Mengubah HAMBATAN jadi PELUANG

"Iman terbagi dua, separo dalam sabar dan separo dalam syukur" (HR. Al Baihaqi)

Karena kita diciptakan Tuhan tidak sempurna tentulah itu sebabnya kita memiliki hambatan atau keterbatasan dalam diri. Lantas, apakah hambatan itu adalah penghalang kita untuk meraih kesuksesan? Tidak! Justru kita harus mmengubah hambatan jadi peluang.
Hambatan apapun dalam diri kita bisa dijadikan peluang asal kita mau! Tidak sedikit orang yang berjuang melawan segala keterbatasan demi cita-cita yang dinginkannya! Jika orang lain bisa melakukan, kenapa kita tidak?! Kenal Desy Fitri, gadis manis ini memiliki keterbatasan pada tinggi badannya tapi suara yahudnya begitu indah.
Sudah saatnya kamu keluar dari tempurung keterbatasan dan mengubahnya menjadi mujizat hebat buatmu. Ubah perasaan menyesali diri menjadi motivasi melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Ubah hambatan menjadi peluang.
Charlie Boswell mengalami musibah yang mengakibatkan kebutaan semasa perang dunia II, sewaktu menyelamatkan temannya keluar dari sebuah tank yang sedang ditembaki musuh. Ia adalah atlet yang hebat sebelum terjadinya musbah terhadap penglihatannya. Dan sebagai bukti bakat dan tekadnya ia lantas memutuskan untuk mencoba kemampuan di suatu jenis olahraga baru, sutu jenis yang olehnya tidak pernah terbayangkan akan pernah digelutinya, bahkan apabila dia tidak tunanetra : Golf! Namun tekadnya telah menghantarkan dirinya menjadi Juara Nasional Golf tunanetra! Ia meraih gelar itu sebanyak 13 kali.
Bagaimana mengubah hambatan menjadi peluang?
Kenali dirimu sebaik mungkin. Dalam hal ini kamu mengenali kekurangan apa yang kamu miliki, lalu kamu kenali juga kelebihan.
Miliki banyak alternative untuk mengatasi perasaan tak berdayamu dengan menyakini bahwa kamu bisa memanfaatkan kekurangan sebagai senjata menuju kesuksesan
Berusahalah untuk mengembangkan kelebihan sedemikian rupa sehingga mengkompensasikan kelemahan yang ada
Berusahalah mencari dukungan. Dukungan untuk memotivasi dirimu dalam meraih kesuksesan dengan serba keterbatasan yang kamu miliki. Salah satu pendukung yang setia adalah orangtuamu.
Jika memang hambatan itu terlalu sulit untuk kamu berdayakan. Maka, tak ada salahnya kamu memilih tujuan yang lain dan kerjakan sebaik mungkin.

No comments:

Post a Comment