CEO JUGA NYELES

Perkembangan komunitas Ibu-ibu Doyan Bisnis dengan jumlah anggota lebih dari 11.000 orang membuat saya sebagai foundernya terus menggali IDE pengembangan komunitas. Agar member yang tergabung memiliki value lebih tergabung dalam komunitas bisnis ini.

Salah satunya adalah dengan menelurkan konsep SORUM (SHOW ROOM) IIDB. Sebuah konsep ruang pamer sekaligus toko bagi anggota komunitas yang bertempat di basecamp sekaligus rumah tinggal saya. Kini, sorum yang sudah berusia lebih dari satu bulan justru membuat saya semakin ketagihan untuk PROMOSI salah satunya adalah dengan membawa barang-barang untuk saya jual saat saya melakukan berbagai kunjungan dan meeting.


Tidak jarang, reaksi dari klien atau teman saya membuat saya tertawa terbahak-bahak. Ada yang berebutan membeli, ada yang tersenyum geli, dan ada juga yang nyelutuk, "Ternyata CEO yang ini masih juga jadi SALES BAJU" 


Dan, tanpa saya duga seiring dengan kebiasaan baru ini, SEMANGAT dan MENTAL saya menjadi SALES semakin menguat dengan hebatnya. Anda mau mencoba menjadi SALES DIMANAPUN BERADA?

BISNIS, KOMUNITAS, dan KELUARGA



Kesibukan saya meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan semakin banyaknya ide yang diwujudkan baik dalam bisnis maupun komunitas. Banyak orang bertanya, "masihkah punya waktu untuk keluarga dan diri sendiri dengan rentetan kesibukan ini?" Dan saya menjawab, "tentu saja, sebab bisnis dan komunitas saya lakukan di rumah bersamaan dengan mengurus anak, rumah, suami dan hobi saya."

MENCETAK YANG BARU

Sore ini saya berbicara dengan seorang perempuan muda. "Kamu siap-siap ya, teteh ingin kamu benar-benar paham bisnis yang kamu jalankan, kerjakan dengan baik, memberikan inspirasi bagi yang lain, dan tahun depan kamu mulai menabung prestasi melalui kompetisi. Lihat berapa banyak piala dan pengalaman yang akan kamu dapatkan. Kompetisi bukan sekadar membangun prestasi tapi juga pengalaman dan mengasah kemampuan diri."

Ya, entah kenapa, saya semakin bersemangat mencetak perempuan-perempuan muda untuk menginspirasi perempuan lainnya. Mereka yang baru membangun bisnis namun amat mencintai bisnisnya, tekun dengan segala kesulitan yang ada, dan tentu saja mau serta mampu mengawal bisnisnya dengan penuh cinta.


Tahun 2014, Insya Allah, perempuan Indonesia akan semakin mengukir prestasi.



PENULIS ITU HARUS MEMILIKI RASA SABAR

 Setelah menulis biasanya kita sudah merasa tak sabar dengan terbitnya buku yang dikirim ke penerbit. Beberapa penulis berulangkali bertanya kapan bukunya terbit -- namun kerapkali LUPA setelah terbit harus mau promosi 

Buku mbak Nurul Asmayani-Dua ini terbit setelah hampir dua tahun menunggu, tapi penantiannya terbayar sebab hasil bukunya begitu memesona. Anda tentu penasaran dengan buku ini? segera cari di toko buku terdekat dan bacakanlah untuk putra putri Anda, Insya Allah bermanfaat.


Tips menghadapi antrian buku terbit:
1. Pastikan semua naskah Anda tercatat dengan baik mengenai judul dan nama penerbitnya
2. Tanyakan pada agensi atau penerbit Anda dalam kurun waktu tertentu, misalnya 2 bulan sekali bukan seminggu sekali


3. Teruslah menulis naskah selanjutnya
4. Promosikan buku Anda yang sudah TERBIT sambil menunggu promosi buku baru Anda yang masih antri terbit.
5. Mulailah merancang promosi buku yang akan terbit, misalnya dengan mengutip sedikit demi sedikit isi buku yang menarik.

Selamat menulis dan tetap bersabar dengan calon buku terbit Anda namun tetap SEMANGAT mempromosikan buku Anda yang telah TERBIT...

NULIS dan BISNIS

Berbicara tentang menulis tidak bisa saya abaikan dalam kegiatan sehari-hari. Mungkin saja saya tidak menulis untuk sebuah buku namun saya menuliskan banyak hal setiap hari, mulai dari rencana, ide, status, hingga artikel singkat yang saya kemas dalam catatan keseharian. Bagi saya, menulis menjadi sebuah nafas, yang tanpanya saya merasa lemas 

Begitupun dengan bisnis, bisnis menjadi darah saya. Tidak ada keraguan untuk selalu mengembangkan bisnis dan terus berbisnis meski dalam bisnis tidak juga selalu manis. Sebaik-baiknya bisnis dikawal, tetap persoalan bermunculan. Namun, setiap persoalan bukan membuat saya jera namun saya justru semakin semangat membangun bisnis LEBIH BAIK.


Saya pernah mengatakan di depan 200 mahasiswa mengenai kesiapan mereka menjadi pebisnis. Mereka harus siap rugi, harus siap nggak punya duit, harus siap mental, dan memiliki kesiapan lainnya. pada akhirnya, bisnis bukan hanya berbicara masalah MODAL melainkan MENTAL.
Kini, nulis dan bisnis menjadi keseharian saya, seperti halnya aktivitas saya sebagai ibu rumah tangga yang harus mengepel, menyapu, mencuci piring, mengurus anak, dan bermain dengan anak-anak.

Nulis dan bisnis, dua hal yang tidak terpisahkan yang membuat saja JATUH CINTA setiap saat. Seperti halnya saya jatuh cinta setiap saat pada pasangan hidup saya

 

 Berbicara tentang menulis tidak bisa saya abaikan dalam kegiatan sehari-hari. Mungkin saja saya tidak menulis untuk sebuah buku namun saya menuliskan banyak hal setiap hari, mulai dari rencana, ide, status, hingga artikel singkat yang saya kemas dalam catatan keseharian. Bagi saya, menulis menjadi sebuah nafas, yang tanpanya saya merasa lemas
Begitupun dengan bisnis, bisnis menjadi darah saya. Tidak ada keraguan untuk selalu mengembangkan bisnis dan terus berbisnis meski dalam bisnis tidak juga selalu manis. Sebaik-baiknya bisnis dikawal, tetap persoalan bermunculan. Namun, setiap persoalan bukan membuat saya jera namun saya justru semakin semangat membangun bisnis LEBIH BAIK.


Saya pernah mengatakan di depan 200 mahasiswa mengenai kesiapan mereka menjadi pebisnis. Mereka harus siap rugi, harus siap nggak punya duit, harus siap mental, dan memiliki kesiapan lainnya. pada , bisnis bukan hanya berbicara masalah MODAL melainkan MENTAL.
Kini, nulis dan bisnis menjadi keseharian saya, seperti halnya aktivitas saya sebagai ibu rumah tangga yang harus mengepel, menyapu, mencuci piring, mengurus anak, dan bermain dengan anak-anak.

