Bergeraklah

Mengenang Bapak
 Tadi malam, adik bungsu datang ke rumah, menengok mamah yang sedang sakit.
Saya dan adik bukan hanya saudara sekandung tapi juga sahabat baik, partner diskusi, hingga menjadi tempat saling mendukung lebih baik --- itu sejak lama dilakukan, sejak kami masih kecil.

Ketika dia kecil, usia kami hanya terpaut 2 tahun. Saya memperlakukan dia seperti boneka, saya memandikannya, mencari kutu di rambutnya, mengajak dia bermain, dan melindunginya dengan baik.
Di masa remaja, kami saling bercerita banyak hal bahkan menangis bersama dalam situasi keluarga kami yang carut marut.
Di usia dewasa, kami menjadi sahabat baik dalam banyak hal.


Kedatangan beliau selalu membuat saya berrsemangat. Seperti ada energi baru yang dia tularkan pada saya.
Malam tadi dia berkata, "teh, masih ingat masa sulit kita? Saya selalu mengingatnya dengan baik. Mungkin dari sana semangat kita untuk tumbuh lebih baik ya, teh?" Tanya dia
"Saya masih ingat selalu menguntitmu kemanapun kamu pergi teh, terutama saat kamu bekerja di LSM. Teh, aku belajar banyak darimu. Mungkin ini yang membuat aku tumbuh." Ujarnya

Malam tadi, keharuan menyeruak. Saya, adik, dan mamah saling berbalut cinta...

N i miss my dad so muuuch...
Meski bapak dan mamah bukan pasangan yang harmonis, tapi dari pertengkaran merekalah kami BERTUMBUH lebih baik...

No comments:

Post a Comment