

Sempurnakan bisnis, meski seiring dengan perkembangannya, tidak ada bisnis yang sempurna, tidak ada bisnis yang pasti berhasil.  Namun inovasi akan mentolerir kegagalan.  Melihat kegagalan semata-mata sebagai penundaan menuju keberhasilan.  Melihat ketidaksempurnaan sebagai batu loncatan menghasilkan ide-ide baru.
Bisnis yang mendekati sempurna hanya akan ada jika Anda terus melakukan pembaharuan bisnis dengan terus berinovasi.

Nah, karena inovasi itu penting, hari ini tips saya untuk Anda adalah bagaimana caranya berinovasi, simak ya.

Pertama, Inovasi sudah pasti berawal dari ide.  Pastikan ide yang Anda miliki dicatat
Kedua, Ide dicatat dan diriset untuk diperbaharui agar makin bisa mentolerir ketidaksempurnaan dan kegagalan dalam proses bisnis Anda.
Ketiga, telurkan berbagai pembaharuan menjadi inovasi baru
Keempat, Jangan takut mengeluarkan berbagai inovasi sebab kita tak pernah tahu mana yang akan berhasil dan tepat untuk bisnis kita.
Kelima, Trial it! Ubahlah ide Anda menjadi kenyataan. Trial dan sukses!

Bagaimana, Anda sudah siap untuk berinovasi dalam bisnis?

Meraup Rupiah Sebagai Konsultan Training



Masih ingat dengan Diah Octivita Dwi Purwanti?  Salah seorang konsultan training Indscript yang berhasil meraih The Best Achievement Indscript Consultant. Dengan segenap kesungguhan, Diah selalu berhasil melampaui target setiap bulannya.  Terbayang nggak berapa rupiah setiap bulan yang ditransfer ke rekening Diah?
Ternyata bisa ya meraup rupiah sebagai konsultan training?
Jawabannya BISA banget!
Bahkan tak sekedar rupiah yang Anda akan dapatkan, melainkan juga pembelajaran-pembelajaran untuk mengupgrade diri Anda.  Sebagai konsultan training, Anda akan belajar ilmu bisnis, ilmu menjual, bagaimana membuat komplain dari konsumen selalu jadi closing yang baru, bagaimana mempelajari sikap dan perilaku konsumen masa kini, termasuk proses pendekatan terhadap calon konsumen yang membutuhkan trik khusus dan teknik soft selling.
Belajar yang tak sekedar belajar, namun sekaligus langsung mempraktekannya.  Ilmu yang dipraktekan itu akan bikin kecanduan loh.
Menjadi konsultan training selain membuka pintu rizki juga membuka silaturahmi.  Bersilaturahmi dengan para konsumen dan calon konsumen di grup-grup WA Nulis dan Bisnis untuk saling berbagi ilmu yang bergizi setiap hari.
Menjadi konsultan training juga akan melatih mental untuk tetap berpikir positif apabila promosi Anda ditolak atau konsumen belum berniat mengikuti training yang Anda tawarkan.  Seorang konsultan traning yang baik akan tetap menjaga hubungan dengan konsumen.  Ditolak saat ini bukan berarti ditolak di waktu-waktu mendatang.  Karena mungkin saja esok lusa justru konsumen tersebut baru membutuhkan ikut training.
Memulai jadi konsultan training susah nggak Teh?
Nggak!
Syaratnya hanya satu.  Selalu kosongkan gelas Anda dan isilah dengan ilmu-ilmu baru.  Tak hanya ilmu dari saya, juga ilmu dari konsumen dan calon konsumen Anda serta ilmu dari sesama konsultan.
Ada targetnya kan? Kalau ditarget saya serem!
Tentu saja ada!
Oh Noooo ada target!
Satu hal yang sering diungkapkan oleh para perempuan yang berminat sebagai konsultan training adalah, “Saya nggak berani kalau ditarget Teh.”
Jangan takut dengan target karena sebenarnya tak ada satu pekerjaanpun tanpa target. Jadikan target sebagai motivasi untuk membuat produktivitas Anda lebih baik dari waktu ke waktu.  Bekerja tanpa motivasi nggak mungkin bisa bukan?
Sibuk nggak sih jadi konsultan training?
Walaupun bekerja secara online dari rumah, menjadi konsultan training sudah pasti bakalan sibuk, namun sekaligus bahagia. Kok bisa?  Ya, karena saya mengajari konsultan-konsultan training saya untuk memanajemeni waktu mereka dengan baik.  Waktu tak hanya dipakai untuk memantengi gadget setiap hari.  Namun juga harus punya waktu untuk keluarga dan diri sendiri.
Bagaimana menawarkan training manajemen waktu ke konsumen kalau sebagai konsultan nggak bisa memanajemeni waktu dengan baik?
Mmm…Menjadi konsultan training yang produktif dan bahagia, dua pencapaian yang menyenangkan bukan? Bisa? Pasti BISA!

7 Makanan Penting Untuk Penulis



Banyak penulis mengaku sudah memiliki ide tapi tidak tahu mengembangkannya saat sudah di hadapan computer.  Ide seorang penulis yang tiba-tiba mentok dikenal dengan penyakit writer’s block.  Bagaimana mengatasinya?  Berikut ini 7 makanan penting untuk penulis agar tidak terserang penyakit writer’s block.
Makanan pertama adalah Outline.  Mempersiapkan dahulu kerangka karangan, atau sinopsis sebagai panduan alur Anda menulis. Jika kerangka tersebut sudah matang akan memudahkan Anda menuangkan dalam tulisan, karena selanjutnya Anda cukup mematuhi kerangka tersebut. Walaupun sesekali hasil tulisan Anda tidak seluruhnya mirip dengan kerangka, setidaknya sudah memudahkan proses menulis.
Makanan kedua adalah Motivasi.  Coba Anda ingat kembali apa motivasi awal menjadi penulis. Apakah ingin memberikan warisan pemikiran kepada anak cucu? Atau ingin mendokumentasikan perjalanan pribadi? Atau juga ingin berbagi cerita inspirasi bagi masyarakat luas? Coba ingat kembali karena niat awal menulis tersebut akan membuat Anda bersemangat menulis.
Makanan ketiga adalah Buku. Anda harus suka membaca buku.  Tujuannya untuk mendapatkan inspirasi tambahan. Bisa juga, Anda istirahat sejenak untuk tidak menulis selama satu atau dua hari dahulu dan gunakan untuk membaca.
Makanan keempat adalah Prestasi teman. Coba baca timeline media sosial Anda, pasti ada teman yang sedang promosi buku, atau baru saja menerbitkan buku baru, maupun mengundang Anda untuk hadir di event launchingnya. Gunakan informasi tersebut sebagai pecut Anda untuk kembali produktif. Bukan sebaliknya yang hanya bisa uring-uringan melihat prestasi teman.
Makanan kelima adalah Waktu. Banyak orang mengaku ingin menuangkan pikiran lewat tulisan, tetapi merasa tidak sempat menulis. Asal Anda tahu, sebenarnya setiap orang memiliki waktu yang berbeda-beda saat produktif menulis. Solusinya adalah Anda sendiri yang harus mengenali kapan waktu yang tepat untuk menulis. Untuk mengenalinya, bisa mencoba tips berikut ini.
Jika Anda belum menyadari soal waktu tepat untuk menulis, maka coba menulis saat pagi, siang, sore, malam, bahkan kalau perlu mencoba tengah malam atau pagi buta. Tidak perlu menulis selama 24 jam nonstop untuk mengenalinya. Bisa dengan hari pertama menulis di pagi dan sore hari, sedangkah hari berikutnya siang dan malam hari.
Lalu kenali kapan Anda merasa lancar mengetik. Berarti Anda harus memilih waktu tersebut untuk rutin menulis. Sebagai contoh, Anda merasa lancar menulis di pagi buta karena suasana yang sepi. Maka, maksimalkan waktu tersebut hanya untuk menulis, tanpa melirik timeline facebook, tidak sambil chatting, dan aktivitas lain yang bisa mengganggu produktifitas.
Selain mencoba menulis di waktu tertentu, Anda juga dapat memilih waktu menulis saat santai. Contohnya, bagi ibu rumah tangga lebih bebas menulis saat anak sekolah, atau para karyawan yang menulis hanya Sabtu dan Minggu karena libur. Jadi, Anda tidak perlu menjajal menulis dari pagi buta hingga tengah malam lagi.
Makanan keenam adalah konsistensi.  Kapanpun waktu Anda menulis, harus memaksimalkan kesempatan tersebut dan bersikap konsisten. Baik itu di pagi hari sebelum beraktivitas, atau siang hari ketika jam istirahat kantor, bahkan memilih malam hari karena bisa konsentrasi.
Makanan ketujuh adalah target.  Anda harus membuat target jumlah halaman per harinya. Agar maksimal bisa menggunakan Metrik Pencapaian yang sudah menjadi sahabat berbagai penulis agar mampu bersikap konsisten. Yang paling penting adalah tetap menjaga kesehatan. Khususnya bagi Anda yang menulis di malam hari dan terbiasa begadang. Ada baiknya sempatkan istirahat yang berkualitas di siang hari jika Anda punya rencana begadang. Sedangkan bagi Anda yang menulis di pagi hari juga tetap menjaga kesehatan, jangan sampai terlalu asyik menulis sampai lupa makan. Bagaimanapun juga, kesehatan adalah salah satu modal utama Anda untuk menulis.
Nah, siapkan 7 makanan penting tersebut dalam menu keseharian Anda dan jadilah penulis yang produktif!