Nulis dan bisnis, dua hal yang tidak terpisahkan yang membuat saja JATUH CINTA setiap saat. Seperti halnya saya jatuh cinta setiap saat pada pasangan hidup saya

 

BERTAMBAH USIA, BUKAN ULANG TAHUN...


Hari ini suami tercinta bertambah usia, namun agak sulit merayakan penambahan usia ini karena suami mengatakan, "tidak ada yang harus dirayakan, saya tidak berulangtahun tapi bertambahnya umur dan menipisnya waktu di dunia." ujarnya.
Meski begitu, saya, Nanit, dan Ammar tetap mengejutkannya di pagi hari, "Selamaaaaat ulaaaaaang tahuuuun, ayaaaaaaaah" ujar kami lalu mengecupnya berbarengan hingga suami bangun.
"Aduuuh masih pada bau semua..." ujarnya setengah mengantuk
"Tapi...teu aya kueh ah." sahut Ammar (*tapi nggak ada kue ah)
lalu kami semua tertawa berbarengan...

Apapun bentuknya hari ini, saya bahagia dengan penambahan usianya dan semoga kehadiran saya sebagai istrinya serta kedua anak kami menggenapi kebahagiaan suami.

Selamat bertambah usia, Ayah Deky Tasdikin
Selamat semakin menua dan selamat semakin bijaksana


Kami mencintaimu,
Bunda - Nanit - Ammar.
— with Deky Tasdikin.
 
Photo: BERTAMBAH USIA, BUKAN ULANG TAHUN...

Hari ini suami tercinta bertambah usia, namun agak sulit merayakan penambahan usia ini karena suami mengatakan, "tidak ada yang harus dirayakan, saya tidak berulangtahun tapi bertambahnya umur dan menipisnya waktu di dunia." ujarnya.
Meski begitu, saya, Nanit, dan Ammar tetap mengejutkannya di pagi hari, "Selamaaaaat ulaaaaaang tahuuuun, ayaaaaaaaah" ujar kami lalu mengecupnya berbarengan hingga suami bangun.
"Aduuuh masih pada bau semua..." ujarnya setengah mengantuk
"Tapi...teu aya kueh ah." sahut Ammar (*tapi nggak ada kue ah)
lalu kami semua tertawa berbarengan...

Apapun bentuknya hari ini, saya bahagia dengan penambahan usianya dan semoga kehadiran saya sebagai istrinya serta kedua anak kami menggenapi kebahagiaan suami. 

Selamat bertambah usia, Ayah Deky Tasdikin
Selamat semakin menua dan selamat semakin bijaksana


Kami mencintaimu,
Bunda - Nanit - Ammar.

BUKU FASHION


Dalam proses pembuatan sebuah buku FASHION, tidak jarang saya menggunakan beberapa brand untuk bekerjasama.

Meminjamkan atau memberikan baju untuk perlengkapan pemotretan sebuah buku FASHION akan menjadi salah satu cara Anda meledakkan brand Anda kepada masyarakat luas.
Ini persis menyerupai KATALOG Anda sendiri....

Sudah punya buku ini? Buku cantik persembahan IIDN untuk perempuan Indonesia

LISAN


Kita semua kerapkali tidak menyadari sehalus apapun lisan dan tulisan jika digunakan untuk menyakiti orang lain telah tercatat menjadi tabungan di masa depan, kelak tabungan itu akan kita tuai tanpa kita sadari pula.

*buatlah persahabatan dengan cara sederhana untuk waktu yang panjang bahkan tak mengenal usia persahabatan



TENANG & DAMAI



Untuk sebuah ketenangan dan kedamaian hati kita, maka sebagai manusia diwajibkan untuk membuat tenang dan damai bagi hati sesamanya.
Semoga tingkah, laku, ucap, dan tulisan jauh dari sikap mencaci, menyudutkan, dan meremehkan.
Semoga senantiasa cinta dan kasih sayang yang ditebarkan pada semua orang, siapa pun dia, bagaimana pun sikap yang ditorehkan pada diri.

Bismillah...menuju pengumuman pemenang Wanita Wirausaha Femina - Mandiri penuh dengan semangat memperbaiki diri...

*Karya para ibu pebisnis yang penuh semangat membangun bisnisnya dari rumah. Pesan di pesanbuku.indscript@gmail.com Rp 35.000,-

BISNIS HARUS TERAMPIL MEMBACA


Selamat malam, setujukah jika ada banyak ilmu bisnis yang bisa Anda dapatkan pada sebuah buku? maka, mulai malam ini, saya akan selalu menyertakan buku TERBAIK yang siap Anda baca untuk melejitkan bisnis Anda.

Teruslah berbisnis dan teruslah belajar dalam bisnis, buku pertama ini persembahan dari seorang ibu rumah tangga yang sangat produktif berbisnis dan menulis di Turki, mbak @dian Akbas, salah satu anggota Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif

PERPUTARAN ILMU

Kenapa ada SEKOLAH PEREMPUAN? Sekolah ini merupakan wadah bagi perempuan untuk belajar banyak hal, sesuai minat. Program yang kini sedang berlangsung adalah belajar menulis selama tiga bulan.

NAMUN, dalam perjalanannya ternyata banyak potensi perempuan yang bukan hanya sebagai penulis tapi juga bisa berbagi skillnya untuk perempuan lain. Misalnya saja kelas keterampilan di Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif dimana pengajarnya adalah alumni sekolah perempuan.

Inilah yang dinamakan PERPUTARAN ILMU...

SALAH TATA BAHASA

Tahukah Anda ketakutan salah tulis baik secara EYD maupun isi tulisan membuat banyak orang khawatir untuk menulis. Untuk awal karir menulis -- LUPAKAN hal tersebut. Teruslah menulis dan menulis setelah TARGET HALAMAN Anda tercapai baru Anda mulai melihat dimana kesalahan tulisan Anda.

Tips mengetahui kesalahan Anda:
1. Pastikan tidak ada singkatan
2. Pastikan tidak alay
3. Pastikan obyektif
4. Bukalah KAMUS BAHASA INDONESIA

Hayuuu atuh kita belajar lagiiii ^__^

MULAI DENGAN PERCAYA DIRI

Hari ini saya diminta untuk sharing di depan para finalis Wirausaha Muda Mandiri 2013. Saya diminta memberikan motivasi dan semangat agar finalis bisa menang di tingkat nasional. 

Apa yang saya sampaikan di depan para finalis yang semuanya hebat itu hanya satu, "Presentasikan Bisnis Anda dengan PERCAYA DIRI. Kepercayaan diri akan mendorong titik terbaik yang bisa diberikan oleh diri Anda."

Bagi saya, kepercayaan diri bukan hanya dalam bisnis, bahkan dalam MENULISpun demikian. Mereka yang sudah memiliki titel sebagai penulis mengawali karir dengan percaya diri. Untuk mereka yang tidak memiliki kepercayaan diri untuk menulis, sampai kapanpun akan begitu khawatir untuk MEMULAI MENULIS.

Selamat berbisnis dan selamat menulis,
Indari Mastuti

[Liputan] FEMALE

Dari MENULIS akan mengubah dunia lebih baik...
Terima kasih untuk anggota Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif yang selalu bersemangat untuk hadir dalam kegiatan sharing penulisan


INDAHNYA BERKOMUNITAS

Kedatangan saya kemarin dalam Kopdar IIDN Bogor semakin menegaskan bahwa jika komunitas bukan saja menambah ILMU tapi juga menambah sejumlah saudara. Berkomunitaslah, berbagilah, dan ikatlah setiap pertemuan menjadi berkah yang tak ternilai...


