Hati, Pentingkah Untuk Pertumbuhan Perusahaan?

Entahlah mana yang paling efektif menjaga perusahaan, dengan tangan besi atau dengan hati? Tapi yang jelas metode yang digunakan masing-masing pihak jelas berbeda.
Setelah berbincang serius dengan seorang manager SDM. Kami memiliki perbedaan pola pandang yang cukup menjulang. Dia memimpin perusahaan ‘tanpa hati’ sedangkan saya mungkin terlalu banyak menyisipkan hati.
Terlepas dari efektif atau tidak. Namun, terbukti dua pola kepemimpinan itu menghasilkan perubahan yang signifikan pada perusahaan.
Beliau mengatakan bahwa pertumbuhan perusahaan terlihat signifikan secara kuantitas dan kualitas sejak pola itu dia jalankan. Kemudian, saya pun menyatakan bahwa pertumbuhan itu saya dapatkan juga.
Namun, perbedaan yang mencolok adalah pada personal yang turut ambil bagian di dalamnya.
Manajemen perusahaan dengan tangan besi, jelas bisa tumbuh tapi saya yakin kenyamanan yang dimiliki karyawan minim. Sedangkan pertumbuhan perusahaan jika tidak ditunjang kenyamanan akan menghasilkan riak yang cukup mengganggu.
Membangun suatu perusahaan tidak mudah. Yang saya yakini untuk pertumbuhannya selain dengan pola manajemen yang baik, juga tak lupa menyeimbangkannya dengan hati. Sangat manusiawi kok, jika orang ingin dihargai, dimaafkan jika berbuat salah, diberi arahan jika tidak bisa melakukan sesuatu, dan diperlakukan sebagai manusia.
Bertangan besi?Mungkin bagus. Tapi bukan cuman keuntungan saja yang ingin kita raih, kita juga perlu memikirkan bagaimana merawat dan menjaga keseimbangan pertumbuhan perusahaan secara permanen. Salah satu cara menjaganya dengan ‘sense belonging ‘ karyawan terhadap perusahaan. Jika mereka memiliki hal itu, maka yang terjadi, bukan mesin pencetak uang yang bekerja tapi otak dan akal masing-masing berkreasi untuk menjaga kestabilan perusahaan.
Mereka bukan hanya bekerja lantas digaji. Tapi mereka secara sadar membantu Anda untuk terus tumbuh. Percayalah!

No comments:

Post a Comment