Kenapa Public Speaking itu Penting?



Impian saya adalah menjadikan para perempuan menjadi seorang penulis yang tidak biasa
Penulis yang tulisannya bagus
Penulis bagus yang ngebedah bukunya yahud
Penulis yang interaksi dan promosi bukunya keren
Penulis yang dicari para penerbit
Penulis yang multitalenta
Berbicara multitalenta adalah kata yang saya suka
Ya, mau tidak mau semua dari kita dituntut untuk bisa multitalenta alias serba bisa
Demikian juga yang saya dorong kepada para penulis
Penulis harus bisa menulis dengan baik
Setelah menulis mampu membedahnya dengan menarik
Keren juga mempromosikan bukunya
Menjadi public speaker dengan keahlian yang ditulis
Public speaker?
Ya, penulis harus bisa jadi public speaker.
Kenapa public speaking itu penting bagi penulis?
Tak hanya bagi penulis.  Kemampuan public speaking wajib dimiliki oleh siapapun entah itu penulis, pebisnis, ibu rumah tangga, pekerja kantoran, pokoknya siapapun yang memiliki aktivitas yang sering melibatkan dirinya untuk bertemu dengan banyak orang.
Mengapa?  Karena dalam satu kegiatan pastilah ada tujuan yang ingin dicapai.  Nah, salah satu hal yang menentukan berhasil tidaknya tujuan tersebut tercapai adalah kecakapan berbicara.
Nggak jaman lagi orang yang memiliki kemampuan dan kecerdasan hanya berada di balik layar.  Seorang penulis yang dikenal banyak orang melalui tulisannya wajib jadi public speaker yang baik agar ia bisa turut mempromosikan karya yang ia tulis membuat orang lain dapat menangkap isi pesan tersebut dan tertarik untuk membeli bukunya.
Seorang pebisnis juga wajib berkomunikasi dalam memperkenalkan seperti apa bisnis yang dijalankan serta apa saja keunggulan produk dan layanan bisnisnya.
Saya sering sekali menurunkan job mengajar menulis atau menjadi public speaker kepada penulis.
Memaksa mereka mengajar dan berbicara di depan banyak orang bukanlah persoalan mudah
"Teh, apa yang harus saya lakukan dalam aktivitas mengajar?"
"Teh, bisakah saya jadi public speaker?"
Semua pasti bisa! Asal mau berproses seperti halnya pertama kali memulai profesi sebagai penulis.
Caranya? Terus belajar dan praktikan.
Kapan? Sekarang! Yuk, kita mulai!

Pentingnya Membina Reseller


Aspek terpenting yang perlu diperhatikan untuk memastikan bertumbuhnya perusahaan adalah adanya transaksi penjualan.  Tentu saja, darimana datangnya perputaran uang kalau tidak ada transaksi?  Itulah pentingnya membina reseller.  Karena dengan merekalah pelanggan kita berkomunikasi, di tangan mereka terjadinya transaksi pejualan dan di pundak mereka citra bisnis kita dibebankan.

Beberapa pebisnis mengungkapkan hal berikut pada saya,
“Teh, yang paling sulit saat membina reseller adalah mengajari reseller menjual produk ke konsumen tanpa penolakan dari calon konsumen. Banyak reseller saya yang akhirnya mundur karena hal ini.“
“Bagaimana cara mengajari reseller menjual produk ke konsumen tanpa penolakan?”

Saya jawab, “Tidak ada caranya, bahkan jika produk itu Anda jual kepada sahabat Anda sendiri, atau malah orang tua Anda sendiri, masih mungkin mengalami penolakan.  Apalagi dijual kepada orang lain yang belum dikenal.  Yang harus Anda dilakukan adalah terus membina reseller Anda, mengajari mereka untuk memperkecil angka penolakan dengan meningkatkan kualitas penawaran, mencari cara yang tepat agar mudah diterima, meningkatkan kemampuan menangkap keinginan konsumen, mencari cara yang bisa meningkatkan kualitas penawaran, baik secara proses maupun konten dan jangan lupa perkuat MENTAL reseller Anda.”

Tenaga penjual yang saya bentuk mengalami seleksi alam atau tambal sulam. Dalam sebulan pasti ada saja yang gugur dan digantikan yang baru dan rasanya hampir semua tenaga penjual maupun reseller di sebuah bisnis mengalami hal ini.
Satu yang menjadi jawaban dari pertanyaan “mengapa itu terjadi?” adalah KEKUATAN MENTAL yang dimiliki oleh personal tersebut.
Seperti halnya komunikasi, KEKUATAN MENTAL memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh tenaga penjual. Banyak sekali dari kita yang hampir tidak mau menjadi seorang tenaga penjual, image yang terbentuk adalah betapa sulitnya menjual suatu produk, belum lagi menemui banyak pelecehan oleh orang-orang yang tidak menghargai profesi seperti mengusir, mencaci, menolak dengan sinis, dan lain-lain.
Bagaimana tidak merosot mental seseorang jika setiap hari menerima hal tersebut? Bisa saja terjadi penurunan semangat tapi untuk si MENTAL kuat hal ini justru semakin menggairahkan semangatnya. Yang mentalnya DOWN akan gugur, si MENTAL kuat akan bertahan dan jangan salah si MENTAL KUAT inilah yang akan menuai panen di masa yang akan datang.

Mengawal Anak Sambil Bekerja

Seorang pebisnis pernah berkata, “saya terpikir menitipkan anak setiap pagi, agar bisa lebih fokus di bisnis.”

Saya menghela nafas sejenak dan berkata, “bisnis bukan menjauhkan anak dan ibunya. Bisnis di rumah justru harus memudahkan seorang ibu untuk tetap mengawal anaknya”
Lalu beliau berkata, “anak saya baru 20 bulan, bisakah?”

Dan saya menjawab, “saya melibatkan anak dalam pekerjaan saya sejak mereka masih bayi. Kuncinya adalah manajemen waktu.”

Sejak Nanit dilahirkan, saya berkomitmen untuk mengajaknya selalu serta kemanapun saya pergi.  Demikian juga ketika Ammar lahir.

Pada usia dua minggu.  Nanit saya bawa ke Bogor untuk mengikuti kegiatan bedah buku.
Pda usia 1 minggu, Ammar saya bawa meeting di sebuat perusahaan besar.
Mereka dibawa kemanapun saya pergi.  Mereka saya libatkan dalam perjalanan bisnis saya.

Memang tidak mudah mengawal anak sambil bekerja. Kunci yang harus dipegang adalah manajemen waktu selain juga melibatkan seluruh anggota keluarga untuk berbagi peran.
Ketika saya diminta menjadi pembicara dalam dua hari, saya mengajak serta anak dan mertua, anggap saja mereka berlibur?