JANGAN KEHABISAN SEMANGAT


Dalam beberapa hari ini, saya benar-benar cukup sibuk dengan beragam aktivitas. Meski begitu, saya tidak merasa lelah justru semakin bersemangat dengan beragam kegiatan.

Saya jadi ingat bahwa dulu ketika saya bekerja di sebuah perusahaan, saya bisa memimpin proyek padat deadline tanpa tidur selama 4 hari dan masih tetap bisa berlari kesana kemari serta suara ekstra power saat berbicara.

Banyak yang bertanya, apa sih resepnya? Saya hanya menjawab satu hal, "Semangat yang tidak pernah runtuh, membuat semua aktivitas menjadi ringan."

‪#‎kembalikejakarta‬ 

PEREMPUAN, PENYEBAR INSPIRASI

Kemarin perhelatan perempuan inspirasi Nova sungguh membuat saya bangga. Ada 12 perempuan inspirasi berhasil menginspirasi saya. Mereka bekerja penuh cinta pada lingkungan, masyarakat, hingga budaya.
Perempuan memang harus menyebarkan inspirasi. Karena inspirasinya bukan hanya mampu mengubah lingkungan tapi juga akan membuat perempuan tersebut menjadi cermin bagi anak-anaknya kelak dan membuat anak-anak sebagai penerus langkah di masa depan semakin mengagumkan, inilah cikal bakal Indonesia lebih baik.

Selepas kegiatan itu, saya dan team pengurus Ibu-ibu Doyan Bisnis melakukan rapat program kerja komunitas di tahun 2014. Satu per satu ide terpapar dalam meja kami. Tidak habis kagum di perempuan Inspiratif, sayapun menemukan bahwa perempuan di samping dan depan sayapun sangat menginspirasi dengan masukan dan ide untuk komunitas lebih baik. Lantas, di akhir meeting saya berkata, "Saya akan mendorong lebih banyak lagi perempuan yang akan menginspirasi perempuan lainnya karena dengan semakin banyak penyebar inspirasi maka akan semakin banyak percepatan menuju masa depan lebih baik di kalangan perempuan.
Satu-satunya cara untuk mewujudkan itu adalah dengan kolaborasi antara perempuan inspiratif, kolaborasi antar komunitas dengan misi pemberdayaan perempuan, dan menciptakan perempuan mampu bersuara serta berpendapat dengan penuh empati."

SURAT DARI BUNDA

Ketika saya berada di Jakarta, setiap pagi saya akan mengirimi Nanit surat. SUrat-surat itu diprintkan ayahnya dan ditempel di dinding. Nanit amat menyukai setiap surat saya yang berisi gambar dan wejangan singkat, lantas dia menunjukkan pada teman-temannya yang datang ke rumah.

Ini surat saya untuk Nanit dan Nanit menjadi lebih mengalah pada adiknya hingga saat ini

KANDIDAT PENULIS DARI IIDN

Tahun 2014, saya akan semakin memantau perkembangan MENULIS dari anggota IIDN. Akan semakin banyak perempuan yang berasal dari kalangan ibu rumah tangga yang berprofesi menjadi penulis. Kuantitas dan kualitas IIDN harus berbanding seimbang. IIDN harus memberikan NILAI LEBIH bagi anggotanya dengan MEMBINA dan MENYALURKAN KARYA dari para anggota.

Selamat menulis member IIDN, menulislah terus dan terus, menulislah satu buku, menulislah di media, menulislah dimanapun yang Anda sukai dan jadilah perempuan yang produktif dari rumah.
Jadikan rumah Anda menjadi RUANG BELAJAR TANPA BATAS.

Salam sayang,
Indari Mastuti
Founder IIDN

DARIMANA UNTUNGNYA?

Ketika saya menjadi kandidat dalam sebuah kompetisi, banyak juri meragukan kalau bisnis buku itu menguntungkan. "Royalty cuman 3% untuk agensi, ini bukan bisnis yang baik." ujar salah satu juri. Jawaban saya hanya satu kata, "saya tetap yakin bisnis saya berkah karena bertebaran ilmu dari setiap buku yang diluncurkan."

Buktinya, hingga saat ini bisnis saya kini berumur lebih dari 6 tahun. Berkah dari setiap buku mengalir di perusahaan saya. Terima kasih para penulis dan selamat menulis untuk semua member disini...

BISNIS ITU : ANDA

Bisnis Anda adalah perwajahan diri Anda.

 Maka tidak heran orang-orang yang selalu bergerak aktif dia memilih sebuah bisnis KREATIF, orang yang suka kalem memilih bisnis yang lembut (*ekh apa iya?), orang yang suka dandan memilih bisnis KECANTIKAN, dan perwajahan bisnis lainnya yang mencerminkan ownernya.

Lalu, bagaimana dengan bisnis Anda, apakah mencerminkan siapa Anda?

JANGAN KUBUR MIMPIMU...

Sejak tadi malam, saya kedatangan seorang tamu yang sudah saya anggap kakak sendiri. Kakak saya menginap dan seperti biasa saya melibatkannya dalam aktivitas keseharian saya dari mulai bangun tidur hingga akhirnya beliau kembali pulang ke Jakarta.

Uni, saya memanggil beliau. Siang ini kami kembali berbincang tentang mimpi kami. "Uni, apa target uni di tahun 2014?" tanya saya setelah kami puas mengobrol ini dan itu. Saya mencatat jawabannya di whiteboard, lalu kami memetakan cara bagaimana mencapai mimpi itu satu per satu.

"Saya sempat mengubur mimpi saya, karena seringkali mimpi itu tidak menjadi kenyataan. Lantas, haruskah saat ini saya bermimpi dan memiliki target?" tanyanya, saya menjawab dengan yakin, "HARUS UNI! JANGAN KUBUR MIMPI UNI!" 


Saya dan uni mulai membuat planning bagaimana mimpi-mimpi dan target-target bisa tercapai dengan baik, "satu persatu mimpi harus kita capai, jangan hanya menjadikannya mimpi. mari kita bersama-sama mencapainya ya, Ni. Tahun depan harus lebih baik dari tahun ini." ujar saya.

Saya sungguh menyanyangi Uni, kakak saya yang saat ini menderita lupus dan saya yakin seperti yang dikatakannya, "Lupus tidak akan membuat semangat saya mati."

Pasti bisa! terus berjuang ya, Uni....i love you so much!

PENULIS ITU PENGUBAH

Menulis bukan saja sekadar penulis, jika Anda yakin dengan kekuatannya maka menjadi penulis bisa mengubah sekeliling Anda, mengubah cara pandang pembaca Anda, namun semua itu bisa dilakukan jika Anda menulis dengan HATI Anda.
Mari menulis untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik...

