EKSTROVERT, positif atau negatif?

Setelah melalui perbincangan seru dengan seorang sahabat. Dalam pikiran saya ada satu pertanyaan EKSTROVERT, positif atau negatif?
Sebagai salah seorang mahluk Tuhan yang diciptakan dengan karakter EKSTROVERT saya mulai menganalisa ke masa lalu mengenai perjalanan hidup dengan anutan karakter tersebut.
Ekstrovert gampang dikenali dengan gaya bicara yang terbuka, ceplas ceplos, periang, supel, dan beberapa karakter “ramai” lainnya atau kalau dalam buku psikologi ringan, Ekstrovert adalah gaya sanguistis (benar nggak ya?)
Antara positif dan negatif. Seperti juga hal apapun, selalu saja ada positif dan negatif.
Memang, harus saya akui terkadang ada beberapa masalah yang muncul karena sikap keterbukaan saya. Beberapa waktu yang lalu, sebuah email masuk ke perusahaan tempat saya bekerja yang menjabarkan hampir secara secara detail ‘sikap’ saya di lapangan yang dianggap dapat membocorkan strategi perusahaan. Well, beruntung secara positif thinking saya malah mulai mengkaji isi surat tersebut, dan secara profesional mulai belajar untuk menganalisa letak kesalahan “Apakah benar sikap ekstrovert saya dianulir dapat membuka rahasia perusahaan?” Setelah berbicara panjang dengan atasan, saya hanya diberikan benang merah bahwa “semua tergantung dari orang yang saya ajak bicara” Dan secara proporsional saya mulai mengkaji ulang dengan siapa dan tentang apa pembicaraan akan dilakukan.
Setelah hidup 25 tahun dengan karakter Ekstrovert..ternyata banyak hal positif yang saya dapatkan. Saya punya banyak sahabat, rekan, teman diskusi, pengalaman, dan banyak hal menyenangkan lainnya. Negatifnya? Jelas ada! Seperti apa yang saya uraikan di atas, ada saja orang dengan ‘ niat tertentu’ mengambil keuntungan atas sikap saya. Terlepas dari positif atau negatif, saya memilih menjadi orang Ekstrovert. Kenapa? Hidup satu kali tak perlu menjadi beban. Jalani segalanya dengan niat baik, ungkapkan segala keinginan dengan niat baik, bersahabat dengan segala karakter dengan niat baik, Mari kita berpositif thinking pada hidup kita dan hidup orang lain. Belajar untuk melihat segala sesuatu pada hal yang positif!
TERAKHIR, jangan sungkan atau ragu untuk memberikan masukan atau kritik pada orang se-Ektrovert saya. Karena saya yakin semakin banyak masukan atau kritik, saya akan semakin belajar. Terima kasih pada Tuhan, saat saya menuliskan ini, saya telah kembali mempelajari sesuatu akan hidup dan semoga pembelajaran terus menerus membawa pendewasaan bagi saya. Amin.

Salam persahabatan,
Iin

No comments:

Post a Comment