Sukses di pekerjaan dan sukses di keluarga artinya bisa melakukan kedua hal itu dengan seimbang.

Pekerjaan membuat Anda tidak melupakan keluarga, Anda tetap bisa berada di dekat anak-anak, mengawal mereka setiap saat, memantau perkembangan mereka tiap detiknya.

Keluarga juga bikin bisnis tetap lancar.
Tapi kan nggak mudah melakukannya berbarengan? Iya emang nggak mudah tapi BISA dilakukan!

Salah satunya adalah memanajemeni waktu.

Buatlah secara detail pekerjaan di rumah dan bisnis yang akan dilakukan setiap hari. Bahkan, memotong kuku anak pun saya masukan ke dalam agenda
Supaya tidak terlewat pastinya!

Dengan manajemen waktu semua pekerjaan sebanyak apapun bisa dikerjakan karena ada:
Pertama, Prioritas yang harus dikerjakan
Kedua, Penting untuk dikerjakan
Ketiga, Membuang yang tidak penting dalam keseharian

Nah bagaimana? Apakah Anda sudah memiliki manajemen waktu?
Tetaplah kawal perkembangan anak-anak Anda,  biarkan mereka menduplikasi Anda dengan sangat sempurna!

Mau Punya Bisnis Dari Rumah? Baca saja TIPS Berikut Ini

“Kira-kira bisnis di rumah yang cocok untuk saya apa ya, Teh?”
“Bisnis rumahan apa yang sedang happening sekarang?”
“Pengen bisnis tapi…”

Aduh kadang gemes sama yang pingin punya bisnis rumahan tapi nanya melulu, nggak memulai berbisnis.  Alasannya macam-macam nggak punya modal, nggak punya dukungan, nggak punya keberanian, nggak tahu mau bisnis apa, nggak tahu gimana caranya memulai bisnis, nggak ngerti cari bisnis yang langsung laris, pengen instan ceritanya.  Padahal yang instan itu kan cuma mie, nggak ada bisnis yang langsung gede dalam waktu singkat.

Semua butuh perjuangan
Semua butuh keringat
Semua butuh kerja keras
Dan perjuangan, keringat, kerja keras itu akan menjadi nikmat setelah bisnis jalan dengan baik.

Dan bisnis yang jalan dengan baik itu hanya bisa dimiliki bukan karena bertanya dan terus bertanya TAPI karena Anda MEMULAINYA DARI SEKARANG!
Jadi, please, mulai dari SEKARANG!

Tapi teh, please kasih TIPS dong memulai bisnis yang paling simple? tanyanya
Oke, jadi mau punya bisnis dari rumah? baca saja TIPS berikut ini, asal bisnisnya MULAI DARI SEKARANG ya.

Pertama, cari 10 bisnis yang paling Anda minati yang bisa Anda lakukan dari rumah
Kedua, urutkan 10 bisnis itu dari yang paling Anda yakini
Ketiga, LAKUKAN BISNIS YANG ADA DI URUTAN PERTAMA!

Nah, setelah tahu  bisnis apa yang mau dijalankan, berikut beberapa hal yang dilakukan oleh para pebisnis bukan hanya sekadar berbisnis dari rumah. TAPI, lakukan TIPS di bawah ini:
Pertama, Pastikan Anda tahu sebanyak-banyaknya KEUNGGULAN produk Anda
Kedua, Pastikan Anda bisa memaintenance sebanyak-banyaknya PELANGGAN
Ketiga, Pastikan Anda melakukan INOVASI secara berkala
Keempat, Pastikan Anda tidak BERSAING dalam HARGA *karena sampai kapanpun persaingan harga tidak akan bisa memenangkan persaingan apalagi jika ditunjang kualitas
Kelima, Pastikan Anda SIAP BERSAING dan tidak terpengaruh dengan banyaknya pesaing TAPI menjadikan pesaing sebagai cara dalam MENYEMPURNAKAN produk Anda

Sekarang sudah tahu tips nya kan? Ayo dimulai bisnisnya, tunggu apa lagi?

Marah? Minumlah Lebih Banyak

Seorang pebisnis yang sedang ikut mentoring saya bertanya gimana cara mengelola hati dan mood untuk pebisnis.

Dalam bisnis yang sangat dinamis ini kita memang musti mengelola hati dan mood dengan cantiknya.

Kalau nggak bisa mengelolanya bisanya stress mulu
Pelanggan komplain, pengen marah.
Omzet turun, pengen marah.
Karyawan nyebelin, pengen teriak-teriak
Pesaing banting harga, perasaan langsung panas
Marah?  Minumlah lebih banyak air kesabaran
Nggak mudah jadi pebisnis TAPI modal kesabaran hati bisa jadi modal yang kuat membangun bisnis. Ini serius!

Saya benaran serius loh, modal bisnis itu bukan duit melimpah tapi kondisi hati yang bisa membuat mood lebih stabil.

Pelanggan komplain, sabar dulu, didengarkan, dikasih senyum terus bikin penyempurnaan.

Omzet turun, siap-siap bikin inovasi
Karyawan nyebelin, dibawa ngobrol dari hati ke hati, dan selesaikan dengan elegan
Pesaing banting harga, tetap santai dan percaya diri dengan keunggulan yang dimiliki
Pebisnis nggak boleh MOODY kalau nggak mau omzet bisnisnya juga MOODY
Dalam bisnis itu modalnya emang kesabaran dan kestabilan mood. Modal besar nggak ngaruh kalau bawaannya panasan.

Tempat kerja keren nggak ngaruh kalau mood nggak keren.
Justru kalau modal kecil, tempat kerja biasa aja, tapi memiliki kesabaran hati dan kestabilan mood bisa bikin bisnis melompat menyaingi mereka yang modalnya gede dan punya tempat asyik.

Sabar itu nggak gampang.
Punya mood yang stabil apalagi
Tapi itu harta berharga kita dalam berbisnis.
Tapi, kalau masih juga moody gimana?

Pertama, Ingat MIMPI lagi. Ngapain punya bisnis kalau emang nggak ada target mimpi yang mau diraih? kalau emang udah nggak punya mimpi, TUTUP aja sekalian bisnisnya dah daripada bikin repot hehe.

Kedua, Bergabung dengan teman-teman pebisnis yang punya aura positif.  Lingkungan yang positif itu mempositifkan hati loh.

Ketiga, Minta dukungan dari keluarga biar kita tetap bisa memanajemeni hati
Keempat, Percayalah, bisnis itu di tangan Anda mau maju atau tidak, bukan di tangan orang lain. Terus kalau Anda panasan dan moody, Anda sendiri yang rugi.
Kelima, Ingat UTANG. Utang itu nggak selalu utang ke orang, tapi utang janji ke diri sendiri karena waktu bikin bisnis kan pengen sukses bukan? masa baru dapat ‘api’ sedikit udah kepanasan

Jadi, sudah siap untuk lebih banyak minum air kesabaran biar bisnisnya makin melangit?

Bagaimana Membuat Komplain Jadi Closing

Pernah mendapat komplain pelanggan?
Pernah kehilangan pelanggan setelah mengajukan komplain?
Pelanggan Anda direbut pesaing gara-gara komplain? gimana rasanya?
Nggak enak beneran deh! hiks

Dalam bisnis HARTA kekayaan terbesar selain SDM yang kita miliki adalah PELANGGAN!

Pelangganlah yang membuat bisnis kita membesar dan terus membesar
Pelanggan yang awalnya konsumen baru LALU beli berulang-ulang dan jadi UANG!
Masa sih mau kehilangan pelanggan kesayangan gara-gara komplain
Jadi, bagaimana caranya supaya kita nggak kehilangan pelanggan gara-gara komplain.
Nah, berikut saya mau kasih tips bagaimana membuat komplain jadi closing
Hah serius? Masa memang bisa setelah komplain malah jadi closing?
Simak ya

Pertama, Jangan lupa buat record complain pelanggan Anda dalam bentuk database.  Catat dengan sedetail mungkin, masalah yang mereka keluhkan, bagaimana penyelesaiannya, serta bagaimana tanggapan mereka.