Menjadi KORDINATOR WILAYAH itu BERKAH

Tahukah ANda bahwa keputusan Anda menjadi kordinator wilayah itu berkah bagi bisnis Anda. Beberapa alasan diantaranya adalah:

1. Nama perusahaan Anda akan semakin dikenal, minimal di lokasi tempat tinggal Anda, minimal di member IIDB yang dibawah kekuasaan Anda.
2. Anda akan semakin melatih jiwa kepemimpinan Anda dalam berorganisasi dan juga mengaplikasikannya pada korwil yang Anda kuasai.
3. Anda akan melatih skill kreativitas Anda dalam mengembangkan program yang bisa menghadirkan massa atau membangkitkan semangat bersama-sama
4. Anda bisa belajar dan terus belajar dalam MENGEMUKAKAN PENDAPAT dalam setiap diskusi kita dan akan terlatih untuk diskusi di tempat lainnya

Tidak ada yang tidak berkah dalam setiap keputusan asal Anda menjalankannya dengan sebaik-baiknya.

Selamat untuk para korwil IIDB, mari semakin melesatkan bisnis Anda...

ROYALTY = WARISAN

Setelah berduka dengan kepergian mbak Dewi Iriani. Saya tetap merasa bersyukur karena kepergiaannya meninggalkan sejarah yang baik berupa TULISAN. Naskahnya sudah diACC Elex Media dan tinggal melakukan revisi. Saya akan kembali mengamati tulisan beliau dan Insya Allah akan kami sempurnakan di dalam redaksi.

Senin ini Insya Allah saya akan berkunjung ke kediamannya, untuk mengurus peralihan penerima royalty kepada ahli warisnya.

Para penulis, berbahagialah, jika gajah mati meninggalkan gading, harimau meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan sejarah kebaikan dan pahala yang mengalir dari apa yang ditulisnya.

Mari kita doakan kembali, semoga mbak Dewi diterima disisiNya, amiiin

BERANI LENGGAK-LENGGOK DI PANGGUNG?

NAnit, si sulung menjadi perwakilan TKnya dalam lomba modelling untuk peragaan busana Dewi Sartika. Tidak terperi senangnya dia, "da Nanit mah hoyong janten model sareng penyanyi." katanya. Padahal ayahnya tidak setuju dengan ita-cita Nanit yang ini, namun karena perwakilan sekolah, ayahnya mengizinkan.

"Nit, memangnya teu isin lenggak lenggok di panggung, ada seeur jalmi didinya?" tanya saya
"Moal isin atuh bun, kan ngarah Nanit kenging piala deui siga basa lomba nyanyi." jawabnya
"Piala Nanit kedah seeur, langkung seeur ti piala bunda." tambahnya

Oow, rupanya dia menginginkan piala dan menganggap bundanya harus kalah bersaing darinya

KOK DEDE ?


Barusan saya mengantar Nanit ke rumah neneknya. Di tengah jalan berpapasan dengan anak-anak SD dan dia memanggil Nanit, "Dede Nanit, de Nanit..." mereka memanggil-manggil, Nanit menjawab dengan senyum. Kami lalu berjalan kembali...

"Nanit, naha dipanggil dede sih? kan Nanit mah teteh sanes dede. Dede mah kan dede Ammar?" tanya saya
"Nya heunteu atuh bun, pan Nanit mah sareng teteh nu tadi langkung peundek, langkung alit, janten teteh nu tadi nyariosna dede. Pami Nanit mah langkung ageung ti dede, janten dede Ammar ka Nanit keudah nyarios teteh." jawabnya...

Waaaaaaah...saya surprise banget, Nanit bisa menjawab pertanyaan saya dengan sangat baiknya, alhamdulillah...
— with Indari Mastuti Full and Deky Tasdikin.

PEREMPUAN YANG IRT dan juga PENULIS


Baru selesai mengecek 14 pengajuan calon naskah dari siswi Sekolah Perempuan yang siap saya ajukan ke penerbit. Saya merasa bahagia, ini artinya akan semakin banyak perempuan yang menularkan ilmunya pada perempuan lainnya melalui tulisan mereka. Ada yang bercerita tentang bisnisnya, hobi menanam, menjelejah negara yang sekarang menjadi domisili, hingga kisah unik lainnya...

Selamat datang para ibu calon penulis --- ubah Indonesia lebih baik melalui tulisan....
— with Tati Nurhayati.

ENJOY MEREVISI NASKAH

Setelah beberapa bulan menulis naskah ditambah menunggu beberapa bulan untuk mendapatkan kepastian bahwa naskah tersebut diterima oleh penerbit, ada kalanya Anda akan mendapatkan jawaban seperti ini dari penerbit, “Naskah yang telah Anda kirimkan kami terima dan kami tertarik untuk menerbitkannya, akan tetapi ada beberapa hal yang harus direvisi.....”

Merevisi naskah merupakan hal yang sangat tidak menyenangkan, pasti semua penulis menyepakati hal ini. Belum lagi deadline yang ditentukan oleh sang editor, “Kami beri waktu untuk merevisi bab 2 (15 halaman) 2 hari, terima kasih.”

Merevisi identik dengan menguras energi, mengalokasikan sebagian besar waktu, dan membuat galau. Hal-hal tersebut wajar, akan tetapi apa jadinya jika Anda tidak merevisi atau tidak menepati deadline? Bisa saja pihak penerbit membatalkan niatnya untuk menerbitkan buku Anda dan karier Anda sebagai penulis buku akan berjalan di tempat.

Untuk merevisi sebaiknya Anda tidak melihat kepada prosesnya yang tidak menyenangkan, akan tetapi lihatlah kebaikan jangka panjang. Jadikanlah merivisi naskah sebagai pelecut bagi Anda untuk terus berkembang dan jadikan sebagai ajang pembelajaran Anda. Atur waktu Anda, jika kiranya waktu yang diberikan tidak cukup lakukanlah negosiasi, akan tetapi Anda harus menepati waktu yang telah disepakati tersebut, dan jangan banyak memberikan alasan.

Lakukanlah revisi dengan se-enjoy mungkin dan jadilah penulis yang dicari-cari oleh penerbit.

LAUNCHING WEB BUKU BIOGRAFI

Alhamdulillah hari ini resmi melaunching website terbaru kami, www.nulisbiografi.dwarapala.com

Website ini akan mengkhususkan diri pada JASA PENULISAN BUKU BIOGRAFI dimana saat ini saya telah mencapai titik karir tertinggi di dunia penulisan setelah sekian belas tahun merintis karir sebagai penulis yaitu sejak tahun 1996 atau sejak saya kelas 1 SMA. Mohon doanya semoga selalu yang terbaik yang bisa saya berikan pada pembaca semua...

ILMU BISNIS ITU BERKEMBANG KARENA PROSES


Tanggal 18 Desember ini saya diundang oleh Universitas Pasundan untuk menggali bakat entrepreneur mahasiswa Unpas. Materi yang saya bawakan adalah JANGAN TAKUT JADI PENGUSAHA!

Saya menyatakan bahwa sebagian besar penduduk di Indonesia begitu takut berbisnis karena beberapa alasan:

1. Takut rugi
2. Takut miskin
3. Takut dan malu menawarkan dagangan
4. Tidak punya modal
5. Khawatir dan cemas berlebihan
6. Sudah punya gaji bulanan yang besar


Lantas, saya menjabarkan bahwa enam alasan atau jutaan alasan lainnya yang menghentikan langkah Anda menjadi pengusaha itu bukanlah alasan, alasan Anda menjadi PENGUSAHA jauh lebih BANYAK dibandingkan menghentikan langkah Anda karena ILMU BISNIS ITU BERKEMBANG KARENA PROSES.

