Kesan pertama saya bertemu dengan Veronica, yang akrab dipanggil Vey ini….luar biasa!
Perempuan ini sangat cerdas menjabarkan tentang
bisnisnya yang berawal dari hobi. “Hobi saya masak, dan saya memulai
bisnis karena hobi. Catering kami kini memiliki banyak klien besar.”
selain catering, Vey juga memiliki bisnis di bidang jasa yang menghandle
berbagai brand besar di Indonesia.
“Kalau kita mulai bisnis dari hobi rasanya akan
nikmat sekali.” ujarnya. Dan, tanpa sadari aura optimisme yang dimiliki
Vey mengalir deras ke dalam dada. Vey, seorang perempuan metropolis yang
begitu sempurna. Dia bukan hanya cantik, cerdas, tapi juga… figur ibu
yang menawan, “jika anak saya sedang ujian saya benar-benar berhenti
bekerja dan menemaninya belajar.”
Nah, bagi Anda yang ingin mulai berbisnis kita bisa
lihat cuplikan tulisan Veronica Ratna Ningrum seorang Woman Marketer
keren ini.
****
Di tengah sulitnya mencari pekerjaan sekarang ini berdasarkan data statistik 2013, dari
121,2 juta angkatan kerja saat ini, sebanyak
7,2 juta atau sekitar 5,94% menganggur. Dari jumlah pengangguran
tersebut, sebagian besarnya adalah yang berasal dari kalangan pendidikan
tinggi setingkat SMA, diploma dan universitas.
Maka dari itu kita pasti sudah sering
mendengar “lebih baik mencoba berwirausaha”. Terutama bagi kaum muda,
hal ini sering digaungkan di kampus-kampus atau sekolah tinggi. Akan
tetapi apa yang harus dibisniskan, bagaimana memulainya? Itulah
pertanyaan yang sering muncul di dalam benak setiap orang ketika mereka
ingin memulai bisnis.
Salah satu tips dari saya, yang paling mudah
untuk mencari bidang yang bisa dibisniskan adalah dengan memulai dari
apa yang menjadi hobi kita. Karena bagi kebanyakan orang, hobi sering
diidentikkan dengan kegiatan yang menghabiskan uang. Tidak sedikit
contoh yang kita lihat dari orang-orang yang rela menghamburkan uangnya
demi kepuasan memenuhi hobinya. Seperti hobi otomotif, yang membuat para
hobbies-nya rela menghabiskan jutaan hingga puluhan juga untuk mendandani kendaraan kesayangannya.
Jika kita bisa melihat potensi ini sebagai
bidang bisnis, tentunya tidak akan sulit bagi kita yang telah menekuni
hobi tertentu untuk mengubah hobi yang biasanya menghabiskan uang
menjadi menghasilkan uang. Di samping itu, jika memulai bidang bisnis
yang didasarkan pada suatu hobi, pelakunya tidak akan pernah merasa
bosan, akan selalu ada passion dalam mengelola bisnisnya agar bisa sukses.
Itu baru awalnya saja, sementara tentunya
Anda mengetahui bahwa aspek-aspek bisnis ada banyak sekali yang harus
dikuasai jika ingin memulai suatu bisnis. Untuk hal ini, jika Anda
memulai bisnis yang didasari dari hobi, tentunya Anda sudah memiliki
banyak pengetahuan yang detil tentang apa yang diperlukan untuk
menjalankan hobi tersebut.
Ibaratnya jika Anda sudah menekuni suatu
hobi, secara tidak langsung Anda sudah memahami medan perang bisnis dari
hobi tersebut, seperti siapa kompetitornya, kelebihan dan kekurangan
para kompetitor, di mana tempat bisa berburu barang murah agar bisa
dijual kembali, siapa calon pelanggannya, seberapa tinggi daya beli
calon konsumen dan apa yang ingin Anda jadikan keunggulan maupun
keunikan dari bisnis Anda.
Jadi, ketika memulai suatu bisnis kelihatan sulit, jika memulainya dari hobi, mudah bukan?
Memulai bisnis yang berdasarkan hobi pun
tidak selalu harus dimulai dengan modal yang besar. Diambil dari
pengalaman saya membuka bisnis Vey Katering, bisnis katering ini saya
bangun diawali kecintaan saya akan mencicipi berbagai jenis kuliner.
Akan tetapi saya tidak pernah puas dengan hasil masakan orang.
Saya memuaskan selera lidah saya dengan
belajar memasak. Setelah saya percaya hasil masakan saya cukup bisa
diterima masyarakat, saya membuka katering. Berhubung saya sekolah
marketing dan kebetulan marketing juga dunia yang saya sukai, saya mengembangkan bisnis katering saya dengan cara memarketingkan masakan saya.
Pada awalnya saya memulai bisnis ini pun dengan konsep ekonomi banget;
dengan pengeluaran sekecil-kecilnya berusaha mendapatkan profit
sebesar-besarnya. Saya tidak berinvestasi peralatan memasak ketika
memulai. Saya menggunakan peralatan masak yang ada untuk memasak,
memperkenalkan jasa katering saya melalui sosial media.
Promosinya pun tidak mengeluarkan biaya sama
sekali karena saya memaksimalkan pemanfaatan sosial media yang tersedia
gratis di internet dan jejaring pertemanan yang telah saya miliki ketika
dulu berkarir. Lalu barulah dari keuntungan yang telah saya dapatkan,
saya sisihkan setiap bulan untuk membeli peralatan-peralatan masak yang
bisa mengefisienkan waktu memasak dan membuat hasil masakan saya lebih
baik lagi. Ini yang saya sebut sebagai inventaris.