Kedua, Secara berkala berKOMUNIKASI dengan pelanggan pelanggan tersebut, jangan setelah complain Anda mendiamkan mereka.  Walaupun masalah telah dianggap selesai, jangan sekali-kali Anda melupakan mereka.  Bagaimanapun mereka pernah kecewa dengan Anda, tetap jalin komunikasi yang intens.

Ketiga, Berikan KARTU MEMBER agar setiap saat dia bisa menggunakannya dan ingatkan kalau dia punya kartu member.  Kalau dilihat sudah PASIF belanja, berikan HADIAH sebagai kejutan dan menarik dia mengingat bisnis Anda
Keempat, Jangan sampai apa yang pernah pelanggan complain kan terulang kembali.  Perbaiki layanan Anda.  Berinovasilah dalam produk dan pelayanan.

Kelima, EDUKASI pelanggan Anda dengan keunggulan yang dimiliki. Jangan bosan untuk selalu menunjukkan kalau produk kita memiliki keunggulan-keunggulan
Keenam, Berikan BENEFIT dari pelayanan dari perusahaan Anda dengan pelayanan prioritas. Misalnya nih, pesan pagi dikirim siang, packing pengiriman yang menarik, hingga cara berkomunikasi yang intens dari awal order hingga barang terkirim.

Ketujuh, PAJANG konsumen yang sudah pakai produk Anda secara aktif.  Minta mereka membuat testimony keunggulan produk dan pelayanan yang Anda berikan.  Buat pelanggan-pelanggan yang komplain menjadi  berpikir, “kok banyak yang beli, berarti produknya ok dong.”

Ayo praktikkan dulu satu persatu!  Segera bikin pelanggan Anda yang komplain menjadi closing!

Mengatur Keuangan Bisnis dan Rumah Tangga Dengan Sederhana

Teh, tanya dong. Gimana sih mengelola keuangan bisnis dan rumah tangga?” tanya seorang pebisnis dalam program mentoring dengan saya.

Galau keuangan bisnis dan keuangan rumah tangga ternyata memang milik hampir semua pebisnis dari kalangan Ibu Rumah Tangga. Bagaimana nggak galau, kalau uang dapur habis tapi ada uang bisnis, solusinya ya ambil uang bisnislah.

Begitu juga kalau uang bisnis habis dan butuh modal, ya sikat dulu uang dapur.
Mmm… seandainya itu dilakukan terus menerus, bagaimana bisnis Anda bisa maju? Modal bisnis bakalan maju mundur dan hilang tak tentu arah.

Nggak perlu galau lagi ya.

Berikut saya kasih tips mengatur keuangan bisnis dan rumah tangga dengan sederhana.
Pertama, catat keluar masuk uang secara detil.  Jangan sepelekan nominal rupiah yang kecil.  Uang receh yang tampak tak berharga bila dikumpulkan bisa jadi nominal yang sangat berharga.  Seperti kata pepatah, satu juta tidak akan menjadi satu juta apabila kurang seratus rupiah.  Catat keuangan setiap hari.  Pencatatan keuangan yang tidak dilakukan secara rutin dapat menyebabkan kesulitan dalam mengontrol kondisi keuangan, kondisi likuiditas maupun kondisi utang bisnis kita (jika ada).

Kedua, simpan semua bukti transaksi. Kita sering kali menyepelekan bukti transaksi.  Padahal bon-bon dan kuitansi-kuitansi adalah bukti otentik tiap transaksi yang sudah kita jalankan.  Ketidaksesuaian dalam pembukuan kita dapat dengan mudah kita cari penyebabnya melalui bukti-bukti transaksi ini.

Ketiga, Pisahkan uang pribadi dan uang untuk bisnis.  Ini yang paling sulit namun paling berbahaya jika tidak dilakukan.  Dengan memisahkan keuangan binis dengan keuangan pribadi kita akan lebih mudah membedakan antara arus dana dari usaha dan penggunaan uang untuk kepentingan pribadi.  Kesehatan bisnis kita secara finansial dapat lebih terlihat.

Terus kalau satu sama lain butuh bagaimana?

Jadikan UTANG aja dan mesti DIBAYAR segera.
Kalau bisnis butuh modal dan terpakai uang dapur maka kelak si bisnis musti mengembalikan uang dapur dalam bentuk rupiah lagi.
Lalu, kalau dapur terpaksa mengambil uang bisnis, ya jadikan UTANG juga sehingga si dapur mesti mengembalikan ke bisnis.

Nah, kalau sudah disiplin begini, nggak perlu galau lagi kan?

Kapan Waktu yang Tepat Berpromosi?

Promosi bagi sebuah bisnis merupakan panah terdepan yang sangat menentukan
berkembang atau tidaknya sebuah bisnis, laku tidaknya suatu produk, dikenal atau tidaknya sebuah produk yang ditawarkan ke pasar.

Mekipun produk suatu usaha yang dihasilkan sangat bagus, tetapi jika tidak ditunjang oleh promosi yang handal tentu perkembangan serta pengusaan pasarnya tidak akan tercapai dengan maksimal.  Lantas, bagaimana pola promosi untuk pebisnis awal?

Pertama, buatlah pola promosi yang efektif.  Disinilah diperlukan kejelian dan ketepatan.  Pembacaan keadaan pasar yang tepat sangat dibutuhkan untuk dapat melahirkan sebuah promosi yang efektif.  Tentu saja promosi yang efektif ini hanya akan bisa dicapai jika kita rajin turun ke pasar mengadakan survey dan mengikuti perkembangan keaddan pasar dengan seksama.

Kedua, buatlah data base calon konsumen Anda.  Coba lihat friendlist Anda di facebook, catatan nomor telepon kawan lama dan kartu nama yang sudah Anda simpan hingga berdebu.  Bisa jadi merekalah prospek cerah untuk bisnis Anda.

Ketiga, percaya diri dan optimis.  Sifat yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis adalah percaya diri dan optimis.  Kalau pebisnis saja sebagai pemberi penawaran tidak percaya diri dengan produk yang ditawarkan, bagaimana bisa meyakinkan orang lain untuk menerima penawaran kita.  Perasaan optimis penawaran kita mendapat feedback positif dan berhasil akan memancarkan aura persuasive yang tinggi bagi calon konsumen.

Keempat, out of the box.  Berani menciptakan inovasi baru, yaitu tidak hanya menawarkan produk dengan cara yang sudah ada selama ini, tapi menciptakan cara penawaran baru yang kreatif dan tepat sasaran.  Salah satu cara untuk menciptakan pola promosi out of the box adalah Anda harus mengetahui dengan pasti apa yang dilakukan oleh usaha-usaha sejenis dalam mempromosikan produknya, lalu ambil, tiru dan modifikasi.

Nah, kapan waktu yang tepat berpromosi?
SEKARANG!

Kapanpun, dimanapun dan oleh siapapun!
Oleh siapapun?
Iya.  Dalam satu kesempatan bertemu dengan sejumlah pengusaha. Saya mencoba sebuah kripik yang rasanya enak dan untuk sebuah produk baru kripik ini unik dan tampilannyapun menarik.

Tempo hari, saya juga pernah kepincut sama sebuah yogurt yang rasanya bikin ketagihan.  Lalu, apa yang kemudian saya lakukan? Dengan senang hati saya mempromosikannya ke beberapa relasi lainnya.  Dua merek tersebut adalah merek baru tapi rasanya boleh diadu.

Ini yang saya namakan dengan kekuatan promosi dari mulut ke mulut dan ternyata JAUH LEBIH EFEKTIF dari pola promosi apapun.  Nggak percaya? Mari kita buktikan dan lihat hasilnya. Kita perbaiki pola promosi, produk dan jadikan siapapun yang mencoba produk kita langsung jadi marketing kita SEKARANG!

Semua Pebisnis Pernah Melakukan Kesalahan tapi Bukan Berarti Berhenti Berbisnis Setelah Melakukannya

Semua pebisnis pernah melakukan kesalahan, tapi bukan berarti berhenti berbisnis setelah melakukannya.

Ada masalah pasti ada solusi

Kunci yang harus Anda pegang adalah jangan pernah berhenti menyempurnakan bisnis Anda.