MEMIKAT PENERBIT DENGAN SELLING POINT

Selling point yang Anda sertakan dalam naskah, akan menambah kepercayaan penerbit untuk menerbitkan naskah tersebut. Dunia penerbitan yang kian menjamur membuat penerbit benar-benar selektif untuk menelurkan sebuah buku. Salah satu harapan setiap penerbit bisa dikatakan sama, yaitu buku yang mereka terbitkan laku keras di pasaran.

Tanpa selling point penerbit tidak akan mengambil risiko untuk menerbitkan sebuah buku. Sesuatu yang bisa menarik orang untuk membeli buku, sesuatu yang unik dan membedakan satu buku dari yang lainnya, dan suatu yang memberi nilai lebih untuk sebuah buku, bisa kita sebut selling point.

Dengan memahami minat pembaca, mengikuti perkembangan zaman, dan kepekaan untuk menangkap kesempatan, Anda bisa menentukan selling point pada buku Anda.

Terus berkarya dan jadilah penulis yang menciptakan trend.

BELAJAR LAGI

Hari ini saya meeting dengan bahasa meeting yang paling saya takuti --- bahasa Inggris --- Semua peserta meeting menyajikan presentasi, tanya jawab, dan mengobrol menggunakan bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan share holder dari perusahaan yang saya pegang copywritingnya berasal dari luar negeri (bule eropa dan singapore). My God, saya keringatan banget deeeeh...tapi karena terpaksa yaaaa musti dijalanin hehehe

Rasanya saya harus belajar lagi -- bukan hanya menulis yang harus saya kuasai -- saya rasanya sudah harus masuk ke ranah bahasa internasional...

Yuk ah bu, kita sama-sama saling mendorong untuk kualitas diri kita lebih baik dengan satu cara: BELAJAR LAGI...

EDITOR, LAWAN ATAU KAWAN?

Jika Anda seorang penulis buku, tentu Anda mengenal editor. Dia adalah orang yang "mengacak-acak" naskah Anda dan meminta Anda untuk "merapikannya" kembali.

Seorang penulis ada yang mengatakan, "Sentuhan editor membuat naskahku berkilau." Akan tetapi, ada juga penulis yang berkata, "Dia (editor) membuatku galau." Sebenarnya seorang editor itu kawan atau lawan?

Tujuan editor memperlakukan naskah sedemikian rupa hanya satu, yaitu membuat naskah menjadi buku yang layak terbit dan bisa dinikmati oleh pembaca.

Editor adalah "penjaga gawang" penerbit dan "pengawal" naskah penulis. Buku yang terpajang manis di etalase buku adalah hasil kerja sama sempurna dari penerbit, editor, dan penulis.

Selamat menulis dan selamat bersahabat dengan editor Anda...

MENULARKAN RASA PERCAYA DIRI

Hari ini saya mendapatkan kabar bahagia dari salah satu sahabat nun jauh di luar Bandung. "Teh, saya ditelpon oleh Nova karena saya terpilih menjadi Perempuan Inspiratif Nova dalam bidang pendidikan." tulisnya di inbox. 

 Tiba-tiba jantung saya berdegup kencang, hati saya berbunga dengan suburnya, dan saya begitu bahagia, "Subhanallah, alhamdulillah, selamat ya...saya ikut bangga." balas saya.
"Awalnya saya tidak percaya diri akan mengirimkan profil dalam kegiatan ini tapi terima kasih teh, teteh sudah menularkan rasa percaya diri pada saya." ujarnya...

Alhamdulillah, dengan lahirnya para perempuan inspiratif bukan persoalan yang sulit untuk mengubah wajah Indonesia menjadi lebih baik dan saya akan terus mendorong lahirnya para perempuan inspiratif lainnya.

Selamat padamu, mbak....Kita akan merayakannya sama-sama dan tetaplah menginspirasi dengan program pendidikan pada kaum dhuafamu...saya mendukungmu dari jauh.

BEDAKAN BISNIS ANDA DENGAN PESAING ANDA

Apa yang membedakan satu bisnis dengan bisnis sejenis lainnya?

Tidak lain adalah PRODUK INOVATIFnya, CARA MENJUAL INOVATIFnya, dan BRANDING INOVATIFnya.

Nah, jika produk Anda dengan pesaingnya, jika bisnis Anda dengan pesaing Anda sudah lebih INOVATIF maka Anda akan menjadi pebisnis UNGGUL yang berbeda dan siap menjadi bisnis yang LONG TERM bukan seumur jagung.

Selamat berbisnis

MENTAL SALES...

Undangan meeting hari ini, saya datang dengan segerombolan makanan yang akan saya jual di meeting bersama bank terkemuka. Mulai dari ranginang, keripik pedas, cheese roll, dan ragam dagangan lainnya.
Kepala cabang bank tersebut berkata, "mbak Iin kok nggak mau ya dagang dimana-mana?" tanyanya dan langsung memborong makanan tersebut untuk dibagikan ke rekan-rekannya.

"Saya punya komunitas bisnis, kalau saya pemalu, anggota komunitas saya pun akan jadi pebisnis yang pemalu. Saya membentuk mental sales untuk anggota komunitas saya dengan memberikan contoh ---- dagang bisa dilakukan dimana-mana"

Sudah siap jadi sales yang bermental kuat?

VIRUS MENULIS...

Hari ini saya diundang meeting di sebuah Bank terkemuka di Indonesia. Saya datang dengan segerombolan makanan yang saya bawa dari sorum IIDB (Komunitas Ibu-ibu DOyan Bisnis) yang baru berdiri kurang dari seminggu.

Makanan itu ludeeees terjual dan yang paling menarik adalah ketika saya di sela meeting menawarkan kain yang dijual mereka enggan membeli, "malas ke tukang jaitnya" kata mereka.
Apa yang saya lakukan kemudian adalah "saya akan demo menyulap kain jadi rompi siap pakai ya?" ujar saya. Dan mulailah saya demontrasi, makin lama makin banyak yang bengong karena kreasi rompi dari kain itu saya peragakan dalam banyak gaya, "mbak darimana sih idenya? ngulik amat" kata mereka...dan saya bilang, "karena saya penulis buku tutorial hijab dan mengaplikasikan pasmina menjadi baju dengan banyak baca buku dan praktik." ujar saya

"Penuliiiiiiiiis..." mereka histeris banget xixixi
Mau tahu akhirnya bagaimana? Sabtu ini karyawan bank tersebut mau berkunjung ke basecamp IIDN dan ingin tahu sekreatif apa sih ibu-ibu IIDN...Penasaran rupanya :)

PENULIS YANG BERGERAK KE AGENSI...

Harus saya akui pertumbuhan agensi naskah di Indonesia terus membanjiri ranah industri penerbitan. Tidak jarang penulis yang ada di jaringan Indscript Corp bergerak ke arah sana, demikian juga alumni team Indscript yang terus bergerak dengan eskistensinya di dunia agensi naskah. Bagi saya ini bukan persaingan tetapi sebuah berkah, dengan besarnya peluang penulis untuk masuk ke dunia penerbitan. 
Namun, dengan gempuran masuk ke penerbitan tidak jarang kualitas kelola naskah semakin berkurang banyak sebab kemudian fokus menjadi KUANTITAS bukan lagi KUALITAS.

