ANAK PENDUPLIKASI ULUNG



Pagi ini lagi jalan kaki pagi bareng suami, mertua, dan anak-anak lalu sendal putus
Apa yang saya lakukan, buang sendal dan jalan aja terus
Nggak perlu ngedumel...
Nggak perlu sebel...
Nggak perlu bete...
Ini persis seperti saat kita melangkah dalam kehidupan
Tiba-tiba di tengah perjalanan ada masalah ini itu
Sikap yang harus dilakukan? HADAPI SAJA!
Melangkah saja terus, toh tanpa sandal tetap sampai tujuan
Inilah yang dimaksud FOKUS! Jangan fokus pada masalah tapi fokus pada tujuan
Pelajaran ini akan memberikan nilai pada anak bahwa orangtuanya nggak panikan dan mereja akan menirunya

Saat di sebuah gang sehabis lari, ada sekumpulan anak lagi main dan mengobrol dengan bahasa sangat kasar
Saya lalu mendekati mereka dan bilang dengan lembut, "sssst, jangan ngomong kasar yaaa"
Anak-anak itu mengangguk sambil memandangi saya
Saya dan Ammar melanjutkan langkah, tiba-tiba Ammar bertanya, "Bunda nggak malu negur orang nggak dikenal?"
Saya menjawab, "dengan menegur baik-baik tentu mereka juga tidak keberatan dan tak perlu malu menegur"
Ammar menganggukkan kepala

"Bun, sudah update status? boleh baca?"
"Bun, aku mau baca status Bunda, bolehkah?"
"Bunda status hari ini sudah diposting?"
Pertanyaan ini selalu dilontarkan oleh si sulung Nanit, kini adiknya ikut membaca UPDATE terbaru facebook saya. Mereka bersama-sama membaca dengan serius
Saya sendiri meminta izin pada Nanit dan Ammar jika ceritanya akan jadi sumber tulisan facebook
"izin ya, diskusi barusan jadi bahan tulisan Bunda di facebook?" 
"Boleh nggak obrolan barusan jadi status Bunda?"
Kalau anak-anak setuju maka saya akan menuliskan tulisan yang bersumber dari mereka.
SEANDAINYA saja, anak-anak membuka facebook kita dan isi facebook kita berisi kemarahan, caci maki, keluhan, HOAX, dan bully kepada sesama penduduk facebook, bagaimana perasaan anak-anak kita?
INILAH yang menjadi awal kenapa saya memilih menulis kegiatan sehari-hari di facebook, tidak mengikuti tren yang terjadi di negara facebook, khawatir anak-anak membaca dan ternyata itu salah 
INILAH alasan kenapa saya jarang menshare informasi apapun dari berita-berita kekinian di facebook *malah bisa dibilang saya gitu aja ih statusnya hehehe
INILAH sebabnya saya tidak mau ikut trending topik untuk status-status saya, khawatir nggak sesuai kapasitas, dan nggak banget dibaca anak-anak saya 
Saya siapkan FACEBOOK untuk bahan bacaan anak-anak saya juga
Mereka bisa belajar dari tulisan saya
Mereka bisa memahami aktivitas yang dikerjakan bundanya
Mereka bisa mentrack history dari status
Mereka bisa menduplikasi jika kelak memiliki media sosialnya sendiri karena dalam waktu dekat generasi digital ini akan jauh melampui kemampuan ibunya dalam menggunakan internet
Nah, Bu, monggo cek kembali facebook Anda, apakah jika anak-anak membacanya akan jadi makanan bergizi untuk mereka?

Ada andil orangtua pada setiap karakter yang dimiliki anak
Ada role model yang siap ditiru anak
Jika anak kita anggap nakal, jangan dulu mengatakan dia nakal, siapa tahu ada yang salah dengan pola didik kita, please arahkan
Jika anak melenceng, jangan dulu salahkan lingkungan, mungkin ada yang salah dengan role modelnya
Anak penduplikasi ulung orangtuanya
Kemudian dia akan mulai menduplikasi apa yang diajarkan lingkungannya
Mana yang lebih kuat pendidikan orangtua atau lingkungan? menurut saya jauh lebih kuat pendidikan orangtua dan DOA ORANGTUA yang bisa mengalahkan keburukan di sekitarnya
Ingin membuat anak menjadi baik, mari kita perbaiki karakter dan pola asuh kita menjadi lebih baik
Ingin membuat anak berprestasi, mari menjadi ibu prestatif terlebih dulu
Ingin membuat anak cinta Al-Qur'an, mari jadi orangtua pecinta Al-Qur'an karena kelak anak akan meniru
Ingin jadi seperti apa anak kita? kita mulai dari DIRI SENDIRI untuk mewujudkan keinginan itu, kelak anak akan menirunya...



No comments:

Post a Comment