Masih bingung caranya?
Carilah mentor bisnis untuk membantu Anda.

Dalam program mentoring anda akan mendapatkan banyak PEMBELAJARAN
Salah satu yang saya lakukan saat ini adalah membantu perempuan menyempurnakan bisnisnya melalui program mentoring.  Saya menyiapkan sistim bisnis mereka untuk membantu menghindari kesalahan-kesalahan berbisnis.

Ya.   Karena sesungguhnya bisnis itu adalah sebuah sistim.  Begitu sistim bisnis Anda rapi dan kuat, Anda akan terhindar dalam melakukan kesalahan-kesalahan berbisnis.
Banyak pebisnis pemula masih merasa sayang merogoh uang untuk mengikuti mentoring bisnis.  Mereka merasa itu tidak penting dan membuang-buang waktu saja.

Mengeluarkan uang untuk mentoring bisnis itu sebenarnya merupakan investasi ILMU.
Anda pasti tahu, investasi ilmu sangat penting dalam berbisnis.

Mmm… sebagai mentor, saya juga mempunyai mentor.  Dan tahukah Anda, mentor saya sudah sangat hebat, tetapi dia kini masuk kuliah kembali untuk menambah investasi ilmu bisnisnya?

Memang ada banyak pebisnis tidak pernah puas dengan ilmu bisnisnya. Mereka terus belajar, menginvestasikan sebagian pendapatannya untuk ILMU bisnis.

Bagaimana dengan Anda?
Sudah siap berinvestasi ilmu?
Belajar lagi?
Berguru pada yang lebih ahli?
Mengikuti kelas bisnis?

Membangun sistem bisnis untuk membuat bisnis Anda terhindar dari kesalahan serta terus berINOVASI melalui program mentoring bisnis?

Serta berbagi ilmu dengan mentor bisnis Anda?

Ternyata dengan program mentoring ini, saya sebagai mentor, justru mendapat banyak pembelajaran.  Saya banyak belajar tentang bisnis dari para perempuan hebat ini.  Ada kekuatan berbagi dalam proses mentoring.  Anda dan mentor Anda akan saling berkesinambungan berbagi ilmu bisnis.

Apa yang Anda dan mentor Anda bagi, 100% akan kembali pada diri Anda dan mentor Anda.  Inilah yang dinamakan investasi ilmu.

Nah, mulai sekarang bangunlah bisnis Anda dengan melakukan investasi ilmu tidak hanya dengan investasi tenaga, pikiran, dan waktu saja.  Happy investing!

Membangun Bisnis Rumahan Bersama Ibu-Ibu Doyan Bisnis

Ada beberapa alasan untuk membangun bisnis rumahan diantaranya hobi dan peluang.  Hobi seperti halnya saya yang hobi menulis sejak kecil, jadi penulis artikel sejak kelas 1 SMA, jadi penulis buku sejak usia 24 tahun, dan akhirnya berbisnis rumahan jasa penulisan dengan Brand Indscript.

Menekuni bisnis rumahan yang saya cintai dan berbagi inspirasi bisnis telah menjadi keseharian saya hingga kini.

Untuk berbagi inspirasi bisnis, saya mendirikan komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB).  Komunitas ini saya dirikan untuk ibu-ibu rumah tangga.  Bertujuan untuk meningkatkan skill, motivasi dan belajar bagaimana berjejaring dalam membangun bisnis rumahan.
Ya, membangun bisnis rumahan tidak bisa sendirian, para ibu membutuhkan wadah untuk berjuang bersama dan saling berkolaborasi.

Para anggota IIDB harus saling memotivasi agar proses memulai bisnis rumahan yang awalnya sulit menjadi jauh lebih mudah. Untuk pebisnis yang sudah maju, bagikan kisah sukses pada pebisnis yang belum maju. Untuk ibu rumah tangga yang sudah berhasil, bagikan semangat pada yang belum berhasil.  Kita tak bisa sendirian menghadapi beragam persoalan

Saya sering memotivasi anggota komunitas IIDB dengan berbagi pengalaman-pengalaman bisnis saya.  Termasuk menceritakan saat bisnis saya dalam kondisi carut marut. Bagaimana saya memaknai setiap keadaan dengan sederhana yaitu dengan terus melakukan sesuatu dan melangkah, saya bisa melaluinya dengan baik. Bisnis yang turun kembali naik.  Bagaimana saya terus memperbaiki yang salah langkah.

Bagi saya, komunitas IIDB ini merupakan “harta” tak ternilai yang saya miliki.

Saya mengoptimalkan harta ini dengan pola berbagi koneksi sekaligus berbagi rezeki. Misalnya, jika ada klien saya membutuhkan satu produk yang tidak saya punya maka saya akan merekomendasikan si A, begitu seterusnya.

Ternyata dengan pola itu koneksi terus bertambah banyak juga klien baru yang berasal dari rekomendasi anggota yang lain.

“Saya tahu ibu dari si A…” lalu kami pun bekerjasama.

Janganlah pernah sungkan berbagi KONEKSI karena ini artinya berbagi REZEKI. Rezekimu, rezekiku juga.  Saya berharap, semoga IIDB menjadi wadah positif bagi kita semua untuk berkembang. Mari merekatkan tangan, membangun bisnis rumahan bersama ibu-ibu doyan bisnis.

Jangan Pernah Ikut Banting-bantingan Harga Kalau Bisnis Anda Mau Jangka Panjang

Dalam sebuah meeting saya. Perusahaan klien saya akan melanjutkan kontrak tahunan jasa copywriting Indscript. Dia minta harganya turun — kami mulai nego harga
Beliau berkata, “kalau harganya turun, perusahaan saya akan kontrak 2 tahun atau berapa lamapun boleh.” Ujarnya serius.

Tak kalah serius saya berkata, ”harga tidak akan turun tapi pelayanan kami naikkan. Ada fasilitas tambahan yang akan didapatkan yaitu bonus 1.000 follower untuk twitter dan fanspagenya.”

Weelll, deal! Kontrak diperpanjang dan semua happy!
Saya termasuk paling sulit menurunkan harga tapi paling royal menaikkan fasilitas pelayanan. Bagaimana dengan anda?

Turunnya harga berdampak buruk di pasar, menaikkan fasilitas akan menaikkan LOYALITAS klien.

Jangan pernah ikut banting-bantingan harga kalau bisnis Anda mau jangka panjang.
Yang saya tekankan pada calon-calon tenaga penjual di perusahaan tempat saya bekerja adalah KOMUNIKASI bukan dengan cara banting-bantingan harga.

Saya katakan bahwa komunikasi merupakan modal pertama sebagai seorang Tenaga Penjual. Percaya atau tidak, bukan jenis produk dan harga murah yang membuat penjualan bisa melambung seperti gunung tapi bagaimana cara Tenaga Penjual membujuk calon pembeli untuk membeli apa yang ditawarkan.

Apapun produk yang kita jual, berapapun harganya jika kita tidak bisa mengKOMUNIKASIkannya dengan baik, maka kesempatan terjadinya transaksi akan kabur.

Saya mulai belajar menjadi seorang Tenaga Penjual sejak keluar dari SMA.  Kehidupan yang cukup keras harus saya jalani sehingga saya memutuskan untuk bisa menggunakan sedikit kemampuan untuk banyak keuntungan.

Berjualan salah satu kemampuan yang masih minim saya miliki, beruntung sekali sejak SMA saya sudah terbiasa untuk mengelola banyak kalimat yang saya tuangkan dalam tulisan, kemudian hobi membaca buku menjadi modal awal bagaimana saya memulai KOMUNIKASI. Akhirnya, terjunlah saya sebagai tenaga penjual di banyak pameran baik tingkat lokal maupun nasional. Jenis produk yang saya jual macam-macam mulai dari sandang, pangan, hingga papan. Awalnya merangkak kemudian tertatih-tatih kemudian saya mulai berjalan tegap dan sekarang saya bersyukur karena saya Insya Allah sudah makin belajar bagaimana berKOMUNIKASI dengan baik pada semua kalangan relasi tanpa harus banting-bantingan harga.