Para penulis di jaringan Indscript sudah semakin cerdas dalam memanajemen waktu menulis dan kini siap-siaplah terus meningkatkan KUALITAS Anda menulis dan menjadi PENULIS YANG DIATAS RATA-RATA bukan penulis rata-rata.

Selamat berINOVASI dengan IDE dan karya-karya Anda selanjutnya....

Salam menulis.
Indari Mastuti

ISTRI SAYA AKAN SAYA SEKOLAHKAN...

Hari ini Sekolah Perempuan kedatangan tamu dari Polda. Seorang polisi dengan perawakan tinggi besar.
Beliau: Ini Sekolah Perempuan ya?
Saya: betul pak
Beliau: Saya kira bohong orang bilang ada sekolah perempuan. ternyata bener *sambil celingukan di rumah
Saya: Betul pak, bisa saya bantu
Beliau: Saya dari polda, bu. Saya berencana memasukkan istri saya ke sekolah perempuanm agar bisa menjadi perempuan yang multitalenta bukan hanya bisa BELANJA
Saya:
Beliau: PAdahal istri saya kordinatoer dharma wanita. Insya Allah saya akan infokan sekolah perempuan ke beliau. Bisa infokan ke saya program sekolah ini?
bla..bla bla...saya menjelaskan
Beliau: Terima kasih bu, Insya Allah saya akan datang lagi, boleh minta formulirnya?

Dan saya memandang punggungnya yang menjauh sambil tersenyum....suami yang baik, ingin melihat istrinya tumbuh lebih positif

 http://www.sekolahperempuan.com/

KENAPA TEH ?

 Pertanyaan seorang anggota di grup ini menggelitik saya, "Teh, kenapa di grup Indscript tidak banjir acc outline lagi? apakah konsentrasi teteh sudah tergerus karena adanya Indscript Personal Branding dan lini yang lain sehingga naskah bukan lagi prioritas?" tanyanya. Pertanyaan ini sungguh kritis bagi saya dan saya dengan senang hati menjawabnya.

Indscript saat ini sedang melakukan banyak perbaikan disana sini, salah satunya adalah KUALITAS NASKAH dan juga KUALITAS KLIEN yang bekerjasama dengan kami. Ada beberapa pertimbangan kami untuk menjaga keduanya yaitu kami yang juga tidak lepas dari KEKURANGAN semakin merasa kurang ketika dari sisi penerbitpun ternyata tidak begitu baik dalam QUALITY CONTROL NASKAH sehingga akhirnya naskah keluar asal-asalan. Selain itu, kami juga cukup repot dengan penerbit yang tidak pernah MEMBERIKAN BUKTI TERBIT sehingga sering kebobolan informasi terbit naskah tanpa kami sadari. Serta beberapa pertimbangan lainnya yang membuat kami merasa lebih nyaman dan harus mengatasi berbagai hal yang bisa merugikan nama AGENSI dan PENULIS dengan SELEKTIF BEKERJASAMA.
Agensi kami di masa mendatang harus menerbitkan buku-buku yang benar-benar menjadi buku THE BEST bukan asal terbit.

Demikian jawaban saya untuk diketahui oleh seluruh penulis di grup Indscript---Mari tetap berkarya dan 2014 terbitkanlah BUKU TERBAIK milik Anda yang siap membuat pembaca Anda JATUH CINTA.

Berbagi Itu Memberi Banyak Pada Hati

 Senang sekali dengan keberadaan IIDN ini, saya banyak menemukan anggota yang begitu murah hati untuk berbagi pada sekelilingnya. Mereka yang tidak sungkan berbagi ilmu pada anggota lainnya dan mencerdaskan satu sama lain.

Saya berterima kasih pada team pengurus dan korwil serta anggota yang semakin kompak mengusung tag line AKTIF - KREATIF - PRODUKTIF dalam keseharian. Mari kita terus bersinergi menuju tahun 2014 dan pada tahun-tahun berikutnya....

#IIDN2014
#IIDNmenuju10000anggota
#IIDNuntukperempuan

RUMAH KARYA


Perempuan BERKARYA dari rumah merupakan salah satu jalan untuk tetap intens mendidik anak namun tetap memiliki waktu untuk dirinya sendiri mengembangkan sayap ilmunya...

Maka, ketika kemarin saya ditanya oleh salah satu tamu saya, "Mbak, tidak berpikir untuk memindahkan lokasi kegiatan ke tempat lebih besar?" tanyanya, saya menjawab, "tidak terpikir, karena rumah dan pusat kegiatan saya harus menyatu."

Bismillah....

BERSEKOLAH itu TAK KENAL USIA

Kemarin, Sekolah Perempuan bekerjasama dengan komunitas IBU-IBU DOYAN NULIS menyelenggarakan kegiatan mengasah keterampilan "MEMBUAT BONEKA BULU." Hal ini sebagai bentuk kepedulian kami para ibu di wilayah sekitar sekolah untuk bisa belajar dan produktif menghasilkan dari rumah.

Kegiatan ini menghimpun beberapa ibu dengan usia yang diatas 40 tahun. Tahukah Anda, kegiatan ini membuat para ibu terlihat sangat bahagia dengan aktivitas barunya bahkan salah satu tetangga kami mengatakan, "Alhamdulillah, siap-siap jualan boneka dan dapat penghasilan tambahan."

Alhamdulillah, bersekolah memang tak kenal usia....Anda siap bersekolah?

Salam hangat,
Indari Mastuti.

TOP TIPS SELF EDITING

Setelah mengetahui begitu penting self editing bagi penulis, pasti akan timbul pertanyaan “Bagaimana melakukan self editing?” Sebelum menuju ke proses self editing sebaiknya seorang penulis mengetahui apa saja yang akan diedit. Selain kata yang harus benar-benar bersih dari typo dan sesuai dengan EYD, hal yang harus diperhatikan adalah kesesuaian fakta, jalan cerita, pemilihan diksi yang tepat, penomoran, tanda baca, dan lainnya.

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk self editing adalah mengendapkan naskah. Tujuan dari proses ini adalah supaya Anda kembali tenang dan segar. Dalam proses ini Anda tidak boleh melihat sekilas atau memikirkan naskahnya. Untuk mengendapkan naskah biasanya membutuhkan waktu seminggu atau lebih dan untuk penulis yang dikejar deadline bisa mengendapkan naskahnya satu hari.

Kedua, setelah masa pengendapan selesai, bukalah naskah kembali dan anggaplah naskah tersebut milik orang lain. Buang jauh-jauh anggapan positif terhadap naskah tersebut. Mulailah membaca dengan teliti naskah dan lakukan editing. Untuk melakukan pengecekan kata bersahabatlah dengan kamus.

Ketiga, jika ada yang tidak sesuai atau ada suatu hal yang dianggap penting, tambah, kurangi, dan ganti pernyataan atau kalimat yang ada di dalam naskah tersebut.

Keempat, meskipun self editing Anda juga bisa meminta orang lain untuk memeriksa naskah Anda. Berikan naskah tersebut kepada orang lain untuk dibaca dan mintalah pendapat dan masukannya. Anda bisa mempertimbangkan masukan dari pembaca tersebut.