Sepanjang perjalanan bisnis katering ini,
saya sangat memperhatikan kepuasan pelanggan. Karena menurut saya jika
suatu masakan rasanya enak, pelanggan pasti akan kembali lagi. Akan
tetapi rasa yang enak saja tidak cukup untuk membuat bisnis katering
bisa sukses. Ada beberapa aspek lainnya yaitu ketepatan waktu dalam
pengiriman karena katering saya kebanyakan melayani klien perkantoran.
Selain itu juga penggunaan bahan makanan yang segar agar mutu makanan
yang dihasilkan selalu baik dan tidak cepat basi.
Bisnis katering saya ini pun sebenarnya sudah
memiliki banyak kompetitor. Akan tetapi berhubung sekarang ini konsumen
sudah memperlakukan makan sebagai salah satu sarana rekreasi dan telah
memiliki tingkat kesadaran tinggi akan gaya hidup sehat, maka saya
membidik target pasar tersebut dengan menyajikan produk yang unik.
Saya memformulasi menu katering saya sehingga
harganya murah dan bisa terjangkau oleh kalangan luas, tapi ini bukan
berarti masakan yang disajikan ala kadarnya. Saya selalu menggunakan bahan-bahan masakan yang segar. Serta ciri khas lain adalah menggunakan beras dari cianjur, sehingga nasinya putih dan wangi. Dengan
konsep menu yang berasal dari beragam masakan tradisional Indonesia,
hasil masakan katering saya tentunya akan lebih bisa diterima oleh
selera masyarakat.
Saya pun selalu mengevaluasi tingkat kepuasan
konsumen terhadap menu-menu yang disajikan setiap bulan. Sehingga dari
evaluasi tersebut saya bisa mengetahui menu mana yang banyak disukai
konsumen dan mana yang kurang disukai. Hal ini sangat membantu saya
dalam memahami selera konsumen dan menjadi masukan bagi saya dalam
menyusun menu untuk bulan berikutnya. Dengan demikian konsumen yang
telah menjadi langganan tetap bisa menikmati menu yang bervariasi dari
katering saya.
Jadi bagi kaum muda yang ingin memulai suatu
bisnis tetapi masih ragu mengenai arah dan tujuan bisnisnya ini sedikit
tips yang bisa saya berikan berdasarkan pengalaman saya:
1. Cari tahu terlebih dahulu apa hobi kita. Hobi
harus sesuatu yang benar-benar kita sukai. Jadi, tak hanya sekadar
ikut- ikutan. Karena jika hanya sekadar mengikuti trend, bisa dipastikan
Anda akan lelah bahkan bosan menekuni bisnis Anda, terutama di kala
menghadapi masa-masa sulit.
2. Catatlah segala macam bisnis dari hobi yang ada kemungkinan untuk bisa menghasilkan uang. Setelah
memastikan apa hobi kita, kemudian catatlah segala macam kemungkinan
bisnis atau usaha yang bisa kita kembangkan dari hobi tersebut.
Misalnya, kita hobi memasak, maka kemungkinan bisnis yang bisa kita
kembangkan adalah bisnis catering, atau kita hobi membuat kue dan
membuat aneka kerajinan tangan, maka kemungkinan bisnis yang bisa
dikembangkan adalah bisnis kue atau bisnis pengemasan yang menarik untuk
aneka produk makanan.
3. Ukur kapasitas diri. Apakah
sesuatu yang kita gemari tersebut telah kita kuasai? Biasanya ada
kecenderungan kita akan menguasai sesuatu yang kita gemari. Tetapi
selain itu ada baiknya bila kita terus meningkatkan kemampuan diri yang
berkaitan dengan hobi tersebut agar hasilnya tak setengah-setengah.
Misal jika kita memilih bisnis kuliner, kita bisa mengikuti kursus
memasak makanan dari negara lain untuk memperkaya ragam masakan kita
sambil tidak lupa juga melakukan improvisasi dengan menggunakan
bahan-bahan yang tersedia lokal.
4. Lakukan perencanaan. Mau diapakan bisnis yang kita “diadopsi” dari hobi ini? Dalam perencanaan kita harus melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Setidaknya, kita harus tahu apa kelebihan, kelemahan, kesempatan, dan
tantangan dari bisnis yang kita pilih. Dan jika kita memulainya didasari
dari hobi, secara garis besar kita biasanya sudah mengetahui hal-hal
ini, seperti yang sudah saya jelaskan di atas.
5. Buatlah merek sendiri.
Sangat penting ketika memulai bisnis, kita mempunyai suatu merek. Ini
adalah untuk memudahkan kita dalam memasarkan produk, selain itu juga
membuat pelanggan mudah mengidentifikasi kita di antara beberapa pelaku
bisnis serupa
.
6. Lakukan marketing, dengan membentuk komunitas untuk memperkenalkan produk Anda. Jika
Anda memulai bisnis dari hobi yang telah ditekuni sekian lama, sedikit
banyak Anda sudah mempunyai komunitas yang bisa menjadi sasaran
pemasaran produk Anda. Akan tetapi jika belum, Anda pun bisa mencarinya,
baik dari internet melalui jejaring media sosial (Facebook, Twitter,
dll) atau pun dari media cetak yang mengkhususkan mengulas hobi
tertentu.
Demikian sedikit tips dari saya dalam memulai
bisnis yang didasari dari hobi. Semoga tips dan pengalaman saya ini
bisa membantu Anda memilih bisnis yang cocok dan bisa terus
mengembangkan bisnis yang telah Anda miliki.
No comments:
Post a Comment