Tenaga Penjual tanpa kecakapan berKOMUNIKASI saya bilang nihil. KOMUNIKASI sangat dibutuhkan oleh semua Tenaga Penjual. Bagaimana tiba-tiba saya mampu membangunkan relasi-relasi “mati” perusahaan, bagaimana saya mampu menjadi jembatan antara perusahaan dan relasi demi tercapainya kepuasan bersama, bagaimana saya bisa membangun hubungan baik antara semua pihak tak lepas dari pola komunikasi yang saya lakukan.

Mari kita jalin KOMUNIKASI yang baik untuk membangun keseragaman dalam menilai visi dan misi yang ingin diwujudkan diantara semua pihak bukan dengan banting-bantingan harga.

Selamat berKOMUNIKASI!

Membedakan Konsumen Prospektif dan yang Menghabiskan Waktu

Pernah merasa sebal bukan hanya konsumen ke penjual, kerapkali kita sebagai penjual sebal ke konsumen.

Pernahkah merasa konsumen itu nyebelin banget, banyak nanya tapi nggak jadi beli?
Pernah menerima order dari customer tiba-tiba menghilang tanpa jejak?
Pernah minta customer untuk transfer tapi nggak transfer-transfer dan ujung-ujungnya cancel?

Pasti Anda punya banyak pengalaman nggak enak juga kan?
Pesan saya bagaimanapun karakter konsumen, JANGAN BONGKAR kejelekan mereka di SOCIAL MEDIA. bagaimanapun mereka konsumen kita dan memiliki dampak tersendiri bagi usaha kita.

Jika terjadi hal tersebut diatas, jangan serta merta salahkan konsumen. Tapi, buatlah aturan yang membuat bisnis kita lebih aman di kemudian hari.  Asahlah kejelian kita untuk bisa membedakan konsumen prospektif dan yang menghabiskan waktu.  Bagaimana caranya? Simak ya.

Pertama, Konsumen prospektif jika sudah dijelaskan tentang produk sedetail mungkin dan bagaimana prosedur pembeliannya nggak akan nanya melulu.

Kedua, Konsumen prospektif akan cepat transfer setelah order barang tanpa harus diingatkan berkali-kali.  Nah, apabila Anda seorang reseller kalau nggak mau di bohongi masalah pembayaran, jangan order barang sebelum konsumen TRANSFER ya.

Ketiga, Konsumen prospektif memiliki profil yang mudah diakses.  Bila Anda berjualan lewat facebook, Anda bisa lihat profil konsumen dari wallnya, bagaimana latar belakang konsumen, pekerjaannya, teman-temannya, apakah ada karakter-karakter negative konsumen dan lain sebagainya.

Keempat, Pada saat konsumen Anda order, mintalah alamat dan no kontak sedetail mungkin.  Konsumen yang tidak mau memberikan data lengkap biasanya hanya PHP alias pemberi harapan palsu saja.

Kelima, Konsumen prospektif biasanya lebih terbuka untuk dikenal lebih dekat, mau intens berkomunikasi dan menjalin pertemanan.

Bagaimana penjualan terjadi karena proses pertemanan, saya punya banyak cerita menarik. Relasi sekaligus konsumen saya terdiri dari banyak jenis status social, jabatan, usia, suku, karakter serta berbagai keragaman lainnya. Lamanya waktu hingga akhirnya mereka menjadi konsumen saya pun beragam. Percaya atau tidak, selesai saya bertemu dan presentasi mengenai produk saya dalam 10 menit, salah seorang diantaranya langsung membeli produk saya dalam jumlah cukup besar. Namun ada juga dimana saya menjadi sahabatnya selama hampir enam bulan baru dia percaya untuk membeli produk saya.

Ya, saya membiasakan diri untuk berinteraksi lebih dari sekedar penjual yang menjajakan produk atau tidak sekedar menempatkan mereka sebagai pembeli. Saya secara tulus terlebih dulu masuk ke dalam kehidupan mereka sebagai teman yang dapat dipercaya (dan hasilnya? Saya memiliki banyak teman dimanapun) kemudian akhirnya melangkah sebagai sahabat. Dimana pada persahabatan saya dengan mereka lebih terisi dengan banyak percakapan mengenai bisnis tak terkecuali pribadi, dengan sukarela saya berniat tulus membantu dan menampung segala keluhannya, jika bisa memberikan masukan
Persahabatan itu akan mengalir begitu saja dan sangat menyenangkan. Dimana informasi serta pengalaman yang saya miliki bertambah tanpa saya sadari. Dan yang lebih menarik lagi, setelah sekian lama bersahabat tiba-tiba saya dikejutkan oleh pertanyaan, “Oke, saya rasa mulai hari ini kita bekerjasama. Apa saja yang harus saya siapkan?” WOW, ini berarti saya mendapatkan dua keuntungan memiliki sahabat baik dan konsumen yang prospektif. Dan seorang sahabat baik nggak mungkin PHP bukan?

Aliyah, Perempuan Introvert yang Sukses Berbisnis

Saya bersama Aliyah, seorang ibu yang sangat suka belajar

“Prinsip saya dalam berbisnis selama yang kita lakukan benar dan baik, ya jalani saja. Biarpun demikian sebetulnya saya orangnya nggak pedean, masih sering ada perasaan takut, masih timbul rasa was-was kalau mau mulai hal-hal baru.”

Demikian pengakuan Jumratul Aliyah, seorang perempuan introvert yang sukses berbisnis batik pria berlabel Aamir Kinsler.
Bulan Mei ini merupakan bulan ke 4 beliau ikut Privat Sales Coaching yang saya usung. Pencapaian Aaliyah, demikian beliau biasa disapa, memang sangat luar biasa.  Naik omzet 20%  setelah ikut PSC di bulan pertama dan di bulan ke enam nanti, tak tanggung-tanggung, memasang target kenaikan 100%.
Bagaimana seorang Aaliyah bermetamorfosa menjadi pebisnis yang handal dalam waktu begitu singkat?
Kuncinya adalah mau belajar dan belajar.
Dalam proses pembelajarannya dalam PSC, Aliyah menemukan satu clue penting untuk melesatkan bisnisnya, yakni fokus dalam bisnis.
Aaliyah menyadari bahwa fokus dalam bisnis sangat diperlukan terutama untuk pebisnis pemula.  Karena bisnis masih membutuhkan perhatian dan perawatan untuk bisa berjalan dengan baik.  Terutama untuk bisnis yang di mulai dari bawah alias dari nol biasanya memiliki sumber daya yang terbatas baik modal, SDM, dan manajemen.  Sehingga sangat penting membagi sumber daya yang terbatas tersebut secara bijak dan efisien.
Disinilah pentingnya fokus dalam menjalankan bisnis. Memang tidak mudah karena akan ada banyak godaan dan gangguan untuk bisa fokus dalam bisnis.
Namun jangan salah, fokus bukan berarti terpaku hanya pada satu bisnis. Ada saatnya mungkin kita harus berpindah dari satu bisnis ke bisnis lain tetapi harus melewati tahap evaluasi terlebih dahulu.
Evaluasi terhadap tahapan-tahapan apa saja yang telah dilakukan dalam bisnis untuk membawa bisnis bertumbuh dan berkembang.  Jadi bukan hanya karena satu hambatan dan kesulitan dalam bisnis lantas bisnis itu ditingkalkan tanpa penyelesaian dan kita berpindah ke bisnis lain.
Fokus dalam bisnis artinya melakukan setiap langkah demi langkah dalam bisnis tersebut satu persatu.
Fokus adalah sebuah cara untuk mengurangi pemborosan sumber daya dalam bisnis.  Pebisnis yang memiliki sumber daya yang sangat sedikit sangat memerlukan fokus dalam menjalankan bisnis.
Ya, itulah Aaliyah.  Perempuan introvert yang telah bermetamorfosa menjadi seorang pebisnis yang handal.