Kelima, cek sekali lagi naskah Anda, jangan bosan membacanya berulang kali. Dan, naskah siap dikirimkan.

BERKARYA DARI RUMAH

Suasana hari ini sangat ramai, tetangga dan anggota Sekolah Perempuan berlatih membuat kerajinan boneka bulu. Hasil kerajinan ini akan dijual di sorum komunitas sehingga akhirnya mereka bisa mendapatkan penghasilan baru...

Mari berkarya dari rumah


KOLABORASI

Alhamdulillah sore tadi saya bersama pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendapatkan sesi diskusi langsung di ruang kerja Walikota Bandung Ridwan Kamil. Dalam diskusi hangat tersebut yang paling mengena dalam benak saya adalah penyampaian walikota muda tersebut, "sebagus apapun ide dan inovasi tidak akan jalan tanpa KOLABORASI." dan di akhir sesi kami pengurus HIPMI akan menggalang kolaborasi lebih solid lagi demi BANDUNG JUARA.

Terima kasih kang Emil, luar biasa diskusinya ^__^




MENULIS ITU CUKUP SATU KALI PELATIHAN SAJA

Saya sering bertemu dengan beberapa anggota yang mengikuti pelatihan di grup ini secara berulangkali, saya sering mengatakan, "bu, untuk jadi penulis sebetulnya ikut pelatihan nulisnya satu kali saja, sisanya KONSISTEN MENULIS."

Namun, sayangnya tidak semua orang yang mampu percaya diri mulai menulis setelah pelatihan atau mungkin tidak punya waktu lagi untuk menulis setelah nyampe di rumah.

Jadi, resep menulis hanya 3M: MENULIS, MENULIS, dan MENULIS

Jika Anda ingin ikut SEKOLAH PEREMPUAN, ini adalah saat yang tepat untuk menyerap ilmu dan segera mewujudkan mimpi jadi penulis, kontak Kartikowati Dh untuk gelombang 3

SEPENTING APAKAH SELF EDITING ?

Pernah mendengar istilah self editing? Secara bebas self editing bisa diartikan sebagai penyuntingan mandiri, sebuah kegiatan menyunting yang dilakukan oleh penulis sebelum naskah siap dikirimkan ke redaksi dengan tujuan naskah tersebut lebih baik dan tidak asal jadi.

Banyak kalangan penulis yang masih menganggap enteng self editing, padahal penulis yang melakukan self editing memiliki nilai lebih dibandingkan penulis yang menyelesaikan karyanya asal jadi sesuai deadline.

Self editing adalah senjata yang sangat ampuh bagi para penulis untuk menjebol penerbit ataupun redaktur majalah dan koran. Bukan rahasia lagi, penerbit dan redaktur tentu lebih memilih naskah yang rapi, bebas dari typo, dan bebas dari kesalahan teknis.

Self editing juga menambah poin bagi penulis, khususnya penulis pemula, dan tak jarang penerbit akan menerima langsung tulisannya selanjutnya karena dinilai memiliki nilai lebih. Beda halnya dengan penulis yang belum berpengalaman dan menyelesaikan naskahnya asal-asalan, penerbit pun akan memasukkannya ke dalam black list. Dengan demikian self editing akan memperlancar karir penulis.

Selain itu, self editing akan melatih penulis lebih teliti dan lebih kiritis. Tidak jarang penulis yang melakukan self editing menulis ulang naskah yang sudah diselesaikannya karena beberapa pertimbangan dan tujuannya hanya ingin menyuguhkan naskah yang layak untuk dinikmati pembaca. Secara tidak langsung, self editing akan membawa penulis mempelajari kaidah Bahasa Indonesia yang benar.

Ingin menjadi penulis yang memiliki nilai lebih, lakukan self editing.

SETIAP PENULIS BERBEDA, DEMIKIAN JUGA SETIAP PENERBIT

Setelah bertahun-tahun berbisnis di bidang agensi naskah. Ada banyak sekali pelajaran yang saya ambil di bisnis ini terlebih dengan menyesuaikan diri dengan KARAKTER penulis dan juga karakter PENERBIT.

Setiap penulis punya keinginan yang berbeda, gaya yang berbeda, dan visi yang berbeda dalam berkarya, demikian juga dengan penerbit. Kerapkali saya harus memaklumi masing-masing pola tersebut.
Namun, terlepas daripada PERBEDAAN entah kenapa saya semakin menyukai tantangan di dunia penerbitan ini. Liku-likunya selalu menambah pembelajaran dan sukanya menambah bahagia.

Barangkali ini yang dinamakan dengan pentingnya sebuah KOLABORASI atas dasar PERBEDAAN. Kalau semuanya sama, apanya yang menarik?

Selamat menulis dan saya menunggu KARYA Anda di agensi kami...

Salam hangat,
Indari Mastuti.

INOVASI --- IDE

Tingkat persaingan, kreativitas yang hampir merata, dan juga gesitnya perkembangan zaman mau tidak mau harus membuat semua orang berpikir terus menerus untuk berINOVASI dan menelurkan IDE dari waktu ke waktu.

Bukan hanya seorang pebisnis yang harus berINOVASI, hampir semua hal harus terus dirawat dengan inovasi, misalnya saja PENULIS, bahkan seorang IBU RUMAH TANGGA.


Tanpa inovasi, perjalanan kita membangun apapun akan terasa begitu datarnya bahkan bisa jadi akan tertinggal oleh mereka yang sudah lebih dulu melakukan inovasi dan menggelontorkan ide-idenya yang positif. Nah, bagaimana dengan Anda, sudah siap berINOVASI?

Salam hangat,
Indari Mastuti.
Founder Indscript Corp
Founder Ibu-ibu Doyan Nulis - Interaktif
Founder Ibu-ibu Doyan Bisnis.
Founder Sekolah Perempuan.
Founder Anak-anak Doyan Nulis.

Me

Bagi saya masa lalu adalah masa lalu. Kita tidak hidup di masa lalu, kita hidup di masa kini yang akan membentuk masa depan. 

Maka, masa lalu hanya kenangan dan pembelajaran bagi saya. Saya akan berjuang untuk masa depan. Energi dan hati saya untuk masa depan.

 Setiap episode kehidupan saya selalu menjadi ajang saya untuk belajar. Hidup akhirnya merupakan satu pembelajaran ke pembelajaran lainnya. Saya memupuk harapan pada setiap episode buruk dan memupuk optimistis pada episode baik.

Saya yakin bahwa menerangi kehidupan itu tidak perlu menjadi matahari, cukup menjadi lilin saja sudah jauh lebih cukup untuk memapah langkah kita dalam gelap.

Airmata di pagi hari memberi doa dan berkah...
Terima kasih pada mama yang membuatku belajar tentang arti memaafkan sebenar-benarnya...


 Membuat RENCANA HIDUP tidak hanya berpikir tentang diri sendiri, masukan keBERMANFAATan bagi orang lain dengan rencanaa yang dibuat. Keberkahannya akan semakin meluas seiring dengan meluasnya manfaat yang ditebarkan....

KEBENCIAN itu MEMBUTAKAN hati, membuat telinga menjadi TULI, dan meMATIkan penyejuk diri...

