Tidak ada yang BODOH


Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur
yang berdomisili tidak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak
kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka.
Tukang cukur berkata, "Itu Bejo, dia anak paling terbodoh di dunia".
Pengusaha itu kemudian bertanya "Apa iya?".
Tukang cukur dengan bersemangat "Mari... saya buktikan!"
Lalu, dia memanggil si Bejo, tukang cukur itu merogoh kantongnya
dan mengeluarkan lembaran uang Rp 1000 dan Rp 500, lalu ia memanggil
bejo dan berkata, "Bejo, kamu boleh pilih dan ambil salah satu uang ini,
terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!".
Bejo pun melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada dua lembaran uang Rp 1000 dan Rp 500, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil lembaran uang Rp 500.
Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada
sang pengusaha dan berkata, "Benar kan yang saya katakan tadi, Bejo itu
memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali
saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang logam yang
nilainya paling kecil".
Setelah sang pengusaha sudah selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu dengan Bejo. Karena merasa penasaran dengan
apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Bejo lalu bertanya "Bejo,
tadi saya sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp 1000 dan Rp
500-an, saya lihat kok yang kamu ambil, uang yang Rp 500, kenapa tidak
ambil yang Rp 1000, nilainya kan lebih besar dan dua kali lipat dari
yang Rp 500.
Si bejo kemudian melihat dan memandang wajah sang pengusaha, ia agak
ragu-ragu untuk mengatakannya. "Ayo beritahu saya, kenapa kamu ambil
yang Rp 500," desak sang pengusaha.
Akhirnya si Bejo pun berkata, "Kalau saya ambil yang Rp 1000, berarti permainannya akan selesai..... ......."

Sumber : Unknow

Pembelajaran kita :

Samudera bisa terukur kedalamannya tapi hati manusia siapa yang mampu mengukurnya? Subhanallah, hanya Allahlah yang Maha Tahu apa yang ada dalam diri kita hingga sekecil apapun. Jiwa dan raga kita adalah milikNya, itu sebabnya kita tidak diperkenankan untuk menghakimi orang lain hanya dari kacamata buta kita.
Seseorang yang melakukan hal-hal bodoh ternyata bukan berarti dia adalah orang yang bodoh, orang tersebut dengan karunia akal, pikiran yang diberikan Allah justru merupakan orang yang cerdas di mata Allah. Setiap orang memiliki alasan dalam bertindak, bahkan terkadang kita tak perlu mengetahui apa alasan itu. Serahkan segalanya kepada Allah, biarkan Dia yang memberikan penilaian atas semua Umat dan kita hanya tinggal belajar mengarungi kehidupan ini dengan alasan yang kita anggap BENAR.Insya Allah.

Bandung, 22 November 2006

No comments:

Post a Comment