Jangan Takut Miskin, Sepanjang Hatimu Kaya

Ibu Siti Oded, Istri Wakil Walikota Bandung yang senantiasa menginspirasi saya

“Teh, enak ya jadi teteh.  Semua mimpi yang diidamkan semasa kecil bisa tercapai,” ujar seorang perempuan di komunitas saya.
Saya tersenyum lalu mengatakan, “bahkan hingga sekarang saya masih bermimpi dan berjuang.  Selama hidup masih banyak yang belum saya capai sebab mimpi terus berkembang dengan hebatnya.  Kamu juga bisa mencapai mimpimu, perkaya hati dengan semangat perjuangan maka jiwa raga akan bergerak ke arah mimpimu.”
Alam akan menarik apa yang kita yakini.  Jangan takut miskin, sepanjang hatimu kaya.  Kalimat ini yang menguat setiap saat dalam diri saya.
Kejadian demi kejadian membuat keyakinan terus menguat.  Setelah 101 mimpi, rasa optimis bisa mencapai mimpi dengan cara memperkaya hati, seperti sebuah magnet.
Saya menuliskankan mimpi saya  dengan sepenuh hati, pada usia dibawah 30 tahun akan memiliki bisnis sendiri.  Usia 27 tahun, bisnis Indsript Copywriting terbentuk.
Itulah alasan kenapa pada setiap hal yang buruk yang terjadi sepanjang perjalanan bisnis saya, saya merasa tetap enjoy, untuk tetap melangkah.  Karena saya tidak pernah takut akan jatuh miskin selama saya memperkaya hati.  Pikiran, keyakinan dan doa mewujudkan apapun yang kita inginkan.
Ya, siapapun bisa mencapai mimpinya, tentu dengan izinNya, semangat bekerja keras, konsistensi dan tak lepas dari doa.
Perkaya hati dengan semangat perjuangan, selama hidup masih milik kita, selama itu perjuangan tak akan pernah lepas.
Salah satu cara saya mencpai mimpi adalah dengan terus belajar sehingga memiliki cukup amunisi untuk terus berjuang dan tidak pernah takut akan perubahan.
Tidak ada yang abadi selain perubahan,” apa yang ditulis dalam kalimat ini bagi saya sangat benar adanya, terutama dalam hidupsaya sendiri yang terus menggelinding dengan beragam perubahan.
Kehidupan masa kecil, masa remaja, masa dewasa, masa single, masa menikah, masa menjadi pegawai kantoran dan masa berbisnis, semua tidak luput dari pengubahan kebiasaan dari waktu ke waktu.
Saya percaya bahwa untuk mengubah keadaan harus mau dan mampu mengubah kebiasaan.  Kebiasaan yang berubah dan mengarah pada tujuan, tentu saja.
Ya, tidak ada yang abadi selain perubahan.  Manusia dituntut berubah seiring watu, mengubah diri lebih baik dari waktu ke waktu.
Dengan memperkaya hati dengan semangat perjuangan dan keinginan untuk terus berubah menjadi lebih baik lagi maka Anda tidak pernah akan miskin.

Jadi Pebisnis Pemula Dengan Kualitas Yahud

Ibu Rumah Tangga yang Bersemangat Membuat Produk Jualannya

Hentakan dalam bisnis yang baru dimulai bukan hanya datang sesekali, tapi seringkali terjadi.  Maka dalam komunitas-komunitas yang saya asuh saya mengajak para ibu rumah tangga yang ingin memulai bisnis tidak sekedar menjadi pebisnis, melainkan jadi pebisnis pemula dengan kualitas yahud.
Caranya?
Saya mengajak mereka untuk menguatkan mental dibandingkan hanya sekedar membangun bisnis dengan modal rupiah.  Pertarungan dalam bisnis lebih dari sekedar menghitung modal rupiah namun lebih banyak memerlukan kekuatan mental.  Mental positif ketika bisnis dalam keadaan merugi ataupun untung.  Mental untuk tak pernah takut untuk mencoba.
Mencoba, mencoba, belajar, belajar, melakukan dan melakukan adalah sesuatu yang wajib dalam bisnis.  Saya menerapkan begitu banyak pembaharusan dan inovasi dalam bisnis saya.  Serta mengajak karyawan ikut menjadi bagian dari setiap langkah baru perusahaan.  Mengenai berhasil atau tidak, saya lebih menghargai proses yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Yang penting kita harus mencoba.  Kita tidak akan pernah tahu berhasil atau gagal kalau tidak mencoba sebelumnya.
Kalau berhasil maka duplikasilah langkah keberhasilan tersebut, hingga akhirnya kita punya 1001 cara untuk berhasil.
Bagi ibu rumah tangga memulai bisnis bukanlah persoalan mudah.
Bagaimana menyelesaikan masalah bisnis ditengah persoalan keluarga
Bagaimana manajemen waktu
Bagaimana mengelola emosi
Bagaimana berteman dengan rasa lelah
Bagaimana memanjakan diri di tengah kepadatan aktivitas
Bagaimana merawat anak dan suami sekaligus merawat bisnis
Bagaimana menjadi teladan bagi Anak di saat situasi bisnis sedang labil
Begitu banyaknya masalah, namun jangan pernah takut! Hadapi saja! Masalah tidak akan selesai selama manusia itu hidup bukan?  Masalah akan selalu datang silih berganti dari waktu ke waktu.  Yang paling penting adalah bagaimana melihat masalah dalam sudut pandang yang berbeda.  Bagaimana sebagai pebisnis kita mau terus belajar untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis kita.
Anda akan membutuhkan banyak belajar setiap saat agar menjadi pebisnis yang yahud.
Semakin kuat kemauan Anda mencari ilmu, maka akan semakin kuat dan hebat Anda dalam menghadapi berbagai situasi.  Bismillah.

3 Kesalahan Fatal Dalam Memulai Bisnis


Banyak sekali kesalahan fatal dalam memulai bisnis, namun saat berbuat kesalahan bukan berarti meninggalkan bisnis bukan?
Ada masalah, ada solusi
Kunci yang harus Anda pegang adalah terus belajar menyempurnakan bisnis dengan baik, hindari kesalahan fatal dalam memulai bisnis.  Berikut adalah beberapa kesalahan fatal dalam memulai bisnis yang harus Anda hindari.

Pertama, tidak mengawal hati supaya ada di jalan yang benar.  Kesulitan terbesar dalam bisnis bukan kompetisi bisnis, tetapi bagaimana mengawal hati supaya ada di jalan yang tepat.  Kompetisi hati, ya bagaimana hati untuk tetap berpikir jernih melibatkan luasnya persaingan, keunggulan pebisnis lainnya, hingga cara yang dilakukan sesama pebisnis tanpa mengotori hati.
Kompetisi hati menuju cara pandang yang positif akhirnya akan menyelamatkan setiap bisnis yang dikawal.  Berkompetisilah dengan hati untuk memenangkan persaingan.

Kedua,  Tidak paham konsep inovasi.  Inovasi adalah sebuah kata penting dalam bisnis.  Namun tidak semua inovasi berjalan baik, bahkan diantaranya bisa saja menuai kontroversi di dalam perusahaan sendiri. Siapkan telinga dan hati menerima kritik, saran dan masukan bagi perbaikan.  Apakah untuk selanjutnya inovasi akan dihentikan?  Tidak!  Yang harus dilakukan kemudian adalah berhati-hati dalam berinovasi.  Pahami konsep trial and error serta pahami juga konsep inovasi dan sukses.  Apakah artinya dengan inovasi tidak akan berbuat kesalahan?  Belum tentu.  Cara yang benar dalam berinovasi adalah mengakui jika terjadi kesalahan dan meningkatkan inovasi lainnya. 

Ketiga, tidak memiliki mental dan cara berpikir positif.  Berbisnis bukan hanya membutuhkan kekuatan uang untuk mengawalnya, jauh lebih pening adalah kekuatan mental.  Cara berpikir dan mental yang positif sangat membantu untuk keluar dari masa-masa binis yang suram.  Dalam berbisnis, saya pun tidak hanya mendapatkan pencapaian.  Terjun bebas dari posisi puncak menuju masa suram pernah saya rasakan.   Kalau saja saat itu saya menyerah Indiscript akan hilang dari peredaran.  Alhamdulillah dengan kekuatan mental semua bisa diatasi. 


Salah satu yang harus Anda pegang adalah ketika mendapatkan sukses tidak perlu bahagia berlebihan, ketika mendapatkan kegagalan, tidak perlu sedih berlebihan.  Jadikan kesalahan berbisnis sebagai pelajaran berharga untuk berproses lebih baik.  Nikmati semua proses dengan hati senang dan tenang.