 

Mari Meniru



Dalam kelas pelatihan menulis untuk anak kemarin, Nanit si sulung saya sertakan. Apa yang dia tulis hanya dua baris saja dengan huruf super besar . Apa yang dia tulis? ternyata dia mencermati kegiatan saya berkebun. Dia menulis, "Seru juga ya menanam kita harus mengikutinya"

Oalaaah ternyata anak memang peniru ulung lingkungan 


MENGAJAR SAMA DENGAN BELAJAR

Tahun 2013 merupakan tahun yang paling aktif saya MENGAJAR dan dengan berbagai program dari komunitas maupun perusahaan dipastikan di tahun 2014 jam terbang saya mengajar akan meningkat pesat.

Sebetulnya, yang saya rasakan dalam proses mengajar adalah saya juga menjadi lebih giat lagi BELAJAR. Saya menganggap mengajar sama dengan belajar. Ada berbagai teknik mengajar yang saya dapatkan saat sedang mengajar tema baru dan rasanya saat mengajar itu saya menjadi SETARA dengan peserta yang hadir = KAMI SAMA-SAMA BELAJAR

MENYUMBANG TANAMAN...

Dalam dua hari ini rumah saya mulai disesaki tanaman dan sungguh rasanya saya semakin mencintai hijau dan udara yang mulai terasa segar. Sesaknya tanaman itu karena satu persatu tetangga menyumbang tanaman ke rumah. Bahkan, di sebelah dan belakang rumah sudah terlihat geliat MENGHIJAUKAN RUMAH.

Tanaman yang di sekitar awalnya tidak terurus menjadi segar dan sehat. Tetapi yang paling membahagiakan saya bukan karena semakin hijaunya tanaman melainkan kedekatan antara saya dan para tetangga semakin terbangun dengan apiknya.

Saling memberi, saling menyumbang, saling membantu menjadi keseharian di lokasi rumah saya. Lantas, saya semakin merasa BETAH mengerjakan semua dari rumah. Mari, bu kita BELAJAR DARI RUMAH untuk perempuan Indonesia lebih baik dan generasi Indonesia lebih berkilau.

‪#‎semuaberawaldarirumah‬
‪#‎mewujudkanLingkunganHijau‬

MENULIS DIMULAI DENGAN CINTA

Gelombang virus MENULIS yang diawali dari komunitas IBU-IBU DOYAN NULIS makin menghebat saat ini. Saya sebagai founder komunitas tersebut sangat berbahagia karena semakin banyak ibu yang mengusung tagline "AKTIF - KREATIF - PRODUKTIF" semakin berlimpah dan semuanya berawal dari RUMAH. 

Gelombang virus MENULIS semakin menghebat dengan adanya SEKOLAH PEREMPUAN. Satu per satu alumni kelas Sekolah Perempuan menelurkan naskah perdananya dan ambooooy tulisannya tidak kalah menarik dengan mereka yang sudah memiliki jam terbang tinggi.

Semua itu karena MENULIS DIMULAI DENGAN CINTA...dan selamat bercinta dengan tulisan Anda...

Salam hangat,
Indari Mastuti.
Founder Komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis dan Sekolah Perempuan

Mompreneur


Wanita-wanita di dunia sudah semakin berpengaruh dalam bisnis, mereka memiliki kekuatan untuk membentuk dan menata ulang dunia kita. Beberapa wanita yang masuk dalam jajaran daftar 100 orang Wanita Berpengaruh di dunia adalah seperti Oprah Winfrey yang masuk dalam urutan 13, beliau merupakan pendiri Harpo Productions, the Oprah Winfrey Network (OWN) dan pendiri Oprah Winfrey Leadership Academy for Girls. Tidak ketinggalan penyanyi energik bersuara emas Beyonce Knowles-Carter yang masuk urutan 17, beliau menciptakan label fashion House of Dereon dengan ibunya, Tina Knowles, pada tahun 2004.

 Pada bulan Mei 2012 Beyonce meluncurkan shop.beyonce.com, sebuah merek pakaian dan pasar aksesori. Sofia Vergara masuk urutan 38, beliau co-founder penting dari talent management dan new media company yang berusia 17 tahun, LatinWE, yang ditarik dengan perkiraan $ 27.000.000 tahun lalu. Cher Wang ada di urutan 46, beliau bersama CEO Peter Chou bersama-sama mendirikan HTC pada tahun 1997, dan tetap sebagai pemimpin yang berkembang dari perusahaan produsen smartphone lain untuk memimpin merek Android. Seorang penulis perempuanpun bernama J.K. Rowling berada pada urutan 93, beliau penulis buku laris Harry Potter. Tulisannya ini berhasil terjual 500 juta kopi di seluruh dunia. bahkan kemudian difilmkan.

ANAK-ANAK DOYAN NULIS?

Hari Minggu ini akan jadi hari pertama saya mengajar untuk anak-anak yang mau jadi penulis buku. Sebetulnya mengajar anak-anak bukan hal baru buat saya, saya beberapakali diundang oleh sekolah-sekolah di Bandung untuk mengajar murid-murid mereka agar lebih pandai menulis. Namun, mengajar di kelas sendiri alias di basecamp IIDN baru akan saya lakukan minggu ini. Sungguh saya merasa dagdigdug menanti kegiatan itu.

Tadi malam, akhirnya saya memutuskan jikapun kelak hasil dari kegiatan ini POSITIF dan mendapat dukungan dari para orangtua yang hadir maka saya akan membentuk komunitas anak menulis dengan nama ANAK-ANAK DOYAN NULIS. 


Tujuan awalnya tidak muluk-muluk hanya menjadi ruang atau wadah bagi alumni kelas ANAK agar tetap menjaga komitmen dan semangat mereka untuk SETIAP HARI MENULIS.
Mohon doanya dan jadikan rumah kita ruang BELAJAR...

Salam hangat,
Indari Mastuti

MICEUN SAMPAH DI TEMPAT SAMPAH, BUN...

Siang ini Ammar meminta salak kesukaannya. Lalu kami sama-sama melantai mengupas salak. Saya mengumpulkan kulit salak di pinggir lantai, tiba-tiba Ammar menegur, "Bun, miceun sampahna di tempat sampah atuh sanes di handap." katanya

Uuuuups...
"Muhun dikempeulkeun heula de, nembe ka tempat sampahkeun." kata saya
"Oooh muhun..." katanya sambil mengangguk
xixixiix

*De Ammar nyengir 

Semua Hal Itu Pelajaran

Semakin hari hati saya mudah sekali trenyuh, segala hal saya anggap pelajaran. Semua kejadian buruk saya anggap lahan belajar, saya kerapkali menganggap kejadian buruk adalah TEGURAN bukan COBAAN. 

Kenapa?

Semata-mata karena kita tidak pernah menyadari bahwa langkah kita tidak luput dari KHILAF dan dari rasa DITEGUR itulah saya selalu mengatur rencana dan langkah lebih baik.

Dengan teguran demi teguran yang Allah berikan, saya merasa langkah kian mantap untuk menata masa depan dan merancang sesuatu yang baru yang lebih baik. Semoga teguran demi teguran itu senantiasa menyempurnakan.

Personal Branding

Buku merupakan salah satu cara menguatkan PERSONAL BRAND Anda di masyarakat.