5 Kesalahan Dalam Merancang Target Bisnis





Ketika saya mulai mengajarkan konsep mengejar target, tentulah tidak mudah bagi mereka yang terbiasa mengerjakan semua mengalir seperti air. 
Bagi saya, mengejar target adalah keharusan.  Kita semua harus berusaha mengejar target apapun.  Target hafalan Quran, target belajar, target bisnis, target menulis, target mendidik anak, target memprospek dan target apapun.  Tanpa target, memang hidup akan mengalir seperti air, tapi kalau airnya kering? Ya nggak bakalan ngalir.  Merancang target memang nggak gampang, perlu strategi dan berbagai pembelajaran, karena itu tak heran jika terkadang pebisnis melakukan beberapa kesalahan.
Berikut saya rangkum beberapa kesalahan dalam merancang target bisnis, silahkan disimak.

Pertama, Target tidak fokus ke sales.  Fokuslah ke penjualan lebih cepat bukan menumpuk produk

Kedua, Tidak mengkalkulasi produk baru berdasarkan PO dan ketersediaan stok.  Sebaiknya Anda menghitung target dan melakukan PO ketika produk mulai menipis.  Jika ANda butuh 3 hari untuk produksi, hitung dan produksi 3 hari sebelumnya menggunakan uang penjualan bukan produk baru

Ketiga, Tidak mengembangkan reseller.  Reseller agar produk lebih luas menjangkau pasar

Keempat, Tidak menggunakan target setiap bulan dan meracik program baru terus menerus sehingga tidak pernah kehabisan pasar.

Kelima, Tidak membuat program yang menarik untuk menjaring reseller.

Merancang target bisnis memang bukan persoalan mudah, seperti halnya menjadi pebisnis memang bukan persoalan yang mudah.  Diantara mimpi besar ingin membuat bisnis menjadi lebih besar.  Persoalan datang silih berganti dan selalu membuat pembelajaran semakin kaya.  Namun masalah datang silih berganti jangan membuat Anda berhenti bergerak. 
Teruslah bergerak mencari solusi, memunculkan inovasi, memperbaiki kesalahan dan tidak larut dalam masalah. 
Ketika saya sudah melakukan banyak hal untuk mencapai sesuatu tapi tidak bisa mencapainya, maka saya begitu percaya pada saat itu Allah meminta saya berpikir. Sudah siapkah mendapatkannya?  Sudah pantaskah mencapainya?
Yakin bahwa Allah akan memberikan rejeki dan mengabulkan doa serta mewujudkan ikhtiar ktia pada waktu dan kondisi yang tepat.
Nah, di akhir bulan ini target apa yang tidak bisa Anda capai?  Berjuanglah untuk bulan depan dan jangan pernah berhenti memohon pada Sang Maha Pemberi.  Tetap semangat!



Menghindari Larinya Konsumen Ke Pesaing, Butuh Komunikasi yang Intens



Memiliki belasan ribu teman di komunitas bisnis membuat saya semakin tahu masalah yang terjadi di lapangan bagi pebisnis.  Satu-persatu training pun INDSCRIPT Training Center diselenggarakan based on story anggota komunitas bisnis yang saya kawal.

Omzet yang menurun
Kesulitan mengemas strategi
Minim networking
Konsumen lari ke pesaing
Inovasi yang kurang
Tapiiii...modal terlanjur habis karena STOK yang tidak terjual, konsumen-konsumen lama malah lari ke pesaing.

Kenapa konsumen bisa lari ke pesaing?
Dalam berbagai kasus, cara memprospek yang kurang komunikatif serta membuat diskusi jadi mentok itulah yang jadi masalah utamanya.
Bisnis adalah komunikasi
Komunikasi dalam bisnis saat penting saat ini dan sampai kapanpun
Menghindari larinya konsumen ke pesaing butuh komunikasi yang intens.
Anda juga jangan langsung memprospek orang-orang yang baru Anda kenal.  Usahakan berteman dulu, berkomunikasi secara intens, agar mereka lebih terbuka terhadap Anda.  Bangun kepercayaan.  Tak lama lagi, tanpa Anda susah payah memprospek, mereka akan secara sukarela membeli produk Anda. 
Latihlah kemampuan dan keterampilan berkomunikasi atau public speaking Anda.  Jika perlu Anda bisa mengikuti training atau mencari coach creative public speaking.  Dari mereka Anda akan mendapatkan banyak ilmu bagaimana teknik-teknik closing yang jitu.
Kenalilah konsumen Anda, termasuk juga konsumen-konsumen lama Anda. Cari tahu apa kebutuhannya.  Berikan solusi atas kebutuhan konsumen Anda.  Setelah itu pahami apa saja yang diharapkan konsumen dari yang Anda tawarkan. Ungkapkan dengan jelas semua informasi yang dibutuhkan.   Transfer manfaat-manfaat positif dari produk Anda kepada mereka. 
Niatkan bisnis untuk berbagi manfaat pada semua orang.  Jika niat Anda baik, komunikasi yang Anda lakukan akan lebih lancar.

Pelajaran berharga juga kadang-kadang saya dapatkan dari sebuah komunikasi.  Saya berusaha menghindari kemarahan termasuk mencoba untuk tidak marah.  Begitupun saat Anda menghadapi konsumen yang mengesalkan.  Memang tidak mudah mengendalikan emosi.  Namun jika kita bisa mengendalikannya, hati akan terasa sangat damai, komunikasi pun akan lancar.
Memiliki sikap mental untuk berpikir, bertindak, berjejaring dan berkomunikasi secara positif dan kreatif akan mempermudah langkah kita, dimanapun, kapanpun. 

Mari makin KREATIF BERKOMUNIKASI.


Kenapa Training di Indscript Tidak GRATIS?


Pertanyaan itu ditanyakan oleh begitu banyak orang, TAPI ternyata tidak hanya ditanyakan pada Indscript. Kemarin, saat saya mendengarkan video seorang mentor yang keren di Indonesia, dia pun ditanyakan hal yang sama!
Lalu apa jawaban beliau, "Jika Anda ingin GRATIS untuk ILMU yang bisa membantu Anda untuk SUKSES maka mental Anda adalah mental gratisan. Maka, untuk yang mental gratisan, sulit untuk bisa sukses. Ada harga yang harus dibayar untuk sebuah kesuksesan."
Saya sih tidak menjawab seekstrim itu, hanya saja saya ingin mengatakan bahwa TRAINING BERBAYAR sangat penting karena:
1. Pasti ilmunya lebih lengkap
2. Pasti semangat Anda lebih optimal karena Anda sudah merogok kocek Anda
3. Pasti Anda tidak lalai mengerjakan tugas karena Anda sudah membayar
4. Pasti Anda ingin hasil maksimal karena sudah mengeluarkan uang untuk training
5. Trainer atau mentor Anda bukan hanya akan memberi training tapi akan mendampingi Anda
Beda banget jika Anda mengikuti training gratisan yang biasanya:
1. Malas-malasan karena dapat training nggak ada effort berlebih
2. Setelah ikut training, dilepas begitu saja karena tidak ada pendampingan
3. Pusing sendiri mana yang mau diikuti sarannya karena semua menyajikan pola yang berbeda dalam memberikan arahan

Masih banyak alasan kenapa harus BAYAR padahal bisa juga ikut yang GRATISAN. Yang pasti sukses ada di tangan Anda sendiri, kesuksesan itu harus dibeli dengan KERJA KERAS, KONSENTRASI, WAKTU, dan juga BIAYA.

Oh ya, saya sendiri meski saat ini menjadi mentor dalam berbagai training nulis dan bisnis, tapi mengikuti training berbayar tetap saya lakukan. Bahkan saya memilih kelas training yang mahal sekalian, karena menurut saya training mahal ilmunya juga mahal. Dan sekarang saya sedang menyiapkan diri untuk mengikuti sekolah internet marketing yang juga berbayar selama 1 tahun full.

Bagaimana menurut Anda? Sudah siap mengikuti training berbayar?